Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-04 13:16:45    
Etnis Man Tiongkok

cri

Etnis Man berasal dari daerah antara gunung Changbai dan Sungai Helongjiang Tiongkok timur laut, dengan penduduknya sekarang hampir puluhan juta jiwa. Etnis Man terutama tersebar di 3 propinsi Tiongkok timur laut, yaitu Propinsi Liaoning, Jilin dan Heilongjiang. Selebihnya bermukim terpencar di daerah otonom Mongolia Dalam, Propinsi Shandong dan Propinsi Fujian,serta kota-kota besar dan menengah, antara lain Beijing, Shanghai dan Chengdu. Etnis minoritas Man berpenduduk relatif banyak dan tersebarnya agak luas.

Etnis Man mempunyai bahasa dan hurufnya sendiri, tahun 1644, tentara etnis Man melintasi Shanhaiguan di bagian utara Tiongkok dan memasuki pedalaman Tiongkok, untuk mendirikan Dinasti Qing, setelah itu, mereka secara merata menggunakan bahasa dan huruf etnis Han.

Dalam sejarah, pria etnis Man gemar berpakaian jubah panjang dan rompi berwarna ribu nila atau biru, dan memelihara kepong panjang serta bertopi bundar. Kaum wanita etnis Man gemar mengenakan gaun yang dinamakan Qipau, yang kemudian dikenal sebagai Shanghai dress setelah menjadi busana. Wanita yang mengenakan gaun itu, kelihatan sopan santun, anggun dan indah garis badannya. Maka Shanghai dress telah menjadi pakaian yang disukai kaum wanita Tiongkok , dan juga menjadi pakaian nasional kaum wanita Tiongkok.

Anda mungkin pernah mendengar jamuan lengkap etnis Man dan etnis Han. Ini adalah jamuan istana yang telah bersejarah lebih 200 tahun, adalah hasil pertukaran kebudayaan antara etnis Man dan etis Han. Jamuan tersebut mewakili teknik masak-memasak dari etnis Man, karena makanan etnis Man itu, baik pemilihan bahan dan pemasakannya maupun cara menyantapnya, mempertahankan ciri etnis Man. Makanan yang lezat etnis man antara lain mengambil bahan ginseng, ekor rusa, ayam liar dan madu, yang sebagian besar dihasilkan di gunung Changbai dan Sungai Heilongjiang, tempat kelahiran etnis Man. Selain jamuan lengkap etnis Man dan etnis Han, masih banyak macam makanan kecil yang mempunyai cita rasa khusus etnis Man, di antaranya Saqima adalah yang paling disukai orang. Maknaan kecil yang dibuat dari tepung terigu, disi gula, bijan dan biji kuaci, lalu digoreng tiu sangat lezat rasanya.

Etnis Man adalah etnis yang pandai menyanyi dan menari. Tari Mangshi merupakan tari tradisionalnya. Tari itu biasanya digelar dalam tahun baru atau pesta makan sebagai pernyataan selamat. Tari itu dibawakan dengan iringan nyanyi si penarinya dan tepuk tangan hadirin untuk menyemarakkan suasana riang gembira dan bahagia.

Orang etnis Man tidak saja pandai nyanyi dan menari, juga mempunyai daya cipta yang sangat tinggi di bidang seni pertunjukan. Acara penabuhan gendang besar, tutur cerita dan dagelan mereka memperoleh sambutan hangat dari rakyat berbagai etnis.

Etnis Man yang bermukim di daerah dingin Tiongkok timur laut gemar main skat. Selama masa pendudukan pemerintah Dinasti Qing yang didirikan etnis Man sebelum abad ke-19, main skat telah menjadi latihan militer yang wajib. Setiap musim dingin, pejabat pemerintah Dinasti Qing berkepentingan memeriksa teknik main skat tentara etnis Man, dan menjadikannya sebagai saha satu sistem melatih tentara.

Memanah sambil menunggang kuda pernah mempunyai kedudukanpenting dalam kehidupan orang etnis Man. Tempat latihan memanah sambil menunggang kuda dan berjalan dibangun di banyak tempat pemukiman orang etnis Man. Kepandaian memanah etnis Man juga mempengaruhi adat kebiasaan kehidupan mereka.

Di depan pintu rumah keluarga yang melahirkan anak pria, digantung sebuah busur dan anak panah sebagai pernyataan ucapan selamat kepadanya supaya anak itu menjadi pemanah yang baik di kemudian hari. Jika yang lahir anak perempuan, maka akan digantung secarik kain merah yang berarti ucapan selamat, juga menandakan perlunya wanita etnis man belajar memanah sambil menunggang kuda.