Populasi: 121.357 orang.

Etnis Tahur terutama bermukim di Kabupaten Otonom Etnis Tahur Molidawa dan kabupaten sekitarnya di Daerah Otonom Mongolia Dalam , daerah pinggiran kota Qiqihar dan kabupaten sekitarnya di Propinsi Heilongjiang, sebagian kecil bermukim di kabupaten Tacheng Daerah Otonom Uigur Xinjiang.

Warga etnis Tahur menggunakan bahasa Tahur yang termasuk bahasa Mongol rumpun bahasa Altai. Bahasa Tahur mempunyai 2 jenis bahasa daerah yakni bahasa Buteha dan Qiqihar, sangat ekspresif dan mempunyai banyak kosa kata yang mencerminkan kegiatan perikanan, peternakan, perburuan dan pertanian, di antaranya ada kata pinjaman dari bahasa-bahasa Mandarin, Man dan Ewenki, khususnya dari bahasa Mandarin.

Bahasa Tahur tidak mempunyai tulisan, terutama menggunakan huruf bahasa Mandarin, sejumlah kecil orang bisa menggunakan bahasa-bahasa Man, Mongol dan Khasak. Warga Tahur menganut agama Saman yang memuja alam, totem dan nenek moyang, sejumlah kecil orang menganut agama Lamaisme.

Etnis Tahur adalah etnis yang mempunyai sejarah panjang dan kebudayaan pertanian di Tiongkok bagian utara. Kata Tahur berarti ?penggarap tanah?, merupakan sebutan diri warga Tahur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Tahur barangkali adalah keturunan etnis Qidan Dinasti Liao. Pada zaman Dinasti Qing, penduduk etnis Tahur sering direkrut untuk berdinas tentara menjaga perbatasan bahkan ditempatkan di Xinjiang yang jauh letaknya, maka selain di daerah Tiongkok timur laut, masih terdapat ribuan warga Tahur di kota Tacheng, Xinjiang. Dalam sejarah Tiongkok, rakyat Tahur bersama dengan rakyat etnis-etnis lainnya di Tiongkok telah menegakkan jasa abadi dalam membangun daerah perbatasan di Tiongkok utara, membela wilayah tanah air dan melawan agresi Rusia Tsar. Warga Tahur gemar dan pandai bermain hoki, dan Kabupaten Otonom Etnis Tahur Molidawa dijuluki sebagai ?Kampung Hoki?.