Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-17 09:56:58    
Perkenalaan Sekolah Menengah Huiwen kota Beijing

cri
Seiring dengan semakin meningkatnya kedudukan internasional Tiongkok, jumlah orang yang belajar bahasa Mandarin di berbagai negara di dunia bertambah terus. Khususnya selama 10 tahun terakhir ini, pengajaran bahasa Mandarin muncul momentum perkembangan pesat di banyak negara dan daerah. Kini di Tiongkok sekolah dan perguruan tinggi yang mengadakan pengajaran bahasa Mandarin untuk mahasiswa asing terdapat kira-kira 330 buah dengan menerima sekitar 40 ribu orang setiap tahun. Di antaranya universitas yang kenamaan meliputi Universitas Bahasa dan Kebudayaan Beijing, Universitas Bahasa Asing Beijing, Universitas Bahasa Asing Shanghai dan Sekolah Menengah Wenhui Beijing. Dalam acara kali ini, kami perkenalkan pekerjaan pengajaran bahasa Mandarin di Sekolah Menengah Huiwen Beijing, sekolah bersejarah ratusan tahun itu.

Sekolah Menengah Huiwen yang berlokasi di Jalan Peixin Distrik Chungwen kota Beijing telah mengalami 130 tahun sejarah perkembangannya dari Sekolah Misi Amerika semula menjadi sekolah menengah titik berat kota Beijing sekarang. Dalam sejarah perkembangan itu, sekolah Huiwen setapak demi setapak membina ide pendidikannya yang unik dan juga menghasilkan banyak tenaga ahli yang kenamaan.

Bagian internasional Sekolah Huiwen atau sekolah bahasa dan kebudayaan adalah sebagian Sekolah Huiwen dan didirikan pada bulan Maret tahun 1994. Pada awalnya, karena sejumlah anak-anak perantau Tionghoa dan warga asing keturunan Tionghoa datang di Beijing untuk belajar bahasa Mandarin, Sekolah Huiwen telah memikul pekerjaan penerimaan pelajar tersebut. Kemudian atas permintaan mereka yang berharap bisa mendapat riwayat pendidikan resmi SMT Huiwen setelah tamat dan bisa juga mengikuti ujian sekolah perguruan tinggi Tiongkok, Sekolah Huiwen telah menyelenggarakan kelas-kelas yang khusus untuk mereka. Dari tahun 1996 sampai sekarang, terdapat 7 angkatan pelajar telah tamat dari Sekolah Bahasa dan Kebudayaan Huiwen, di antaranya 60 orang telah lulus ujian masuk ke universitas Tiongkok dan 80% adalah universitas terkenal.

Kelas bahasa Mandarin dibagi 2, yaitu kelas jangka pendek dan jangka panjang . Kelas jangka pendek biasanya diadakan pada libur musim dingin dan musim panas dan sudah beberapa tahun berlangsung. Selama 3 sampai 4 minggu ini, pelajar belajar sejumlah huruf , pengetahuan kebudayaan Tiongkok tradisional dan juga bertamasya ke sementara objek wisata dan tempat peninggalan sejarah yang terkenal di Beijing. Dan pendaftaran nama kelas jangka pendek dilakukan 1 bulan sebelum permulaan semester baru. Kelas bahasa Mandarin jangka panjang diadakan 2 kali setiap tahun, masing-masing pada bulan Maret dan September selama satu semester dan setiap kali menerima pelajar baru. Pekerjaan pendaftaran nama biasanya diadakan 2 bulan sebelum permulaan semester baru. Di antara pelajar kelas jangka panjang, sebagian seusai pelajarannya meninggalkan sekolah dan sebagian lainnya untuk melanjutkan riwayat pendidikan bahasa Mandarinnya dulu. Direktur Sekolah Huiwen Zhao Baomin menerangkan kepada wartawan CRI: Pelajar Sekolah Huiwen sebagian besar berasal dari negara-negara Asia dan pelajar kelas jangka pendek biasanya berasal dari negara-negara Amerika dan Eropa Utara. Melalui menerima pelajar asing, Sekolah Huiwen memperluas pertukaran kebudayaan dengan luar negeri, menggalang hubungan kerja sama bersahabat dengan banyak sekolah asing, misalnya sekolah-sekolah di Denmark dan Swedia. Antara sekolah-sekolah itu diadakan kunjungan untuk mengetahui keadaan kebudayaan dan pendidikan luar negeri.

Sekarang di Sekolah Huiwen terdapat 200 orang pelajar asing yang tengah melanjutkan riwayat pendidikan bahasa Mandarin dan sasarannya meluluskan ujian untuk masuk ke universitas Tiongkok, khususnya Universitas Qinghua dan Universitas Peking. Keadaan lulus ujian Sekolah Huiwen relatif baik setiap tahun. Misalnya tahun lalu, di antara 17 pelajar SMA, 2 orang melanjutkan pendidikannya ke Amerika setelah tamat. Selain itu, 12 orang di antara 15 orang lainnya mengikuti ujian untuk masuk ke Universitas Peking dan 8 orang telah berhasil lulus ujian dan diterima. Pelajar dan orang tua mereka merasa puas atas prestasi pengajaran sekolah. Tenaga guru dan perlengkapan Sekolah Huiwen juga termasuk peringkat depan di kota Beijing. Direktur Zhao Baomin mengatakan:

"Sekolah Huiwen berpendapat, pelajar SM tengah berada pada tahap pertumbuhan jasmani, pengetahuan dan pembentukan karakter, maka harus ketat dalam pengelolaan sekolah, menaruh perhatian dalam penghidupan dan memberikan bantuan dalam pelajaran para siswa. Dengan demikian meletakkan dasar kokoh bagi mereka untuk bisa menjadi tenaga ahli kelak hari. Sekolah Huiwen menjadikan pekerjaan pengajaran sebagai titik beratnya. Semua guru di sekolahnya adalah lulusan dari perguruan tinggi resmi Tiongkok dan setelah bertahun-tahun praktek dalam pengajaran, mereka relatif berpengalaman kaya dalam pengajaran bahasa Mandarin untuk siswa asing, khususnya dalam peningkatan kemampuan mendengar, bicara, membaca dan menulis.

Dalam peliputan wartawan CRI bertemu dengan beberapa siswa dari Indonesia. Salah seorang dari Jakarta bernama Zhen Liya mengatakan kepada wartawan dengan bahasa Mandarin yang fasih:

Dikatakannya, ia berusia 18 tahun dan sudah 4 tahun datang di Beijing. 2 tahun yang lalu, ia masuk ke dalam Sekolah Huiwen dan sekarang kelas 2 SMA. Ia ingin masuk ke Universitas Peking untuk belajar jurusan penerangan.

Sementara itu seorang siswa lainnya dari Solo mengatakan kepada wartawan: Ia bernama Huang Xiuxin dan berusia 16 tahun. Ia sudah 4 tahun di Tiongkok dan sekarang kelas 1 SMA di Sekolah Huiwen. Ia ingin masuk ke Universitas Qinghua untuk belajar jurusan kedokteran.

Siswa-siswa dari Indonesia seperti mereka tidak sedikit jumlahnya di Sekolah Huiwen. Sejalan dengan berkembang terus hubungan kedua negara Tiongkok dan Indonesia, sahabat-sahabat dari Indonesia ke Tiongkok untuk belajar bahasa Mandarin akan semakin banyak.