Kota Shanghai adalah kota pelabuhan terbesar di Tiongkok. Karena letak geografisnya yang unggul, Shanghai dalam sejarah selalu merupakan pusat pembauran ekonomi dan kebudayaan timur dengan barat. Terpengaruh oleh kebudayaan dari luar, Shanghai juga adalah kota yang paling awal mengenal bar dan warung kopi di Tiongkok.

Sekarang di kota Shanghai terdapat kurang lebih 1700 bar baik besar maupun kecil, yang terpusat di satu jalan atau terpencar di segala penjuru. Disamping itu, bentuknya juga semain beraneka ragam seiring dengan kebutuhan para pelanggannya yang mengejar sesuatu yang baru. Nah, berikut ini kami perkenalkan beberapa macam bar yang muncul tahun-tahun belakangan ini di kota Shanghai.

Bar lukisan adalah tempat dimana para penggemar lukisan dapat menikmati lukisan sambil mengobrol tentang seni melukis dalam suasana sunyi dan anggun. Kalau berminat boleh juga memperagakan kepandaian melukisnya seketika itu juga dalam ruang bar penuh dengan suasana kesenian.

Bar kaca, adalah tempat para penggemar dapat membuat sendiri barang kaca dengan dibantu leh tehnisi kaca. Di dalamnya terasa panas karna ada sebuah tanur pembuat kaca yang bertemperatur 1400 derajat celsius.

Sekarang bar internet muncul paling banyak dalam masyarakat. Bar internet muncul sejalan dengan perkembangan jaringan komputer.

Warga kota jaman sekarang merasakan tekanan besar baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan. Mereka memerlukan pembebasan tekanan spiritual dengan menikmati kehidupan budaya. Oleh karena itu berbagai macam bar justru memenuhi berbagai macam kebutuhan itu sementara juga dapat meningkatkan kenikmatan berrekreasi pelanggan.

Sebagai tempat umum untuk rekreasi, bar bermacam-macam itu biasanya dibuka di luar jam kerja, khususnya pada malam hari. Di kota Shanghai dengan kehidupan malam yang sangat beraneka-ragam siapapun bisa menemukan tempat yang cocok dengan kegemarannya sendiri.

Dalam berekreasi, orang jaman sekarang lebih mementingkan partisipasi dan kembali ke yang asli. Ini karena semakin majunya ilmu pengetahuan dan sosial, semakin keraslah berkeinginan orang kembali ke alam raya. Dengan demikian muncullah bar tembikar dan bar kain di Shanghai.

Bar tembikar Hua Er Shi adalah bar tembikar yang pertama dibuka di Shanghai. Sekarang bar tersebut sudah menjadi toko walaraba yang mempunyai belasan toko di Tiongkok. Begitu masuk ke dalam bar tembikar itu, yang paling menarik perhatian adalah papan putar untuk membuat tembikar dan pajangan barang-barang tembikar yang tampaknya kasar buatannya.

Barang-barang itu adalah karya-karya yang ditinggalkan para pelanggannya.

Di bar tembikar, para pelanggan dapat berpartisipasi dalam pembuatan tembikar dengan dibantu tukang tembikar yang berasal dari kota penghasil tembikar Yi Xing. Sekalipun hanya pelanggan yang tahu apa yang dibuat dari tanah liat, tetapi yang diinginkan mereka adalah pengalaman baru itu dan menikmati kesenangan hasil kerja sendiri.

Sema seperti bar tembikar, bar kain juga membawa para pelanggan ke jaman purba. Menenun kain merupakan kehidupan wanita dalam masyarakat tradisional Tiongkok. Sekalipun wanita jaman sekarang sudah jarang ada yang bisa menenun kain, tetapi banyak orang masih berminat mencoba-coba pekerjaan kuno itu. Selain menenun kain, bar kain juga menyediakan percobaan cetak celup. Sementara itu para pelanggan juga dapat mengetahui seni kerajinan tangan dari kain yang bersejarah ribuan tahun dan beraneka-ragam, antara lain batik ikat dan batik, kain cetak dan kain gambar tangan.

Sekarang bar dalam berbagai macam yang mementingkan kepribadian dan trendi itu tersebar di jalan-jalan dan gang-gang kota Shanghai dan sudah dikenal oleh warga kota. Mungkin tak lama kemudian bar yang bercorak eneh dan baru akan muncul di kota Shanghai.