Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-17 17:08:26    
Tiongkok dan Asean tingkatkan kerjasama untuk kembangkan ekonomi

cri
Sejak akhir tahun lalu, Tiongkok dan kawasan Asia Tenggara berturut-turut dilanda wabah SARS, sehingga ekonomi di kawasan ini mengalami dampak negatif yang serius. Para pakar berpendapat, untuk membangkitkan ekonomi regional, adalah sangat perlu bagi Tiongkok dan Asean meningkatkan kerjasama.

Wabah SARS yang melanda Tiongkok dan negara-negara Asean sejak akhir tahun lalu telah mengacaukan langkah perkembangan ekonomi negara-negara tersebut. Berbicara tentang hal itu, komisaris pihak Tiongkok dari Dewan Perdagangan Tiongkok-Asean Xu Ningning yang juga Ketua Pusat Penasehat Perdagagnan Asean mengatakan: ?Karena wabah SARS berjangkit secara mendadak dan virus SARS sangat menular, maka untuk mencegah penularan wabah tersebut, masyarakat terpaksa mengurangi kepergian, sehingga sektor jasa menjadi sektor yang pertama-tama terpukul, baik di Tiongkok maupun Asia Tenggara. Dampak negatif SARS terhadap ekonomi Asia Tenggara tidak saja merusak keyakinan investor, juga mempengaruhi kegiatan rantai produksi ekonomi di seluruh kawasan karena terhambatnya lalu lintas manusia dan barang.?

Menurut data, pendapatan industri pariwisata di kawasan Asia Tenggara tahun ini akan menurun 15% atau berkurang beberapa bahkan sepuluh milyar dolar Amerika. Karena pendapatan pariwisata merupakah 10% pendapatan total negara-negara tersebut, maka pemerintah negara-negara itu terpaksa mengkoreksi anggaran belanjanya untuk seluruh tahun. Bank Pembangunan Asia ABD tanggal 9 Mei lalu memperingatkan, jika SARS tidak dapat dikontrol pada akhir bulan Juni, kerugian yang diakibatkannya di kawasan Asia Tenggara akan mencapai 3,2 milyar dolar Amerika; jika wabah SARS berlanjut hingga September mendatang, tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kawasan Asia Tenggara akan menurun sampai 2,5%, kerugian ekonomi mungkin akan mencapai 7,7 milyar dolar Amerika. Sedang menurut perkiraan Bank Pembangunan Asia sebelum berjangkitnya wabah SARS, tingkat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut kira-kira 4%.

Industri pariwisata merupakan sokoguru ekonomi Asia Tenggara, maka segera memulihkan dan mendorong perkembangan industri pariwisata merupakan hal penting untuk membangkitkan kembali ekonomi Asia Tenggara. Tiongkok telah menjadi sumber wisatawan yang terbesar bagi kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, para pakar berpendapat, meningkatkan kerjasama dengan Tiongkok untuk selekasnya memulihkan kegiatan wisata dan menarik lebih banyak wisatawan dari Tiongkok akan langsung mendorong perkembangan ekonomi Asia Tenggara.

Menurut analisa para pakar, faktor lainnya yang mendorong kawasan Asia Tenggara meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Tiongkok adalah ekonomi Tiongkok yang sangat stabil. Ini merupakan dasar kerjasama. Wakil direktur Institut Asia Tenggara Universitas Xiamen Profesor Liao Shaolian mengatakan: ?Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak akan mengalami fluktuasi hebat, karena terutama digerakkan oleh pasar dan memiliki keberkelanjutan yang relatif kuat. Syarat pokok bagi perkembangan pesat ekonomi Tiongkok tidak berubah. Misalnya di Provinsi Guangdong yang dilanda wabah sars relatif dini dan dalam waktu relatif panjang, ekonomi dan ekspor-impornya tetap tumbuh dengan cepat. Selain itu, sejak Mei lalu, perkembangan wabah SARS secara keseluruhan mereda. Tiongkok dengan baik telah mengontrol wabah SARS dalam waktu hanya beberapa bulan, maka dampak negatifnya terhadap hubungan ekonomi Tiongkok dengan negeri lain terbatas. Yang paling penting ialah, kondisi pokok iklim investasi di Tiongkok tidak berubah karena wabah SARS, unsur keunggulannya tetap ada.?

Tiongkok dan negara-negara Asean bertindak lebih cepat daripada sebelumnya dalam menanggapi kerjasama antara satu sama lain, dan dengan cepat mencapai kesepakatan. Para pakar berpendapat, ini adalah kerjasama penting antara kedua pihak sejak krisis moneter Asia tahun 1997. Kerjasama kali ini secara langsung menguntungkan ekonomi di kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari dampak wabah SARS dan menjadi titik tolak baru menuju perkembangan dan kemakmuran yang berkelanjutan.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan KTT khusus Tiongkok-Asean di Bangkok ibukota Thailand tanggal 29 April lalu mengeluarkan imbauan untuk mengatasi dampak negatif wabah SARS terhadap ekonomi dan saling kunjungan personil. Diusulkan pula agar mengambil langkah efektif untuk merangsang ekonomi, terus memperluas perdagangan, mendorong investasi dan meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. Konferensi Tiongkok-Asean tentang Pengelolaan Keluar Masuk Wilayah dan Karantina dan Seminar Senior Internasional Antara Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan Tentang SARS yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 3 Juni lalu merupakan langkah untuk melaksanakan Pernyataan bersama tersebut dan untuk menyempurnakan mekanisme kerjasama dialog antara kedua pihak. Direktur Institut Ekonomi Asia-Pasifik dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Zhang Yunling mengatakan: ?Antara Tiongkok dan Asean terdapat berbagai macam jalur kerjasama, antara lain mekanisme dialog pemimpin, mekanisme kerjasama Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan 10 plus 3 serta zona perdagangan bebas Tiongkok-Asean yang sedang dirundingkan. Boleh dikatakan, antara Tiongkok dan Asean telah terbentuk mekanisme kerjasama yang menyeluruh dan efektif.?

Ketika menemui para peserta Konferensi Tiongkok-Asean tentang Pengelolaan Keluar Masuk Wilayah dan Karantina, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Wu Yi mengatakan, penyelenggaraan konferensi tersebut menunjukkan tekad Tiongkok dan negara-negara Asean untuk bersatu melawan SARS. Konferensi itu akan mendorong hubungan personil serta kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Asean. Dengan adanya mekanisme kerjasama yang efektif itu, Tiongkok dan negara-negara Asean pasti dapat selekasnya menanggulangi wabah SARS dan dengan meningkatkan kerjasama, memulihkan perkembangan ekonomi di kawasa ini.