Proyek tersebut dimaksudkan untuk menyalurkan sebagian sumber daya air dari Tiongkok selatan ke utara yang kering. Proyek pengairan besar yang jarang dijumpai dalam sejarah manusia itu diharapkan dapat mengubah sangat tidak meratanya distribusi sumber daya air di Tiongkok, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi pembangunan Tiongkok dalam jangka panjang.

Tiongkok adalah negara yang sangat kekurangan sumber daya air dengan volume sumber daya air perkapita 2.700 meter kubik, hanya 25% taraf rata-rata dunia, ditambah distribusi sumber daya air sangat tidak seimbang waktu dan wilayahnya. Daerah bagian selatan Tiongkok memiliki 80% ke atas volume total sumber daya air seluruh negeri, tapi daerah bagian utara tergolong daerah kering atau semi kering yang sangat kekurangan sumber daya air.

Dalam masa panjang sejak dulu, pembangunan sosial dan ekonomi di daerah Tiongkok utara sangat terhambat oleh langkanya sumber daya air. Keperluan air untuk kota terpaksa harus diambil dari air kebutuhan pertanian dan ekologi serta air di bawah tanah dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan sejumlah sungai dan danau menjadi kering, permukaan tanah menurun, mutu air tercemar dan lingkungan ekologi semakin memburuk. Banyak kota kekurangan air sehingga perusahaan terpaksa tutup, produksi pertanian menurun dan langsusng mengancam kesehatan penduduk.

Melalui penelitian selama puluhan tahun, pakar pengairan Tiongkok berpendapat, untuk mengatasi secara mendasar masalah kekurangan sumber daya air di daerah Tiongkok utara, air harus disalurkan melintasi daerah aliran sungai. Profesor Gu Zhaoqi dari Falkutas Pengairan dan Listrik Tenaga Air Universitas Tsinghua mengatakan, tidak seimbangnya distribusi sumber daya air telah menjadi kendala yang menghambat pembangunan ekonomi dan sosial di Tiongkok, maka proyek penyaluran air dari selatan ke utara menjadi keharusan.

Dikatakan oleh Profesor Gu Zhaoqi: ?Proyek ini harus dilaksanakan, kalau tidak, daerah bagian utara Tiongkok tidak mungkin berkembang, kebutuhan air akan semakin sulit dipenuhi, industri dan pertanian tidak mungkin dikembangkan dan mutu kehidupan penduduk kota tidak mungkin ditingkatkan.?

Di atas dasar penelitian dan pembuktian yang cukup, lembaga terkait menetapkan tiga jalur penyaluran air yaitu jalur timur di bagian hilir Sungai Yangtze, jalur tengah di bagian tengah sungai itu dan jalur barat di bagian hulu sungai berdasarkan keadaan topografi antara daerah bagian selatan dan daerah kering di bagian utara. Sungai Yangtze yang merentang dari daerah bagian barat ke timur merupakan sungai terbesar di Tiongkok, dan memiliki banyak anak sungai dan danau, volume air yang mengalir ke laut merupakan hampir 40% volume air sungai-sungai di Tiongkok.

Proyek penyaluran air dari selatan ke utara secara resmi sudah dimulai pembangunannya akhir tahun 2002 dengan investasi total diperkirakan sekitar 80 milyar yuan RMB atau sekitar satu milyar dolar Amerika. Proyek jalur tengah yang lebih dulu dimulai pembangunannya akan selesai pada tahun 2010. Menurut perkiraan para pakar, setelah seluruh proyek dirampungkan, air sebanyak 38 miliar sampai 48 miliar meter kubik akan disalurkan setiap tahun, atau sama dengan volume total air Sungai Kuning, sebuah sungai terkenal lainnya di Tiongkok.

Para ekonom Tiongkok berpendapat, apabila masalah kekurangan air yang dalam masa panjang menghambat pembangunan ekonomi dan sosial di daerah bagian utara Tiongkok dapat diselesaikan dengan dibangunnya proyek tersebut, maka perkembangan industri dan pertanian setempat akan mendapat dorongan kuat. Li Ping seorang pakar dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok mengatakan, setelah proyek tersebut selesai dibangun, sejumlah kota penting di Tiongkok utara adalah yang pertama-tama diuntungkan. ?Yang memperoleh keuntungan terbesar adalah Beijing, Tianjin dan sejumlah kota besar dan mengenah di Provinsi-provinsi Shandong, Henan dan Hebei. Daerah-daerah tersebut sangat kekurangan air. Pembangunan proyek itu akan memainkan peran sangat besar dalam mendorong perkembangan industri di daerah-daerah tersebut.?

Li Ping mengatakan, mutu terpadu, mutu kehidupan dan pembanguan berencana sebuah kota erat kaitannya dengan suplai air. Proyek penyaluran air dari selatan ke utara akan sangat meredakan tekanan suplai air di kota-kota Tiongkok utara, menyediakan sumber daya penting kepada sektor industri dan jasa serta memperbaiki mutu kehidupan penduduk dan wajah kota.

Selain itu, proyek tersebut mempunyai arti penting bagi perbaikan lingkungan ekologi di daerah Tiongkok utara, antara lain akan secara efektif mengurangi pengambilan air bawah tanah di daerah Tiongkok utara sehingga dapat mencegah memburuknya lingkungan ekologi seperti menurunnya permukaan tanah dan abrasi air laut, dan menciptakan syarat jaminan pengairan bagi pemulihan, pembangunan kembali dan pengembangan ekosistem. Pakar dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Li Ping mengatakan, proyek penyaluran air dari selatan ke utara akan merupakan proyek pengairan yang menguntungkan ekonomi dan ekosistem. Dikatakannya: ?Proyek tersebut menyelesaikan masalah kekurangan air di kota dan dapat menggantikan banyak sumber daya untuk melindungi ekosistem. Berbagai bencana dan perusakan lingkungan alam di daerah bagian utara Tiongkok akibat polusi dan menurunnya permukaan tanah karena kekurangan air akan sangat berkurang berkat adanya proyek tersebut. Dengan demikian , lingkungan akan diperbaiki, polusi dapat diatasi dan kebutuhan air untuk industri dan pertanian serta kehidupan rakyat akan terpenuhi.?

Li Ping menyatakan, proyek tersebut tidak hanya memperbaiki distribusi sumber daya air dan membawa hasil ekonomi yang sangat besar bagi Tiongkok. Ditinjau secara jangka panjang, hasil guna sosial dan ekologinya akan lebih besar lagi.