Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-17 17:12:36    
Pelestarian sumber daya kehutanan dan pengembangan ekonomi kehutanan di Tiongkok timur-laut

cri
Untuk pelestarian sumber daya kehutanan, beberapa tahun ini, pemerintah Tiongkok telah melaksanakan proyek pelestarian hutan alami, melarang penebangan dan membatasi penebangan terhadap hutan yang ada sekarang ini dan dengan bersandar pada sumber daya kehutanan mengembangkan multi ekonomi. Melalui upaya selama beberapa tahun ini, banyak buruh kehutanan di Tiongkok tidak lagi menjadi penebang pohon melainkan menjadi pelindung hutan, sehingga daerah kehutanan menjadi lebih subur dan lebat, pendapatan buruh kehutanan juga bertambah banyak. Saudara pendengar, ikutilah sekarang laporan wartawan CRI dari daerah kehutan Tiongkok Timur Laut.

Daerah Tiongkok Timur Laut adalah daerah penghasil kayu yang paling utama di Tiongkok. Daerah kehutanan itu terutama terletak di daerah pegunungan Changbai Provinsi Jilin dan daerah Da Xinganling dan Xiao Xinganling di Provinsi Heilongjiang dengan luasnya merupakan lebih 60% luas total wilayah kedua provinsi tersebut.

Cheng Baosheng sebagai insinyur kehutanan telah bekerja lebih 30 tahun di Biro Kehutanan Wangqing Pegunungan Changbai Tiongkok timurlaut. Cita-citanya yang paling besar yalah dengan sebaik-baiknya melindungi hutan primitif Pegunungan Changbai. Untuk itu, sejak tahun 60-an abab lalu, ia mempelopori pelaksanaan metode melakukan survei sebelum penebangan dan memadukan penebangan dengan penghutanan. Dengan demikian, mereka di samping memperoleh kayu juga telah melestarikan sumber daya hutan.

Ia memperkenalkan, dulu pihaknya setiap tahun akan menebangi hutan seluas hampir 1000 hektar. Tapi sekarang mereka tidak lagi menebang jenis pohon langka, melainkan menebang pohon-pohon yang sudah hampir mati atau tidak bernilai untuk dikembangbiakkan serta pohon-pohon yang bertumbuhan terlalu rapat. Semula volume akumulasi kayu di daerah kehutanan mereka hanya 182 meter kubik perhektar, tapi setelah mengalami 3 kali penebangan, malah meningkat menjadi 211 meter kubik perhektar. Ini menandakan cara penebangan mereka mencapai hasil yang efektif.?

Cara penebangan seleksi yang dianjurkan Chen Baosheng itu kini telah dipopulerkan di daerah kehutanan Tiongkok lainnya. Lebih-lebih setelah dilaksanakannya proyek pelestarian hutan alami di Tiongkok pada tahun 1998, hutan alami di daerah sumber kedua sungai besar Tiongkok yaitu Sungai Yangze dan Sungai Kuning sama sekali dilarang ditebangi, perusahaan-perusahaan kehutanan milik negara di Tiongkok timurlaut juga mengurangi produksi kayu dalam jumlah besar, melaksanakan pengelolaan dan perlindungan terhadap hutan, secara seleksi melakukan penebangan sambil menanam pohon, berupaya mewujudkan tingkat peremajaan hutan melampaui tingkat penebangan untuk merealisasi perkembangan berkelanjutan sektor kehutanan seperti yang dialami Biro Kehutanan Wangqing di Pegunungan Changbai Tiongkok timur-laut.

Pemerintah Tiongkok sangat mementingkan pembangunan kehutanan, setiap tahun memobilisasi segenap rakyat ambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon. Sejauh ini luas hutan buatan Tiongkok menempati urutan pertama di dunia, tingkat lingkup hutan di seluruh negeri meningkat sampai 16% dari 8% pada awal berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Dilaksanakannya proyek pelestarian hutan alami juga telah berperan penting dalam mendorong perbaikan lingkungan ekologi dan penghijauan gunung.

Setelah dilaksanakannya proyek pelestarian hutan alami, sejumlah besar buruh penebang beralih ke sektor lain. Di daerah kehutanan di Provinsi Heilongjiang terdapat 220 ribu buruh yang kena PHK dan harus mencari pekerjaan baru, jumlah ini merupakan separo lebih dari jumlah total buruh daerah kehutanan.

Oleh karena itu, pengelola daerah kehutanan milik negara Tiongkok mengupayankan berbagai cara untuk mengembangkan multi usaha dengan memanfaatkan sumber daya kehutanan dalam rangka menyediakan berbagai lowongan kerja kepada buruhnya.

Biro Kehutanan Qinghe yang terletak di Pegunungan Xiao Xinganling Provinsi Heilongjiang Tiongkok timur laut merupakan yang relatif berhasil dalam mengembangkan multi usaha. Direktur biro bersebut Tian Xijun mengatakan, pengelola kehutanan Tiongkok perlunya mengubah jalan pikiran semula yang terbentuk di bawah sistem ekonomi berencana. Sektor kehutanan bukan industri tunggal, perlunya mendorong perkembangan terpadu berbagai ekonomi.

Dikatakannya, dari segi ide mereka telah mengubah pandangannya dari kehutanan tradisional ke kehutanan modern, dan dari ekonomi berencana berubah ke ekonomi pasar, dari ekonomi tunggal berubah ke multi ekonomi. Biro kehutanan pada masa lalu merupakan ekonomi milik negara yang tunggal, tapi sekarang berbagai macam ekonomi ikutserta dalam pembangunan ekonomi di daerah kehutanan. Dengan demikian para buruh yang kena PHK dapat dipekerjakan kembai sementara meningkatkan pendapatan biro kehutanan mereka.

Dewasa ini Biro Kehutanan Qinghe mengembangkan multi usaha. Mereka menitikberatkan pengembangan ekonomi swasta dengan keluarga sebagai unitnya berdasarkan keadaan nyata buruh di daerah kehutanannya. Mereka membudidayakan tanaman obat-obatan, menanam sayur-mayur dan buah-buahan serta mengembangkan peternakan di daerah kehutanannya.

Pengembangan multi usaha dengan memanfaatkan tanah kosong di sela-sela hutan itu disebut sebagai ? ekonomi di bawah hutan?, keuntungan dengan mengembangkan ekonomi itu ialah di samping menyediakan lapangan kerja kepada buruh yang terkena PHK, juga telah memadukan dengan baik perlindungan hutan dan pemanfaatan hutan, sementara telah menambah pendapatan para buruh. Menurut perkenalan, semua buruh yang terkena PHK di Biro Kehutanan Qinghe kini telah mendapat pekerjaan lagi. Pendapatan setiap buruh rata-rata sekitar 20 ribu Yuan RMB, hampir 10 kali lipatnya gaji semula.

Setelah dilaksanakan proyek pelestarian hutan alami, seorang buruh tua dari suatu perusahaan kehutanan Biro Kehutanan itu bernama Liu Wenhe mengontrak sebidang hutan untuk dikelola dan dilindunginya, ia bersama rekan-rekannya menyelenggarakan perusahaan peternakan di sana, dan kini telah berskala cukup lumayan.

Ia mengatakan, setelah mengontrak hutan itu, ia bersama 4 orang rekannya menyelenggarakan perusahaan peternakan di sana dengan memelihara lebih 1000 ekor angsa, lebih 500 ekor bebek dan lebih 200 ekor domba. Dengan berwirausaha itu, mutu penghidupannya mengalami perbaik dari hari ke hari dan pendapatannya pun bertambah banyak.

Selain mengembangkan ekonomi di bawah hutan, seiring dengan perkembangan industri wisata selama tahun-tahun belakangan ini, banyak sektor kehutanan telah menggali sumber dayanya sendiri dengan mengembangkan industri pariwisata hutan.

Sebagai contoh, Biro Kehutanan Baihe yang terletak di daerah pemandangan Danau kawah Gunung Changbai yang tersohor di Tiongkok timurlaut telah berupaya keras mengembangkan industri pariwisata. Mereka khusus membangun taman tusam dan taman harimau Tiongkok timur-laut. Dengan demikian disamping memperbanyak proyek wisata, juga telah melindungi sumber daya satwa dan tumbuh-tumbuhan liar yang langka. Di samping itu, mereka merombok gedung kantor semula menjadi hotel untuk meningkatkan daya penerimaan wisatawan. Kini, Danau Kawah Gunung Changbai sudah berkembang menjadi daerah tujuan wisata yang unggul, setiap tahunnya menyerap sejumlah besar wisatawan, dan pendapatan setempat dari sektor wisata mencapai 2,5 juta Yuan RMB tahun lalu. Kini industri pariwisata telah menjadi industri sokoguru Biro Kehutanan Baihe .