Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-19 14:54:30    
Penelitian Arkeologi di Taman Makam Raja Xixia

cri
Di Tiongkok 770 tahun yang lalu terdapat tiga dinasti yang sejajar, yaitu Dinasti Song yang berkuasa di Tiongkok Tengah, Kerajaan Liao Etnis Nuzhen di Tiongkok Timurlaut dan Kerajaan Daxia atau Xixia Etnis Dangxiang di Tiongkok Baratlaut.

Xixia sebagai suatu kerajaan yang merdeka mempunyai bahasa dan hurufnya sendiri. Namun sayang, pada tahun 1227, tentara Jengis Khan Mongolia menaklukkan Dinasti Xixia dan mengadakan pembantaian habis-habisan terhadap penduduk Dangxiang Xixia. Kitab-kitab Dinasti Xixia juga ikut dimusnahkan. Yang ditinggalkan oleh Dinasti Xixia yang pernah sangat berjaya itu hanya sebuah tanda tanya.

Pada awal tahun 1970-an, patilasan Makam Raja Xixia ditemukan secara kebetulan. Dalam waktu 30 tahun sejak itu, para arkeolog Tiongkok melakukan banyak penyelidikan, pemetaan dan penggalian terhadap Makam Raja Xixia sehingga untuk tingkat pertama telah diketahui tata ruang dan struktur makam tersebut.

Seluruh Makam Raja Xixia dibangun di padang pasir seluas 50 kilometer persegi. Makam itu terdiri dari 9 taman makam raja dan lebih 250 makam pejabat tinggi, merupakan salah satu taman makam kaisar yang paling besar skalanya dan terpelihara paling utuh patilasannya di atas tanah. Skalanya hampir sama dengan Makam Dinasti Ming di Beijing. Setiap dari 9 makam raja Xixia adalah suatu kelompok bangunan yang tersendiri dan utuh, berbentuk persegi panjang dan sangat megah.

Makam nomor tiga adalah makam yang paling luas dan terpelihara paling utuh di antara 9 makam tersebut. Pemilik makam nomor tiga dipercaya adalah Kaisar pertama Kerajaan Xixia bernama Li Yuanhao. Penelitian arkeologi di makam Xixia terutama adalah penggalian makam nomor tiga.

Di Makam Raja Xixia terdapat sebuah pagoda berbentuk kerucut segi delapan yang terletak di ujung barat laut taman makam, tepat di belakang ruang makam. Pagoda yang bersusun itu berdiameter maksimum 3 sampai 4 meter. Pagoda itu bertingkat 7 atau 5 masih belum dapat dipastikan. Pagoda dalam taman makam adalah bangunan yang penting dan istimewa dalam taman makam Xixia. Pagoda semacam itu tidak ada di taman makam daerah lainnya di Tiongkok.

Pada tanggal 30 Arpil tahun 2000, para arkeolog dalam penggaliannya terhadap makam nomor tiga menemukan sebuah patung bermuka manusia dan bertubuh burung yang masih utuh. Manusia burung itu menurut para arkeolog adalah burung di dunia surga dalam kitab agama Budha, dan merupakan barang hiasan dalam bangunan agama Budha.

Kini di Taman Makam Raja Xixia telah tergali 140 ribu genteng dan 200 barang hiasan bangunan. Para arkeolog berpendapat bahwa Taman Makam Raja Xixia menyerap kelebihan bangunan makam kerajaan etnis Han kuno di Tiongkok, juga terpengaruh oleh bangunan agama Budha sehingga mengkombinasikan kebudayaan etnis Han, kebudayaan agama Budha dan kebudayaan etnis Dangxiang dan terbentuk gaya bangunan makam yang sangat unik dan mempunyai posisi penting dalam sejarah bangunan makam di Tiongkok. Benda-benda purbakala yang ditemukan di Makam Kerajaan Xixia secara terpusat mencerminkan ciri khas sejarah dan kebudayaan Xixia dan patut disebut sebagai khazanah kebudayaan Xixia.