Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-19 14:56:20    
Makam Xiaoling Dinasti Ming

cri
Zhu Yuanzhang yang berkuasa antara tahun 1368 dan 1398 adalah seorang kaisar legendaris dalam sejarah Tiongkok. Ia dilahirkan dalam keluarga petani yang miskin. Untuk mencari nafka, Zhu Yuanzhang pernah menjadi biksu di sebuah kuil setempat. Kemudian Zhu Yuanzhang ambil bagian dalam pemberontakan petani anti Dinasti Yuan yang berkuasa antara tahun 1271 dan 1368. Karena sangat berani dan bijaksana dalam perang, maka ia diangkat menjadi seorang pemimpin pasukan pemberontak petani dari seorang prajurit biasa. Pada tahun 1368, Zhu Yuanzhang naik takhta dan pada akhirnya berhasil menyatukan Tiongkok.

Zhu Yuanzhang mulai membangun makamnya ketika ia masih hidup, tapi pembangunan yang memakan waktu 25 tahun baru selesai setelah putranya naik takhta. Ibukota Dinasti Ming semula adalah kota Nanjing di Tiongkok Timur ketika Zhu Yuanzhang menjadi kaisar. Maka Makam Xiaoling Kaisar Zhu Yuanzhang berlokasi di peluaran kota Nanjing, dan juga satu-satunya makam kaisar Dinasti Ming yang tidak berlokasi di Beijing. Setelah Zhu Yuanzhang wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara putra Zhu Yuanzhang dan adik Zhu Yuanzhang, dan ibukota Dinasti Ming dipindahkan dari Nanjing ke Beijing setelah adik Zhu Yuanzhang berhasil merebut kekuasaan. Menurut catatan, panjang tembok pelindung Makam Xiaoling mencapai 22,5 kilometer, yaitu dua per tiga dari panjang tembok kota Nanjing masa itu, besar makam itu sungguh mengagumkan. Setelah mengalami terpaan angin dan hujan selama 600 tahun serta kerusakan akibat perang, semua istana dan balairung yang terbuat dari kayu kini sudah hancur, namun dari dasar batu bangunan makam yang tersisa masih terlihat skala makam itu yang sangat besar. Walaupun tata ruang makam itu sama dengan makam-makam kaisar sesudahnya dari Dinasti Ming, tapi skalanya jauh lebih besar. Dan ini menunjukkan bahwa makam-makam berbagai kaisar Dinasti Ming dibangun di atas dasar desain Makam Xiaoling.

Salah satu misteri tentang Makam Xiaoling ialah Istana Bawah Tanah di mana Kaisar Zhu Yuanzhang dimakamkan bersama permaisurinya. Istana Bawah Tanah adalah pusat Makam Xiaoling dan dilingkari sebuah tembok sepanjang 1100 meter dengan diameter kira-kira 400 meter. Atap makam berbentuk kerucut, tingginya 129 meter di atas permukaan laut. Letak konkret Istana Bawah Tanah kini masih kontroversial. Konon ketika upacara pemakaman akan dilangsungkan, serentak ke luar dari 13 gerbang kota Nanjing iring-iringan peti jenazah kaisar dengan barisan kehormatan yang sama sehingga sulit membedakan mana yang sungguh-sungguh. Ini dilakukan karena Zhu Yuanzhang khawatir makamnya dicuri orang. Bahkan ada orang berpendapt bahwa Zhu Yuanzhang sama sekali tidak dimakamkan di Nanjing, melainkan di Beijing. Di mana sebenarnya Zhu Yuanzhang dimakamkan, sampai kini masih merupakan teka teki.

Sejak tahun 1997, lembaga benda budaya setempat mengadakan deteksi terhadap daerah seluas 20 ribu meter persegi di sekitar Isana Bawah Tanah dengan menggunakan metode iptek canggih, antara lain, deteksi magnetik dan sistem pemposisian satelit. Berdasarkan data-data yang diperoleh, akhirnya berhasil ditetapkan posisi tempat pemakaman Zhu Yuanzhang. Seorang pakar yang memimpin pekerjaan pencarian itu mengatakan, dengan teknik deteksi magnetik yang persisi, mereka memastikan Kaisar Zhu Yuanzhang dimakamkan di tempat puluhan meter di bawah tanah. Kini Istana Bawah Tanah itu masih terpelihara utuh dan belum pernah dicuri.

Dibanding dengan makam-makan kaisar berbagai dinasti yang lalu, Makam Xiaoling Zhu Yuanzhang mempunyai beberapa ciri yang berbeda, yaitu jalan menuju makam berbelok-belok dan menyimpang dari garis poros tengah. Mengapa dibuat demikian, kini masih belum ada jawabannya, namun gaya bangunan makam itu sangat mempengaruhi gaya bangunan makam-makam kaisar Dinasti Ming sesudahnya. Misalnya, Makam Dingling Dintasti Ming yang sudah digali, jalan masuk ke makam menyimpang ke arah kiri, yaitu berbalikan dengan jalan masuk Makam Xiaoling.

Dalam deteksi terhadap Makam Xiaoling ditemukan bahwa sedikitnya 60% permukaan gunung di mana Makam Xiaoling berada adalah bangunan manusia. Misalnya bat-batu bulat dalam jumlah sangat banyak yang bertaburan secara teratur di atas bukit di mana Makam Xiaoling terletak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batu-batu bulat itu diangkut oleh para tukang dengan kedua tangan dari kaki bukit ke atas bukit. Tumpukan batu-batu bulat itu tidak saja untuk memenuhi kebutuhan estetika dalam bangunan, juga berfungsi melindungi permukaan makam dari kikisan air hujan serta untuk mencegah pencuri makam.

Yang mengejutkan ialah patung-patung binatang di depan Makam Xiaoling adalah fosil hayati purba yang sudah berusia 300 juta tahun. Rahasia ini ditemukan oleh seorang insinyur senior yang bekerja di sebuah pertambangan perak setempat. kesimpulan itu kini sudah diakui oleh banyak pakar. Penemuan itu menambah nilai ilmiah ukiran batu di Makam Xiaoling Dinasti Ming, selain nilai sejarah dan nilai sneinya.