Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-19 16:02:24    
Dampak epidemi SARS terhadap ekonomi Tiongkok

cri
Dalam suatu masa akhir-akhir ini, sejumlah negara dan daerah di dunia dilanda wabah Sars. Di banyak daerah di daratan Tiongkok juga dilaporkan adanya kasus penyakit tersebut. Epidemi SARS yang datang secara mendadak telah mengacaukan kehidupan tenteram rakyat Tiongkok, sementara itu, juga memberikan dampak terhadap ekonomi Tiongkok yang sedang berada pada tahap perkembangan yang pesat.

Untuk mengurangi kemungkinan tertular wabah Sars, masyarakat di daerah yang relatif serius dilanda Sars dan sebelum wabah itu dikendalikan memilih tinggal di rumah dan mengurangi kegiatan di luar. Sebagai akibat dari perubahan cara hidup masyarakat itu, sementara sektor seperti jasa boga, perhotelan, ritel, pariwisata, transportasi, hiburan dan sebagainya sangat terpukul. Dewasa ini hotel-hotel di Beijing, Guangzhou dan Shenzhen yang relatif banyak kasus Sars-nya sepi oleh tamu, begitu pula restoran, bahka ada yang menghentikan usahanya untuk sementara; kendaraan umum seperti metro dan bus umum tidak padat lagi seperti biasanya, volume angkutan penerbangan juga menurun tajam karena berkurangnya jumlah wisatawan.

Seorang manajer biro perjalanan di bawah perusahaan penerbangan Air China Tiongkok Hu Chen mengatakan:? Dulu saat seperti sekarang ini adalah masa yang sibuk bagi kami. Umumnya kami bisa menerima belasan rombongan wisatawan asing dan mengorganisasi beberapa rombongan wisata ke luar negeri. Tapi sekarang ini, banyak wisatawan asing telah membatalkan kunjungannya ke Tiongkok, sedang kunjungan ke luar negeri juga hanya satu rombongan yang jadi pergi. Keadaan di biro-biro perjalanan lain juga kurang lebih sama.?

Di sektor jasa, yang paling terpukul akibat SARS adalah pariwisata. Karena Organisasi Kesehatan Dunia WHO masih belum mencabut peringatan perjalanan ke sementara kota dan provinsi di Tiongkok, banyak rombongan wisatawan asing telah membatalkan rencana kunjungannya ke Tiongkok. Sementara itu, untuk mencegah penularan wabah SARS akibat mobilitas penduduk, pemerintah Tiongkok menghapus liburan 7 hari pada Hari Buruh Internasional 1 Mei lalu. Dan sebelumnya liburan panjang adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk mendorong perkembangan pariwisata domestik. Selama beberapa tahun yang lalu, pendapatan pariwisata pada liburan 1 Mei merupakan sekitar 40% pendapatan total seluruh tahun bagi biro perjalanan.

Pendapatan total sektor pariwisata Tiongkok tahun ini baik dari kunjungan ke luar negeri maupun dari kunjungan wisatawan asing diperkirakan akan berkurang 50%, sedang pendapatan total dari pariwisata domestik akan berkurang lebih 10%. Tetapi, menurut peneliti Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Lin Yueqin, sejumlah industri jasa yang mengalami dampak relatif besar akibat SARS kecil porsinya dalam seluruh ekonomi nasional, misalnya pendapatan pariwisata hanya merupakan sekitar 1,5% Produksi Domestik Tiongkok. Oleh karena itu, epidemi SARS tidak akan membawa dampak terlalu besar pada ekonomi makro Tiongkok.

Sementara itu ia mengingatkan pula perlunya mencermati kemungkinan dampak negatif SARS terhadap perkembangan perdagangan luar negeri dan iklim investasi. Dikatakannya: ?Pada kenyataannya, iklim investasi sudah merasakan dampaknya, misalnya jumlah tamu asing yang mengunjungi Pekan Raya Barang-barang Ekspor Guangzhou baru-baru ini berkurang banyak. Banyak negosiasi investasi dan kegiatan promosi telah dibatalkan, sejumlah pengusaha asing dan investor potensial membatalkan kunjungannya ke Tiongkok dan banyak kegiatan investasi ditunda.

Sejauh mana dampak negatif SARS terhadap iklim investasi tergantung berapa lama epidemi SARS berlangsung. Apabila epidemi dapat dikontrol dalam waktu dua bulan, dampak negatifnya terhadap iklim investasi boleh saja tidak dihitung. Berhubung momentum perkembangan ekonomi Tiongkok pada awal tahun ini cukup baik, pasar tenaga kerja yang murah dan pasar konsumsi domestik yang sangat potensial sangat menarik bagi pengusaha asing. Unsur-unsur positif tersebut pada akhirnya pasti akan mendukung tumbuhnya kembali ekonomi dan perdagangan luar negeri Tiongkok secara bertahap. Epidemi seperti SARS kali ini tidak tidak ada presedennya di dunia, maka sangat sulit meramalkan dampaknya terhadap ekonomi. Tetapi ditinjau secara keseluruhannya, Tiongkok sebagai negara yang luas wilayahnya, hanya sejumlah kecil daerah yang terjangkiti wabah SARS, maka apabila wabah dapat dikontrol tepat pada waktunya, dampak negatifnya terhadap realisasi sasaran ekonomi Tiongkok tahun ini diperkirakan tidak akan terlalu besar.