Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2003-12-19 16:03:07    
Senasip sepenanggungan dan berupaya bersama untuk menanggulangai kesulitan 

cri
Selama beberapa bulan ini, wabah SARS melanda Tiongkok dan kawasan Asia Tenggara dengan mengancam keselamatan jiwa dan kesehatan rakyat di kawasa tersebut, memberikan pukulan berat kepada ekonomi Tiongkok dan negara-negara Asean. Pada saat kritis itu, pemimpin-pemimpin Tiongkok dan negara-negara Asean mengadakan KTT khusus mengenai masalah SARS di Bangkok ibukota Thailand. Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan KTT tersebut para pemimpin bertekad berupaya bersama memerangi wabah SARS. Tanggal 1 sampai 3 Juni lalu, Konferensi Pengelolaan Keluar Masuk Wilayah dan Karantina Tiongkok-Asean dan Seminar Senior Internasional Antara Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan Tentang SARS berlangsung di Beijing. Ini menunjukkan Tiongkok dan Asean telah mengayunkan langkah yang teguh dan kuat dalam perjuangan melawan SARS, menandakan semakin matangnya berbagai mekanisme kerjasama Tiongkok-Asean dan telah mendorong perjuangan melawan SARS di seluruh dunia, sekaligus menyatakan tekad teguh Tiongkok dan negara-negara Asean untuk melawan SARS.

Kawasan Asia Tenggara adalah kawasan yang paling parah dilanda wabah SARS selain daratan Tiongkok dan Hongkong. Sejak akhir Februari lalu, dengan ditemukannya berturut-turut kasus SARS di negara-negara Asean, ekonomi negara-negara tersebut terpengaruh pada derajat berbeda. Untuk mencegah menularnya epidemi SARS dan mengurangi bahkan menghilangkan dampak negatif akibat wabah tersebut terhadap ekonomi regional, Tiongkok dan negara-negara Asean dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan KTT Bangkok menjanjikan akan mengambil langkah efektif untuk merangsang ekonomi, memperluas perdagangan, mendorong investasi dan meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata, untuk memelihara laju pertumbuhan ekonomi, semantara itu terus memperkokoh dan memperdalam kerjasama ekonomi antara Tiongkok dan Asean.

Direktur Institut Ekonomi Asia-Pasifik dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Zhang Yunlingg mengatakan, sementara menangani masalah penting, Tiongkok dan Asean dapat mengadakan koordinasi dan komunikasi tepat pada waktunya. Ini merupakan hasil upaya kedua pihak meningkatkan hubungan tetangga rukun, saling percaya dan persahabatan dan kerjasama. Zhang Yunling mengatakan: ?Antara Tiongkok dan Asean telah terjalin berbagai jalur kerjasama, antara lain mekanisme dialog pemimpin, mekanisme kerjasama dalam kerangka Plus 3 antara Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, serta zona perdagangan bebas Tiongkok-Asean yang sedang dirundingkan. Kedua pihak telah menjalin hubungan kerjasama yang menyeluruh.? Setelah terjadinya krisis moneter Asia pada tahun 1997, Tiongkok dan Asean telah mengadakan kerjasama yang sangat efektif. Tiongkok berjanji untuk tidak mendevaluasi mata uangnya RMB dan membantu negara-negara Asean memulihkan keyakinan untuk selekasnya keluar dari dasar lembah ekonomi.

Menghadapi krisis SARS kali ini, Tiongkok dan negara-negara Asean mengadakan lagi kerjasama. Zhang Yunling mengatakan: ?Wabah SARS berjangkit di Tiongkok dan negara-negara Asean, maka pertama perlu komunikasi dan saling pengertian tepat pada waktunya antara Tiongkok dan Asean, dan kedua, berbaggai pihak perlubersama-sama mengambil tindakan.? Menghadapi krisis SARS yang datang secara mendadak, peningkatan kerjasama antara Tiongkok dan negara-negara Asean dengan berbagi informasi mengenai pencegahan dan pengendalian SARS telah memberikan waktu yang berharga untuk mencegah penularan wabah SARS di lingkup yang lebih luas. Tiongkok berani mengakui kesalahannya, dengan sikap menghormati kenyataan melakukan kerjasama internasional dan mengambil langkah pencegahan dan pengendalian yang efekti.

Konferensi Pengelolaan Keluar Masuk Wilayah dan Karantina Tiongkok-Asean dan Seminar Senior Internasional Antara Asean dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan Tentang SARS yang berlangsung antara tanggal 1 sampai 3 Juni lalu merupakan salah satu dari srangkaian langkah yang diambil Tiongkok dan Asean untuk pencegahan dan pengendalian SARS seperti yang dijanjikan dalam pernyataan bersama kedua pihak. Dalam Konferensi itu, Tiongkok dan 10 anggota Asean menerima baik Program Aksi Pemerintah Tiongkok dan Pemerintah Negara-negara Asean tentang pengelolaan keluar masuk wilayah dan karantina untuk pengontrolan penularan SARS. Berdasarkan program tersebut, Tiongkok dan Asean akan mengadakan mekanisme kerjasama yang erat dan efektif, sewaktu-waktu saling memberitahukan situasi epidemi SARS sewaktu-waktu bertukar informasi tentang cara, obat dan langkah pencegahan, pengendalian dan pengobatan SARS serta cara pengawasan dan pemantauan penyakit menular, dan bertukar informasi dengan memanfaatkan sepenuhnya jaringan pengawasan dan pemantauan informasi. Menilai arti dan peran konferensi tersebut, Zhang Yunling mengatakan: ? Konferensi kali ini merupakan permulaan baik peningkatan kerjasama antara Tiongkok dan Asean dalam melawan SARS, dan menunjukkan bahwa mekanisme kerjasama Tiongkok-Asean pada pokoknya sudah matang.?

Setelah epidemi SARS terkontrol secara efektif, masalah yang paling penting dewasa ini ialah bagaimana menggerakkan ekonomi agar roda ekonomi di kawasan ini dapat berputar secara normal. Berkenaan itu, Zhang Yunling mengatakan, sebagai langkah berikutnya Tiongkok dan Asean dapat meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata, transportasi dan lain-lain untuk selekasnya menghilangkan dampak negatif terhadap ekonomi, memulihkan keyakinan masyarakat terhadap Tiongkok dan negara-negara Asean. Diharapkan Tiongkok dan Asean dapat senasib sepenanggungan dan bersama-sama melewati masa sulit akibat wabah SARS.