Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-01-08 15:41:38    
Prestasi baik olahraga Tiongkok tahun 2003

cri
Dalam tahun 2003 yang baru lewat, para atlet Tiongkok tampil meyakinkan di arena dalam dan luar negeri dengan meraih 87 gelar juara dunia dan menciptakan 16 rekor dunia. Dalam Ruangan Olahraga edisi ini, kita akan berkilas balik melihat prestasi yang dicapai Tiongkok dalam olahraga kompetisi tahun 2003.

Menyinggung olahraga kompetisi di Tiongkok, kita pertama-tama akan teringat pada nomor-nomor unggulan Tiongkok seperti tenis meja dan bulu tangkis. Para pemain Tiongkok pada tahun 2003 terus mempertahankan kedudukan memimpin dalam nomor-nomor unggulan tradisionalnya.

Dalam Kejuaraan Dunia Tenis Meja ke-47 di Paris bulan Mei tahun 2003, tim tenis meja Tiongkok berhasil meraih 4 dari 5 medali emas yang diperebutkan masing-masing untuk nomor tunggal dan ganda puteri, ganda putera dan ganda campuran. Prestasi tersebut telah menghilangkan kekuatiran para penggemar di Tiongkok akan hilangnya dominasi Tiongkok di cabang tersebut dengan diberlakukannya peraturan baru 11 poin oleh Federasi Tenis Meja Internasional.

Para pemain bulu tangkis Tiongkok juga tampil gemilang di tahun 2003. Walaupun dalam final Piala Sudirman bulan Maret tahun 2003, tim Tiongkok gagal tampil sebagai juara untuk kelima kalinya berturut-turut dikalahkan tim Korea Selatan dengan skor 1:3, pelatih utama tim Tiongkok Li Yongbo berpendapat, tahun 2003 adalah tahun yang paling sukses bagi tim bulu tangkis Tiongkok selama hampir 10 tahun ini, karena pemain-pemain Tiongkok dalam setiap pertandingan penting sepanjang tahun lalu dapat meraih sedikitnya 3 medali emas, dan penampilan yang mantap itu jarang ada selama tahun-tahun belakangan ini. Pemain-pemain Tiongkok selalu menempati kedudukan peringkat pertama dunia dalam 3 nomor yaitu tunggal putera dan puteri serta ganda puteri. Li Yongbo mengatakan, dalam Olimpiade Athena tahun 2004, tidak tertutup kemungkinan pemain-pemain Tiongkok akan meraih medali emas untuk lima nomor yang dipertandingkan. Dikatakannya,

"Pemain-pemain Tiongkok akan berupaya merebut medali emas. Walaupun olahraga kompetisi selalu penuh dengan ketidak pastian, tapi pemain Tiongkok tidak akan melepaskan setiap peluang untuk meraih medali emas."

Akan tetapi, dilihat dari prestasinya, tim senam dan tim angkat besi Tiongkok tidak kalah dibandingkan tim tenis meja dan tim bulu tangkis. Dalam Kejuaraan Dunia Senam dan Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 2003, mereka telah mencapai prestasi terbaik dalam sejarahnya.

Dalam Kejuaraan Dunia Senam di Amerika bulan Agustus lalu, tim Tiongkok menempati urutan pertama perolehan medali emas dengan mengantongi 5 medali emas. Ini juga merupakan medali emas yang paling banyak mereka raih sejak ikut serta dalam kejuaraan dunia. Ketua Federasi Senam Rusia Leonid Arkaev berpendapat, tim senam Tiongkok adalah tim terkuat di dunia dewasa ini dan adalah sangat sulit untuk mengalahkan pesenam putera Tiongkok. Ketua Pusat Pengelola Senam Jawatan Olahraga Nasional Tiongkok Gao Jian berpendapat, dalam pertandingan senam Olimpiade Athena tahun 2004, pesenam-pesenam Tiongkok mempunyai kemampuan meraih medali emas dalam 7 nomor yaitu regu putera, serba bisa perseorangan putera, lompat kuda putera, kuda pelana, palang sejajar, palang bertingkat puteri dan balok titian puteri. Dikatakannya,

"Kalau komposisi tim Tiongkok tidak mengalami perubahan besar, dalam keadaan normal, kami dapat meraih sekitar 7 medali emas."

Dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kanada bulan November lalu, tim Tiongkok meraih 21 medali emas, dan sebagai juara umum regu putera dan puteri memperoleh 6 tiket putera dan 4 tiket puteri ke Olimpiade Athena. Dengan demikian, tim angkat besi Tiongkok telah menciptakan prestasi terbaik dalam sejarahnya. Dalam kejuaraan tersebut, 3 lifter Tiongkok 10 kali memecahkan 7 rekor dunia. Di antaranya, lifter puteri Liu Chunhong berturut-turut 5 kali memperbarui rekor dunia.

Selain nomor-nomor unggulan tradisional, para atlet Tiongkok pada tahun 2003 juga telah mencapai kemajuan yang menonjol dalam nomor-nomor lainnya. Atletik putera selalu merupakan nomor lemah bagi Tiongkok, namun, dalam Kejuaraan Dunia Atletik bulan Agustus lalu, Liu Xiang yang berumur 20 tahun berhasil meraih medali perunggu untuk nomor lari gawang 110 meter putera dengan prestasi 13,23 detik. Atlet Tiongkok berhasil memecahkan monopoli atlet-atlet Eropa dan Amerika di nomor tersebut.

Di arena atletik, atlet-atlet puteri Tiongkok juga tidak mau ketinggalan. Di antaranya Sun Yinjie paling menonjol. Ia tidak saja berhasil meraih medali perunggu untuk nomor 10,000 meter dalam kejuaraan dunia, telah menciptakan pula prestasi terbaik kedua untuk nomor Marathon puteri tahun 2003 dalam Marathon Internasional Beijing bulan Oktober lalu dengan catatan waktu 2 jam 19 menit.

Dalam cabang olaraga musim dingin tahun 2003, yang mengesankan tetap adalah atlet skat indah. Pasangan Tiongkok Shen Xue/Zhao Hongbo, juara ke-3 Olimpiade Musim Dingin tahun 2002, dua kali berhasil keluar sebagai juara dalam kejuaraan dunia dan Grand Prix Federasi Skat Internasional. Selain itu, dua pasangan Tiongkok yang lain yaitu Pang Qing/Dong Jian, Zhang Dan/Zhang Hao juga berkali-kali meraih prestasi baik dalam pertandingan penting internasional dan dinilai sebagai pendatang baru yang potensial.

Wakil Ketua Pusat Pengelola Olahraga Es dan Salju Tiongkok Ren Hongguo mengatakan,

" 3 dari 6 pasangan yang memasuki final Grand Prix Skat Indah Federasi Skat Indah Internasional bulan Desember tahun 2003 adalah atlet Tiongkok. Ini menunjukkan, Tiongkok telah mempnyai keunggulan grup dalam nomor yang selalu dimonopoli atlet Rusia, Eropa dan Amerika."

Kalau ditanya tim mana yang paling sukses di arena olahraga Tiongkok tahun 2003, tak pelak lagi pilihan jatuh pada tim bola voli puteri. Dalam turnamen piala dunia di Jepang bulan November lalu, tim Tiongkok dengan prestasi luarbiasa memenangkan seluruhnya 11 kali pertandingan berhasil keluar sebagai juara. Ini adalah yang kesekian kalinya tim bola voli puteri Tiongkok meraih gelar juara dunia selang 17 tahun.

Bintang olahraga Tiongkok yang paling sukses pada tahun 2003 adalah pemain bola basket Yao Ming yang bermain di NBA. Pada bulan Mei lalu, ia berhasil memperoleh penghargaan sebagai pendatang baru terbaik olahraga dunia tahun 2002- 2003 versi hadiah Laureus yang paling berpengaruh di arena olahraga internasional. Ia adalah atlet Asia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut. Yao Ming dalam Kejuaraan Asia Bola Basket Putera bulan Oktober lalu terpilih pula sebagai pemain paling bernilai.