Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-01-27 15:55:16    
Tiongkok aktif bantu penduduk miskin di desa

cri

Tiongkok adalah negara pertanian yang besar. Masalah cukup sandang pangan bagi hampir 30 juta dari lebih 800 juta orang penduduk desa di Tiongkok belum diselesaikan. Selekasnya membantu sebagian penduduk desa itu bebas dari kemiskinan merupakan salah satu tugas utama pemerintah dan kekuatan sosial Tiongkok lainnya. Dewasa ini Tiongkok telah menyusun serangkaian program pengentasan kemiskinan dan pembangunan untuk menyelesaikan masalah cukup sandang pangan bagi penduduk miskin pedesaan; organisasi-organisasi non pemerintah Tiongkok juga memberikan bantuan kepada kelompok penduduk desa yang miskin di bidang pendidikan dan kesehatan untuk mendorong maju daerah miskin.

Tiongkok mulai melakukan pengentasan kemiskinan besar-besaran dan terorganisasi di desa sejak akhir 1970-an. Melalui pengentasan kemiskinan selama lebih 20 tahun, Tiongkok telah menyelesaikan masalah cukup sandang pangan bagi 220 juta orang penduduk desa yang miskin, sehingga syarat produksi dan penghiduan di daerah miskin telah diperbaiki dengan nyata, usaha budaya, pendidikan dan kesehatannya juga mencapai kemajuan besar. Dewasa ini jumlah penduduk miskin di pedesaan Tiongkok telah berkurang menjadi kurang dari 30 juta jiwa.

Untuk memperkokoh hasil pengentasan kemiskinan dan mewujudkan sasaran cukup sandang pangan di seluruh Tiongkok, belum lama berselang pemerintah Tiongkok menetapkan pula tugas pengentasan kemiskinan untuk suatu periode selanjutnya. Untuk itu, Liu Fuhe, pegawai Kantor Grup Pimpinan Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Dewan Negara sebagai lembaga pemerintah Tiongkok yang khusus mengurus pengentasan kemiskinan mengatakan: "Tugas utama dalam pekerjaan pengentasan kemiskinan Tiongkok adalah: pertama, selekasnya menyelesaikan masalah cukup sandang pangan bagi 30 juta orang penduduk yang miskin; kedua, membantu 60 juta orang yang rendah pendapatannya meningkatkan lebih lanjut pendapatan; ke-3, mendorong perkembangan menyeluruh usaha kebudayaan, pendidikan dan kesehatan di daerah miksin."

Salah satu pengalaman penting pekerjaan pengentasan kemiskinan di Tiongkok yalah menetapkan kabupaten miskin yang secara titikberat dientaskan dari kemiskinan dan dengan terarah dilakukan pengentasan kemiskinannya. Dewasa ini, hampir 600 kabupaten miskin di kawasan etnis minoritas bagian barat dan tengah dan daerah perbatasan Tiongkok ditetapkan sebagai kabupaten yang secara titikberat dientaskan dari kemiskinan dan dikembangkan oleh Tiongkok. Menurut statistik, kabupaten-kabupaten tersebut dihuni mayoritas mutlak penduduk desa yang miskin. Pada suatu periode selanjutnya, Tiongkok akan terus dengan cara tersebut memusatkan penyelesaian masalah sandang pangan bagi penduduk miskin.

Bersamaan dengan itu, Tiongkok akan lebih lanjut mengubah cara pengentasan kemiskinan. Selama lebih 20 tahun ini, pengentasan kemiskinan Tiongkok mengalami dua tahap yaitu pengentasan kemiskinan dengan pemberian bantuan dan pengentasan kemiskinan dengan melakukan pengembangan. Apa yang disebut pengentasan kemiskinan dengan pemberian bantuan adalah memberikan bantuan pangan dan dana kepada penduduk miskin di pedesaan. Hasil cara pengentasan kemiskinan tersebut tidak nyata, hanya dapat mengatasi kesulitan penduduk miskin. Apa yang disebut pengentasan kemiskinan dengan melakukan pembangunan, yalah dibawah dukungan seperlunya pemerintah, mendorong dan memimpin massa di daerah miskin mengembangkan sumber daya setempat, mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kemampuan mengembangkan diri sendiri.

Dewasa ini di Tiongkok terutama dilaksanakan pengentasan kemiskinan dengan melakukan pembangunan. Tetapi, karena mayoritas sisa penduduk miskin berhuni di daerah yang sangat buruk lingkungan alamnya seperti pegunungan yang terpencil dan tanah tandus, banyak daerah di antaranya sama sekali tidak memiliki syarat pengentasan kemiskinan dengan melakukan pembangunan, dengan demikian penduduk miskin di daerah tersebut hanya dapat dientaskan dari kemiskinan melalui cara transmigrasi. Ini akan merupakan isi penting pekerjaan pengentasan kemiskinan di Tiongkok pada masa mendatang. Liu Fuhe pegawai Kantor Grup Pimpinan Dewan Negara Tiongkok untuk Urusan Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan mengatakan, "Dewasa ini, sekitar 5 sampai 7 juta orang dari kira-kira 30 juta penduduk miskin yang belum cukup sandang pangannya di Tiongkok akan dientaskan dari kemiskinan melalui transmigrasi. Salah satu titikberat pekerjaan pengentasan kemiskinan Tiongkok pada masa selanjutnya adalah secara terorganisasi dan berencana melakukan transmigrasi dan pembangunan."

Dewasa ini mayoritas mutlak penduduk yang berhuni di daerah yang buruk lingkungan alamnya di Tiongkok menyatakan keinginan diperbaiki keadaan produksi dan penghidupannya melalui transmigrasi.

Dalam pekerjaan pengentasan kemiskinan Tiongkok, kecuali ada pemerintah yang memainkan peran dominan, ada pula banyak organisasi non-pemerintah yang melakukan pengentasan kemiskinan dan berkembang makin profesional. Organisasi non-pemerintah tersebut terutama memberikan bantuan kepada penduduk miskin di pedesaan di bidang pendidikan, kesehatan dan penempatan tenaga kerja. Direktur Dana Pengentasan Kemiskinan Tiongkok sebagai organisasi pengentasan kemiskinan non-pemerintah yang terbesar di Tiongkok Wang Yuzhao mengatakan: "Sebagai organisasi amal non-pemerintah, Dana Pengentasan Kemiskinan Tiongkok selalu melakukan pekerjaan berdasarkan semangat mengentaskan kemiskinan dan menyebarkan rasa kasih, mengembangkan dan melaksanakan pertolongan dan pengentasan kemiskinan serta pembangunan proyek di daerah yang relatif memusatnya penduduk miskinnya di pedesaan."

Selain itu, Dana Pengentasan Kemiskinan Tiongkok mensponsori pula proyek "Tembok Besar Baru" untuk membantu mahasiswa miskin menyelesaikan kuliahnya. Sejak dilaksanakannya proyek tersebut pada September tahun lalu, lebih 600 orang mahasiswa dari keluarga miskin telah mendapat bantuan.

Dana Pembangunan Anak Remaja dan Pemuda Tiongkok adalah badan sosial lain yang mencapai hasil relatif baik dalam pengentasan kemiskinan. Dana tersebut didirikan dengan maksud melaksanakan "Proyek Harapan" yang memberikan pendidikan cuma-cuma kepada anak yang putus sekolah di pedesaan miskin. Proyek tersebut merupakan usaha amal sosial yang paling kuat pengaruhnya pada 1990-an. Hingga tahun 2001, proyek tersebut berhasil menyekolahkan kembali lebih 2,3 juta orang anak yang putus sekolah dan membangun hampir 8000 "Sekolah Harapan".

Selama beberapa tahun ini, organisasi amal non-pemerintah Tiongkok mencapai hasil yang relatif baik dalam meningkatkan taraf jaminan kesehatan di pedesaan miskin dan memperluas kesempatan kerja di pedesaan.

Waki Direktur Kantor Pengentasan Kemiskinan Dewan Negara Tiongkok Wang Guoliang mengatakan, pekerjaan pengentasan kemiskinan lembaga non-pemerintah Tiongkok sedang terus diperbaiki, pemerintah telah mengalihkan perannya dari pelaksanaan langsung ke pengawasan, pengelolaan dan koordinasi atas pekerjaan itu. Pada masa mendatang, pekerjaan pengentasan kemiskinan Tiongkok akan berangsur-angsur dilaksanakan organisasi non-pemerintah, sedangkan pemerintah akan aktif mendukung dan membimbing pekerjaan pengentasan kemiskinan. Perubahan tersebut juga akan memungkinkan pekerjaan dan pengorganisasian pengentasan kemiskinan Tiongkok lebih sesuai dengan kelaziman internasional mekanisme pengelolaan dan operasinya.