Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-02-23 13:06:53    
Pembicaraan Enam Pihak Putaran Kedua diharapkan dapat membahas masalah hakiki

cri
Melalui penengahan susah payah selama setengah tahun, Korea Utara, Amerika, Tiongkok, Korea Selatan, Rusia dan Jepang akhirnya akan mengadakan pembicaraan enam pihak putaran kedua di Beijing untuk terus membahas penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea. Dilihat dari pernyataan sikap berbagai pihak, khususnya dari Korea Utara dan Amerika akhir-akhir ini tidaklah sulit disimpulkan bahwa pembicaraan putaran mendatang diharapkan dapat membahas masalah hakiki.

Apakah Korea Utara dan Amerika saling memberi konsesi merupakan kunci bagi dapat tidak dicapai kemajuan pembicaraan enam pihak Beijing. Putaran kedua selama beberapa waktu akhir-akhir ini, sikap Kroea Utara mengalami perubahan. Selama pembicaraan enam pihak putaran pertama, Korea Utara pernah mengajukan paket rencana penyelesaian, tapi pada akhir tahun yang lalu pihaknya mengajukan "langkah tindakan tahap pertama". Dibandingkan dengan paket rencana penyelesaian, langkah tindakan tahap pertama lebih realistik, karena paket itu untuk sementara tidak mengajukan segera diikatnya Perjanjian Saling tidak mengagresi antara Korea Utara dan Amerika serta digalangkannya hubungan diplomatik Korea Utara dengan Amerika dan Jepang, tapi hanya menuntut Amerika pada tahap pertama menghapuskan Korea Utara dari daftar nama Negara Penyokong Terorisme, dan menghapuskan sanksi terhadap Korea Utara serta Amerika dan negara-negara sekitar Korea Utara memberikan bantuan minyak berat, tenaga listrik dan energi lain kepada Korea Utara, sebagai balasannya, Korea Utara tidak lagi menguji-coba dan memproduksi senjata nuklir bahkan menghentikan produksi industri energi nuklir untuk tujuan perdamaian.

Terhadap rencana utranium diperkaya Korea Utara yang selalu dicurigai oleh Amerika, Korea Utara beberapa hari ini dalam pernyataannya menitikberatkan penyangkalan desas-desus, dan tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan Amerika. Selain itu, pemerintah Korea Utara juga mengganti perunding pertama yang menghadiri pembicaraan enam pihak Beijing, untuk menyatakan perhatiannya terhadap pembicaraan tersebut.

Dilihat dari pendirian pihak Amerika, Amerika telah memberi konsesi tertentu kepada Korea Utara seusai pembicaraan 6 pihak Beijing putaran pertama. Presiden Amerika George W. Bush pada bulan Oktober tahun lalu untuk pertama kali secara terbuka menyatakan setuju memberikan kepada Korea Utara jaminan keamanan tertulis dalam bentuk tertentu. Setelah itu, pihak Amerika sering mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak yang bersangkutan. Baik Presiden Bush maupun pejabat teras pemerintah Amerika lainnya secara terbuka menyatakan harapan supaya pembicaraan 6 pihak Beijing putaran kedua mencapai kemajuan. Utusan Khusus Amerika untuk masalah Semenanjung Korea Joseph DeTrani yang secara khusus berangkat ke Tiongkok untuk berkonsultasi menyatakan, Amerika bersedia menunjukkan keluwesan yang seperlunya dalam pembicaraan 6 pihak Beijing putaran kedua.

Analis mengatakan, adalah tidak aneh Amerika menunjukkan pendirian tersebut, karena Amerika telah terjerumus dalam jalan buntu dalam masalah Irak, apalagi tidak banyak lagi waktunya dari pemilihan presiden Amerika bulan November. Bush kalau ingin menjabat kembali presiden haruslah berusaha tidaklah kehilangan angka dalam masalah diplomatik lainnya. Pada masalah nuklir Semenanjung Korea yang peka, pemerintah Bush mengambil taktik tidak memperuncing kontradiksi Korea Utara-Amerika, memelihara momentum berdialog untuk menyelesaikan masalah nuklir Semenanjung Korea, d an secara seetimpal mengadakan penyesuaian tehnis terntentu dibawah praysarat prinsip menuntut Korea Utara membatalkan rencana senjata nuklir secara menyeluruh, dapat diperiksa dan tidak dapat diubah.

Pihak Tiongkok sebagai tuan rumah pembicaraan 6 pihak Beijing selalu berpendirian menjamin proliferasi nuklir Semenanjung Korea, memelihara perdamaian dan stabilitas semenanjung, menyelesaikan masalah yang bersangkutan secara damai melalui dialog dan keprihatinan rasional berbagai pihak harus memperoleh penyelesaian. Selama setengah tahun ini, pihak Tiongkok melalui diplomasi ulang-alik yang sibuk melakukan upaya sebesar-besarnya untuk menyelaraskan pendirian berbagai pihak. Dunia luar sependapat, pihak Tiongkok telah memainkan peranan yang tak terganti dalam diadakannya pembicaraan 6 pihak Beijing putaran kedua.

Masyarakat internasional secara merata berpendapat, meneruskan pembicaraan 6 pihak Beijing adalah satu-satunya cara yang layakbagi penyelesaian secara damai masalah nuklir Semenanjung. Dalam waktu setengah tahun yang lalu, PBB, Uni Eropa, Asean dan organisasi internasional dan regional lainnya telah melakukan upaya positif bagi dipulihkannya pembicaraan 6 pihak Beijing. Suda tentu, ada harapan membahas masalah hakiki tidak berarti dapat segera menyelesaikan masalah-masalah itu, karena di bawah prasyarat Korea Utara dan Amerika tidak saling percaya dalam waktu jangka panjang, perundingan mengenai masalah hakiki pasti memerlukan proses yang panjang dan adalah tidak realistis pikiran yang mengharapkan dapat menyelesaikan secara tuntas masalah itu dalam satu dua kali atau beberapa kali pembicaraan. Akan tetapi, pembicaraan 6 pihak Beijing putaran kedua yang dengan sysag payah diusahakan bagaimanapun adalah peluang penting bagi penyelesaian masalah, berbagai pihak wajib dan juga harus melakukan upaya sebesar-besarnya mendorong pembicaraan 6 pihak berlanngsung terus.