Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-02-25 12:22:06    
Pembicaraan 6 pihak dibuka kembali

cri
Pagi tadi, ketika wakil-wakil Tiongkok, Korea Utara, Amerika, Korea Selatan, Rusia dan Jepang untuk kedua kalinya masuk ke tempat pembicaraan 6 pihak setelah berselang setengah tahun lebih, masyarakat internasional mengharapkan kapal damai mengenai penyelesaian secara politik masalah nuklir Semenanjung Korea dapat berlayar dengan lancar dan sedini mungkin sampai ke seberang dengan sukses.

Kemarin malam, sehari menjelang pembukaan pembicaraan, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Dai Binguo di depan jamuan untuk menghormati wakil berbagai negara dengan pepatah "di mana ada kemauan di sana ada jalan" menyatakan ketetapan hati tuan rumah untuk meneruskan pembicaraan dan mencapai hasil. Ini justru adalah pengertian bersama penting yang dicapai 6 pihak dalam pembicaraan putaran pertama bulan Agustus tahun lalu, yaitu harus dengan cara damai menyelesaikan masalah nuklir Semenanjung Korea demi menjamin perdamaian dan stabilitas yang kekal abadi di semenanjung.

Dilihat dari perubahan situasi setengah tahun yang lalu dan sikap terbuka berbagai pihak menjelang pembicaraan kali ini, dasar pengertian bersama itu telah dikonsolidasi, yaitu pendirian keras dulu dari Korea Utara dan Amerika, pihak utama dalam masalah nuklir di Semenanjung telah melunak, dan masing-masing menunjukkan keluwesan yang tertentu pada masalah penghapusan rencana nuklir dan pemberian jaminan keamanan kepada Korea Utara. Yang lebih menarik yalah, lima pihak yang lain semuanya telah memberikan sinyal pengakuan terhadap sponsor Tiongkok mengenai mekanisme pembicaraan perdamaian.

Apakah dengan cara seperti pembentukan tim kerja permanen dapat menetapkan proses pembicaraan yang terputus-putus atau dengan susah payah baru dapat dipulihkan setelah terputus seperti sekarang itu berhubungan dengan dapat atau tidak menambah kepercayaan dan melenyapkan kecurigaan serta membina saling percaya yang paling mendasar antara Korea Utara dan Amerika, dan dengan pelan-pelan membuka ikatan inti persengketaan itu. Masyarakat internasional sekarang mengharapkan pembicaraan 6 pihak putaran kali ini dapat mencapai sejumlah hasil. Mekanisme perundingan damai sangat mungkin adalah penerobosan dan juga akan menjadi salah satu topik penting dalam pembicaraan putaran kali ini.

Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhang Qiyue, berbagai pihak telah mengemukakan banyak usul konstruktif mengenai pembentukan mekanisme pembicaraan damai. Maka, adalah amat besar harapannya untuk membuahkan hasil itu.

Akan tetapi, mekanisme pembicaraan damai hanya menyinggung cara penyelesaian masalah nuklir Semenanjung. Pembicaraan 6 pihak kali ini kalau hendak mencapai kemajuan hakiki masih membutuhkan kejujuran dan kesabaran cukup untuk membina kepercayaan, memperkecil perbedaan memperbesar pengertian bersama antara Korea Utara dan Amerika dalam proses tawar menawar dan mencari titik keseimbangan kepentingan. Dalam 3 sampai 4 bulan ini, pertarungan sengIt mengenai 3 kontradiksi yaitu apakah Korea Utara memiliki proyek uranium yang diperpadat, apakah kedua pihak harus saling memberi konsesi dengan cara aksi sinkron dan Amerika apakah dapat menerima Korea Utara membekukan terlebih dulu proyek nuklir dan kemudian membatalkan rencana nuklir itu telah mendatangkan bayangan gelap kepada prospek pembicaraan 6 pihak putaran kali ini. Opini umum internasional berpendapat secara merata, ketiga kontradiksi tersebut adalah rintangan utama bagi pembicaraan 6 pihak kali ini mencapai kemajuan hakiki.

Sementara itu, Jepang dengan tidak menghiraukan tentangan keras pihak Korea Utara bersikeras di Beijing membahas apa yang disebutnya masalah penculikan sandera dan masalah peluru kendali Korea Utara yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan kali ini dan ini juga mungkin akan mengganggu pembicaraan . Analis berpendapat, iklim politik pemilihan umum di Amrerika juga menungkinkan kedua pihak Korea Utara dan Amerika bersikap menunggu dulu dalam pembicaraan putaran kali ini dan tidak merasa mendesak untuk menyelesaikan persengketaan. Ini akan menambahkan ketidak pastian dalam proses penyelesaian masalah nuklir Semenanjung.

Masalah nukllir Semenanjung berhubungan dengan kepentingan negara inti Tiongkok, Korea Utara, Amerika, Korea Selatan, Rusia dan Jepang dan ini menetapkan bahwa segala maksud untuk menyelesaikan masalah dengan kekuatan bersenjata adalah sangat berisiko dan pasti akan gagal. Justru seperti apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxin, berbagai pihak yang bersangkutan harus duduk dan meneruskan proses pembicaraan perdamaian. Ini adalah satu-satunya pilihan yang tepat.