Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-02-26 15:43:03    
Kesebelasan Putera Tiongkok Sekali Lagi Mengincar Piala Dunia

cri

Adegan menarik Turnamen Sepak Bola Piala Dunia Korea Selatan-Jepang tahun 2002 barangkali masih segar dalam ingatan anda, tanpa terasa kini Turnamen Piala Dunia yang baru sudah makin mendekat. Walaupun masih sekitar dua tahun lagi pertandingan Piala Dunia Jerman tahun 2006 akan berlangsung, Kesebelasan Putera Tiongkok kini sudah memulai perjuangan untuk dapat menempatkan diri pada pertandingan babak final Piala Dunia. Dalam ruangan edisi ini, akan kami sampaikan laporan wartawan CRI.

Di Tiongkok utara, udara masih dingin, tapi di kota Guangzhou, Tiongkok selatan, pemandangan awal musim semi sudah sangat terasa, di mana-mana dapat dijumpai poster-poster raksasa yang merestui perjuangan berat Kesebelasan Putera Tiongkok ke Piala Dunia. Kini, kesebelasan putera Tiongkok telah memulai perjuangan yang ke-8 kali untuk bisa maju ke babak final Piala Dunia.

Sejak tahun 1954, tim Tiongkok berturut-turut 7 kali ikut serta dalam pertandingan penyisihan pra Piala Dunia dan hanya pada tahun 2002 berhasil masuk ke babak final Piala Dunia. Keberhasilan tersebut sangat menambah rasa percaya diri para pemain Tiongkok dan membangkitkan harapan para penggemarnya. Mereka dengan antusiasme mengharapkan tim Tiongkok dapat meneruskan keberuntungan itu dan tampil di lapangan pertandingan Piala Dunia Jerman tahun 2006.

Lawan pertama tim Tiongkok menuju Jerman adalah tim Kuwait dari Asia Barat yang merupakan musuh bebuyutan tim Tiongkok. Jauh pada pertandingan pra Piala Dunia tahun 1982, tim Tiongkok pernah mengalahkan tim Kuwait dengan skor 3:0 di kandang sendiri. Sejak itu, dunia sepak bola Tiongkok melantangkan semboyan untuk melangkah dari Asia menuju dunia. Kemudian, kedua tim itu pernah bertemu beberapa kali di lapangan pertandiangan. Kini, kekuatan kedua tim tersebut telah mengalami serjumlah perubahan, tim Kuwait sudah sulit mengalahkan tim Tiongkok. Oleh karena itu, menanggapi pertandingan antara tim Tiongkok dan tim Kuwait di kota Guangzhou kali ini, media dan para penggemar lebih menjagokan tim tuan rumah.

Yang menarik yalah, pertandingan kali ini juga dipandang sebagai pertarungan pelatih kepala tim Tiongkok yang warganegara Belanda, Arend Haan dan pelatih kepala tim Kuwait, Paulo Cedar Carpegiani. Kedua pelatih itu pernah berhadapan dalam pertandingan Piala Dunia tahun 1974 sebagai pemain yang bermain untuk tim nasional masing-masing. Ketika itu, tim Belanda mengalahkan tim Brasil dengan skor 2:0. Arend Haan mengharapkan tim Tiongkok yang dipimpinnya kali ini juga dapat mencapai kemenangan.

Akan tetapi, pertandingan di Lapangan Olahraga Tianhe Guangzhou itu di luar dugaan berlangsung seimbang, tim Tiongkok menang tipis 1:0 berkat sundulan pemain veteran Hao Haidong yang berumur 34 tahun 15 menit sebelum peluit panjang berbunyi.

Usai pertandingan, penjaga gawang tim Tiongkok Liu Yunfei mengatakan,

"Garis pertahanan belakang kami cukup mantap, hanya saja gagal memanfaatkan peluang di lapangan depan . Tim Tiongkok kurang beruntung, kalau para pemain dapat tampil secara normal, tidak ada masalah untuk memenangkan pertandingan itu."

Pelatih kepala tim Tiongkok Arend Haan juga berpendapat, pertandingan pertama pra Piala Dunia adalah yang paling penting juga paling sulit. Akan tetapi ia juga menyatakan gembira atas tercapainya kemenangan terakhir oleh pemain asuhannya. Dikatakannya,

"Tiongkok adalah sebuah negara yang sangat luas, begitu banyak orang menaruh perhatian pada tim nasionalnya, maka tekanan yang dirasakan para pemain relatif besar. Tim Tiongkok sedang berupaya mengejar tim kuat dan ini adalah suatu hal yang tidak mudah. Tiongkok pada masa datang akan menjadi negeri kuat sepak bola, tapi ini tidak mungkin dicapai dengan segera."

Keyakinan Arend Haan itu berasal dari pengalamannya selama satu tahun sejak ia menjadi pelatih kepala tim Tiongkok. Kemajuan tim Tiongkok selama beberapa tahun ini juga memperoleh pengakuan merata masyarakat di Tiongkok. Reporter sepal bola yang terkenal Dong Lu memberikan penilaian yang positif terhadap tim nasional Tiongkok,

"Walaupun belum mengalami kemajuan lompatan yang substansial, tapi sepak bola Tiongkok melalui pertandingan liga professional selama 10 tahun telah mencapai kemajuan yang nyata pada sejumlah segi detail, misalnya pengalaman dan penyesuaian psikologis para pemain di lapangan. Mereka sudah tidak begitu tegang seperti dulu. Melalui godokan mantan pelatih kepala Bobby Haughton mengenai konsep sepak bola secara keseluruhan, ditambah penyesuaian psikologis dari mantan pelatih kepala Bora Milutinovic, boleh dikatakan, Arend Haan mengambil alih kendali pelatihan tim Tiongkok dari suatu titik yang relatif tinggi.

Dong Lu menunjukkan, tim nasional Tiongkok setelah diasuh Haughton dan Milutinovic, kini telah mempunyai kemampuan untuk sekali lagi maju ke babak final Piala Dunia. Pengalaman dan kemampuan yang menonjol dari Arend Haan ketika masih menjadi pemain juga akan membawa pengaruh positif kepada para pemain Tiongkok. Namun, kekurangan Arend Haan yalah , ia belum pernah memimpin suatu tim nasional, maka kekurangan pengalaman dalam mengkomando kesebelasan dalam pertandingan internasional mungkin akan membatasi penampilan tim Tiongkok.

Tim Tiongkok baru dapat lolos dari grupnya untuk memasuki pertandingan pra piala dunia kawasan Asia yang diikuti 10 tim setelah melakukan lima pertandingan berat melawan tim-tim Hongkong Tiongkok, Malaysia dan Kuwait. Dua tim yang berada di urutan teratas dari kedua grup dalam pertandingan itu akan langsung maju ke babak berikutnya, dan dua tim yang berada di urutan ketiga akan melakukan pertandiangan tambahan secara bergantian di negara masing-masing untuk memperebutkan tiket terakhir ke piala dunia.

Meskipun demikian, para penggemar sepak bola di Tiongkok tetap mengharapkan timnya dapat mengatasi semua kesulitan dan lolos dari kawasan Asia tampil di arena dunia.