Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-02-28 22:02:26    
Hasil Pembicaraan 6 Pihak dicapai dengan susah payah, tapi perselisihan tetap berada

cri

Pembicaraan 6 Pihak Beijing putaran ke-2 mengenai masalah nuklir Semenanjung Korea ditutup sore tadi setelah berlangsung selama 4 hari dengan susah payah. Ketua pembicaraan yang juga ketua Delegasi Tiongkok Wang Yi dalam jumpa pers seusai pembicaraan mengatakan, pembicaraan kali ini adalah mendalam, pragmatis dan berfaedah. Pernyataan Ketua yang dikeluarkan pembicaraan menekankan bahwa melalui pembicaraan, berbagai pihak telah meningkatkan pengertian mengenai pendirian pihak lain, sementara itu tetap terdapat perselisihan. Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing dalam pidatonya di depan upacara penutupan pembicaraan kali ini mengatakan, karena masalah nuklir Semenanjung Korea bercampur dengan banyak kontradiksi sejarah dan kenyataan, dewasa ini perselisihan bahkan perselisihan serius tetap berada.

Dalam proses pembicaraan, yang mengundang perhatian besar yalah jadwal penutupan pembicaraan berkali-kali ditunda , media Jepang, Korea Selatan dan Amerika mengatakan, ini karena wakil berbagai pihak selalu mengadakan konsultasi mengenai pemakaian kata-kata kongkrit Pernyataan Ketua yang akan dikeluarkan akhirnya, perdebatan antara berbagai pihak terfokus pada makna "secara menyeluruh menghentikan kegiatan nuklir". Pihak Korea Utara mengatakan, "secara menyeluruh menghentikan kegiatan nuklir" itu diartikan kegiatan nuklir untuk tujuan militer, sedang Amerika menekankan, itu berarti semua kegiatan nuklir termasuk pemanfaatan secara damai tenaga atom. Perselisihan tersebut pernah menjadi hambatan untuk mencapai kemajuan lebih besar dalam pembicaraan kali ini.

Pihak Amerika menyatakan, selain program plutonium diperkaya yang telah diumumkan, Korea Utara mungkin tengah mengembangkan program uranium diperkaya tinggi yang dimanfaatkan untuk membuat senjata nuklir. Pihak Amerika yakin benar bahwa Korea Utara memiliki program nuklir dengan tujuan militer, dan bersikeras mendesak Korea Utara membatalkan program nuklir secara menyeluruh, dapat diperiksa dan tidak dapat diputar-balikkan. Strategi Amerika dimaksudkan untuk merajut sebuah karung pembatalan nuklir yang sebesar mungkin, dengan mengisi sekaligus apa yang disebut proyek uranium diperkaya tinggi Korea Utara, bahkan proyek tambang uranium serta proyek plutonium yang dieksploitasi Korea Utara.

Sedangkan pihak Korea Utara dengan tegas menyangkal memiliki proyek uranium diperkaya tinggi. Selama pembicaraan putaran baru ini, pihak Korea Utara dua kali dengan inisiatif menyatakan sikapnya kepada media, mengecam Amerika kurang menunjukkan ketulusan dalam pembicaraan perdamaian, bersikeras mempertahankan pendiriannya semula, yaitu tetap bermusuhan dengan Korea Utara, sehingga menghalang-halangi kemajuan pembicaraan 6 pihak.

Amerika dan Korea Utara juga mungkin tidak mau mengalah dalam pengambilan langkah untuk saling memberi konsesi. Satu target penting dalam pembicaraan putaran kali ini ialah membahas dan sedapat mungkin menetapkan aksi tahap pertama penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea serta langkah yang setimpal. Untuk itu, Korea Utara jauh-jauh sebelumnya mengajukan konsep aksi jalan bersama, satu paket. Pada tahap pertama, Korea Utara mengharapkan dengan menghentikan sama sekali kegiatan nuklirnya untuk mendapat bantuan energi dari berbagai pihak, cara Korea Utara dan Amerika saling memberi konsesi ialah lisan terhadap lisan dan tindakan terhadap tindakan. Akan tetapi, pihak Amerika dalam pembicaraan kali ini bahkan mengajukan suatu konsep aksi koordinasi tiga langkah, melalui konsep itu, pihak Amerika berharap dengan komitmen lisannya bertukar dengan aksi aktual pihak Korea Utara, syarat Amerika itu wajar tidak dapat diterima oleh pihak Korea Utara.

Walaupun terdapat perselisihan yang begitu, tapi diadakannya Pembicaraan 6 Pihak putaran kali ini tetap mempunyai arti yang berbeda dalam penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea. Peranan Tiongkok sebagai tuan rumah dalam pembicaraan juga dikonfirmasi oleh berbagai pihak peserta pembicaraan. Mengenai penilaian hasil pembicaraan, justru seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Li Zhaoxing, hasil yang dicapai dewasa ini adalah tidak mudah, maknanya ialah berbagai pihak mengadakan dialog yang hakiki, dan mengayunkan suatu langkah yang baru dalam mewujudkan target besar denuklirisasi di Semenanjung Korea, mencerminkan hasrat politik berbagai pihak dalam mendorong proses perdamaian. Hasil Pembicaraan 6 Pihak patut disayangi dan dipuji.