Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-03-02 13:05:33    
Wajah Baru Metro di Beijing

cri

Wartawan CRI belum lama berselang mewawancarai publik Beijing mengenai perubahan wajah metro Beijing.

Metro Beijing makin menunjukkan keunggulannya dilihat dari segi kemudahan dan kecepatannya, dan menjadi salah satu sarana kendaraan yang tak boleh kurang bagi rakyat biasa untuk bepergian. Dan mereka juga makin mengenal perubahan wajah metro dari tahun ke tahun. Perubahan pertama dapat disaksikan pada hal berikut:

Begitu memasuki stasiun metro, para penumpang dapat menemukan perubahan besar yang mementingkan keperluan umum dan sangat memperhatikan rakyat biasa. Misalnya, di tempat keluar masuk stasiun, para penumpang dapat menemukan papan penunjuk jalan. Sedangkan di tengah platform stasiun dipasang peta Kota Beijing, penunjuk arah keluar stasiun, peta wilayah diatas stasiun setempat yang isinya sangat rinci. Dengan demikian, para penumpang tidak akan kesasar. Di tembok kedua sisi rel metro, tertulis nama stasiun di tempat dan stasiun sebelum dan sesudahnya. Tanda pengenal arah yang menunjukkan timur, barat, selatan dan utara pada masa dulu telah diganti dengan huruf A, B, C dan D. Semuanya itu untuk disesuaikan dengan kelaziman internasional dan juga memenuhi kebutuhan jalur keluar metro yang makin banyak.

Seorang penumpang bernama Zhang yang sedang asyik melihat peta di stasiun metro mengutarakan pendapatnya mengenai sarana baru di metro dengan mengatakan, " Saya datang dari Tiongkok timur laut dan sering bertugas ke Kota Beijing, saya merasa sangat memudahkan dengan naik metro, karena cepat dan tidak macet. Dahulu ketika naik metro, saya sering kesasar karena kurang mengenal arahnya, tapi sekarang keadaannya sudah berubah karena terdapat banyaknya tanda penunjuk."

Perubahan kedua ialah:

Para penumpang yang cermat mudah menemukan, di tembok stasiun banyak ditempel tanda "pintu bahaya" berwarna hijau, tanda panah berwarna kuning dan gambar kecil orang berjalan, ini merupakan tanda penyelamatan diri dari kebakaran yang baru dipasang perusahaan metro. Tanda?tanda tersebut terbuat dari papan aluminium yang dipoles cat bercahaya, begitu terjadi keadaan darurat, misalnya padam listrik, tanda pengenal baru itu dapat bercahaya di kelam gelap, dengan membentuk tanda panah bercahaya untuk menyelamatkan para penumpang dari kebakaran. Untuk mengetahui apakah para penumpang memperhatikan tanda pengenal yang baru itu, wartawan CRI menanyakan seorang pemuda kolar putih bernama Xu: " Saya setiap hari ke kantor dengan naik metro, baru-baru ini saya menemukan banyak tanda pengenal menyelamatkan diri dari kebakaran yang pada masa lalu tidak dipasang. Saya merasa ini sangat perlu. Peristiwa kebakaran yang disengaja di dalam metro di Korea Selatan tahun lalu misalnya telah mengakibatkan jatuhnya korban dalam jumlah banyak, itu karena sarana penyelamatan penumpang di dalam metro mereka tidak sempurna. Perusahaan metro Kota Beijing dapat menarik pelajaran pahit dari negara tersebut dengan mengambil langkah preventif. Kami rakyat biasa sekarang dapat dengan tenang menumpang metro."

Perubahan ketiga ialah:

Sebelumnya di dalam stasiun metro terdapat kios koran yang pada taraf tertentu memacetkan jalur keluar masuk penumpang metro, maka kalau terjadi keadaan darurat akan merintangi para penumpang menyelamatkan diri. Sekarang kios-kios tersebut sudah ditiadakan dan dipindahkan ke tempat yang lebih rasional agar keselamatan para penumpang lebih terjamin. Walaupun pemindahan kios itu mengundang perdebatan, tetapi tindakan itu mencerminkan kepentingan massa mendapat perhatian besar.

Untuk memudahkan para penumpang buang air besar dan kecil, semua toilet umum di stasiun metro dibuka dengan cuma-cuma untuk para penumpang. Seorang ibu yang sedang membawa anaknya ke toilet kepada wartawan CRI mengatakan:" Saya jarang membawa anak bepergian karena dia sering buang air kecil. Dulu di stasiun metro tidak ada toilet, dan kalau hendak buang air kecil , harus keluar dari stasiun. Sekarang keadaannya membaik, di stasiun metro juga ada toilet umum.

Perubahan keempat tercermin pada hal:

Di tembok kedua sisi jalur metro terpasang banyak poster dengan tema berbeda-beda, yang tidak saja menghias platform, tapi juga berperan sosialisasi dan pendidikan. Akan tetapi, metro sebagai alat transpor kota yang maju dan langsung menghadap dan mengabdi kepada rakyat, merupakan jendela yang paling dapat memanifestasikan corak kebudayaan warga Beijing . Di depan elevator terpancang papan yang bertuliskan: "harap berdiri di sisi kanan ketika naik elevator otomatis". Ini sesuai dengan kelaziman di metropolitan. Para penumpang yang memburu waktu dapat berjalan di sisi kiri, sedangkan yang tidak memburu waktu diminta berdiri di sisi kanan dan menyisihkan jalur sisi kiri.