Dalam film perayaan tahun baru "Cell Phone" atau "Telepon Genggam", aktor Zhang Guoli dipuji-puji oleh penonton atas permainannya yang bagus.

Zhang Guoli dalam film itu memerankan tokoh Fei Mo, seorang profesor universitas yang merangkap pengarah acara di sebuah stasiun televisi. Penampilannya serius dan memberi kesan seorang sarjana yang sejati. Namun Fei Mo yang sudah menikah akhirnya takluk juga kepada rayuan dan berpacaran dengan seorang mahasiswi. Dengan teknik permainannya yang tinggi, Zhang Guoli berhasil mengekspresikan karakter rumit tokoh yang kelihatan sederhana.

Zhang Guoli yang berusia 45 tahun meniti karir sebagai pemain 30 tahun yang lalu. Menurut katanya sendiri, ia tidak pernah menerima pendidikan sistematis sebagai pemain dan sutradara. Ketika berusia 16 tahun, ia masih seorang buruh kereta api. Kemudian ia direkrut oleh sebuah rombongan kesenian dan dilatih menjadi seorang pemain. Pada tahun 1980-an, Zhang Guoli yang cinta akan kesenian pertunjukan, mengadu nasib ke Beijing dengan harapan bisa mendapat ruang perkembangan yang lebih luas di bidang pertunjukan film dan televisi. Pada permulaannya, ia hanya diberi kesempatan memainkan peran kecil dalam film dan sinetron. Namun Zhang Guoli yang pandai belajar tak lama kemudian telah mencapai kemajuan besar dalam teknik permainan. Tahun 1986, Zhang Guoli meraih Gelar Aktor Terbaik Hadiah Baihua, salah satu hadiah penting dunia film Tiongkok dengan permainannya dalam film "Hunzai Beijing" yang artinya "Mengadu Nasib di Beijing". Dalam film "Wanzhu" atau "Juru Main", Zhang Guoli dengan sukses memainkan peranan seorang direktur bernama Yu Guan, seorang yang suka menyindir baik orang lain maupun dirinya sendiri. Kemudian Zhang Guoli memainkan peran utama dalam film "Yisheng Tanxi" atau "Hela Nafas" dengan Feng Xiaogang sebagai sutradaranya. Peran yang dimainkan oleh Zhang Guoli adalah seorang pria setengah baya yang jatuh cinta pada seorang wanita lain yang bukan istrinya. Akting Zhang Guoli sangat hidup dan menarik sehingga para penonton merasa seperti pernah mengalami sendiri pengalaman tokoh film itu. Dengan permainan sukses dalam film itu, Zhang Guoli dianugerahi Hadiah Aktor Terbaik dalam Festival Film Kairo Mesir. Menyinggung film "Hela Nafas" dan film "Telepon Genggam" yang sama-sama mengekspresikan topik cinta di luar pernikahan, Zhang Guoli mengatakan: "Saya selalu berpikir, asmara yang dilukiskan dalam sebuah film mengandung isi pembangkangan sekaligus kejujuran. Topik itu adalah cerita yang tak kunjung habis untuk selama-lamanya. Cerita yang dituturkan dalam film "Telepon Genggam" sebenarnya jauh lebih licik daripada cerita dalam film 'Hela Nafas', karena lebih banyak tokoh yang terlibat dalam film itu."

Pada tahun-tahun belakangan ini, Zhang Guoli lebih banyak berperan dalam sinetron daripada di layar film. Ia memainkan peran penting dalam serentetan sinetron, antara lain, "Perdana Menteri Liu Luoguo Dinasti Qing", "Kaisar Kangxi Berpakaian Preman Berkunjung Ke Kalangan Rakyat", "Dewa Rejeki", "Master Menggugat Ibukota", "Bupati Rakyat Fan Ruhua" dan "Seumur Hidupku". Sinetron itu sangat disukai pemirsa Tionghoa baik dalam maupun di luar negeri dan berkali-kali diputar kembali di stasion televisi berbagai daerah. Tingkat pirsa sinetron-sinetron itu sangat tinggi. Kini sinetron-sinetron tersebut masih sering diputar di televisi.

Dalam sinetron "Kaisar Kangxi Berpakaian Preman Berkunjung Ke Kalangan Rakyat" ia memerankan tokoh Kaisar Kangxi, salah seorang kaisar yang bijaksana dan terkenal dalam sejarah Tiongkok. Pada permulaan, Zhang Guoli hanya aktor utama sinetron tersebut, kemudian ia bertugas sekaligus sebagai sutradara. Sinetron seri itu seluruhnya terbagi menjadi 114 episode dalam tiga bagian, dan merupakan sinetron kostum zaman kuno yang paling panjang di Tiongkok. Setelah sinetron itu, Zhang Guoli sering berperan sebagai kaisar dan dijuluki pemirsa sebagai pemain tokoh kaisar yang khusus.

Zhang Guoli sangat berminat pada peran Kaisar Kangxi karena tokoh itu menyediakan ruang akting yang amat luas. Mengenai pengalamannya sebagai sutradara, Zhang Guoli mengatakan bahwa dulu ketika hanya menjadi aktor ia tak pernah tahu pekerjaan sutradara begitu berat. Dikatakannya, ia tidak berani mengatakan bahwa sinetron tersebut adalah sinetron terbaiknya, tapi pastilah sinetron yang paling banyak menguras tenaganya. Ia mengakui dirinya tak tahu cerita Kaisar Kangxi itu dapat disinetronkan dalam begitu banyak episode.

Sinetron "Seumur Hidupku" yang disutradai dan dibintangi oleh Zhang Guoli sebagai tokoh utama berdasarkan novel berjudul sama karya pengarang terkenal Tiongkok almarhum Laoshe. Novel itu dulu pernah difilmkan dan aktor utama dalam film itu memperoleh penilaian tinggi karena peran tokoh utama dalam film itu. Namun Zhang Guoli tidak terikat oleh permainan sesepuh film, melainkan menciptakan tokoh kesenian yang serba baru dalam sinetron. Tokoh polisi yang dimainkan oleh Zhang Guoli dalam sinetron "Seumur Hidupku" patut disebut terobosan bagi Zhang Guoli dalam seni aktingnya. Sinetron itu juga sangat tinggi tingkat pirsanya.

Selama 20 tahun lebih ini, Zhang Guoli memainkan banyak peran dan setiap kali ia berharap dapat mencapai terobosan baru. Ia mengatakan:

"Pemain mana pun mengharapkan adanya perubahan dalam permainan, namun sebenarnya perubahan itu memang sulit dicapai."

Menyinggung jalan yang sudah ditempuhnya, Zhang Guoli sangat terharu. Ia mengatakan, kalangan sinetron dan film kadang-kadang justru mirip sebuah labor, di mana seseorang dapat menuju jenjang ketenarannya dan menjadi sorotan perhatian, maka sektor ini menggayut banyak pemuda berimpian dan menganggap sektor permainan merupakan profesi yang mudah dan banyak profitnya. Namun kenyataannya sama sekali bukan demikian. Banyak aktor bahkan seumur hidupnya tak dikenal orang. Tapi memang bidang pertunjukan sangat menarik sehingga banyak orang tertarik dan tak bisa mengundurkan diri dari sektor ini.

Deng Jie, istri Zhang Guoli juga cukup melejit namanya sebagai seorang aktris Tiongkok. Mereka pernah bekerja sama dalam banyak sinetron. Koordinasinya sangat harmonis dan pasangan suami istri ini juga sangat dikagumi orang.