Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-03-03 15:41:30    
Manajemen Perusahaan Asing Di Tiongkok

cri

Selama Tahun Baru Imlek, Toko Sistem Anggota Wal-Mart di peluaran barat kota Beijing dihiasi pajangan warna-warni, penuh dengan suasana yang meriah. Di dalam toko terdengar alunan musik yang riang gembira. Rak-rak barang tidak saja dipenuhi komoditas bagus dari berbagai tempat di dunia, tapi juga diisi pula komoditas yang diperlukan orang Tionghoa selama merayakan Tahun Baru Imlek, seperti lentera merah, kuplet Tahun Baru Imlek dan guntingan kertas. Seperti yang diketahui, sama seperti Toko Sistem Anggota Wal-Mart, sejumlah perusahaan asing di Tiongkok juga berbuat demikian, misalnya toko-toko Carrefour, Ikea, dan Kentucky Fried Chicken atau KFC. Saudara pendengar, dalam acara Fokus Ekonomi Tiongkok saat ini, marilah kita berbincang-bincang mengenai bagaimana para pedagang asing menarik para konsumen Tiongkok dengan ketrampilannya masing-masing sesuai dengan adat dan kebiasaan orang Tionghoa.

Tanggal 22 Januari adalah Tahun Baru Imlek, hari raya yang paling ramai di Tiongkok. Setiap tahun, selama sebulan sebelum dan sesudah Tahun Baru Imlek adalah masa puncak belanja bagi orang Tionghoa. Menurut statistik, uang belanja selama Tahun Baru Imlek biasanya mencapai 30% dari konsumsi setahun. Jumlah konsumsi yang begitu besar sewajarnya menarik pandangan bola mata para pedagang dalam dan luar negeri. Seiring dengan menyerbunya perusahaan eceran dan perusahaan makanan asing ke Tiongkok, para padagang asing dengan secepatnya mengenal pasar, dan ambil bagian dalam perang dagang di medan Tahun Baru Imlek.

Inspektur Jenderal Wal-Mart Cabang Tiongkok untuk urusan humas Xu Jun mengatakan kepada wartawan, untuk menyambut puncak belanja Tahun Baru Imlek, Toko Wal-Mart secara khusus menbentuk sebuah tim pembelian dan mulai November tahun lalu mengimpor komoditas laris dari berbagai tempat di dunia. Selama Tahun Baru Imlek, pembelanja yang mengunjungi Toko Wal-Mart ternyata bertambah dari pada hari-hari biasa.

Pengaturan cermat Toko Wal-Mart seperti itu sudah sewajarnya disambut oleh warga kota Beijing. Li Qing, seorang pembeli yang baru saja berbelanja mengatakan kepada wartawan: Coba lihat, betapa meriahnya suasana hari raya di toko ini, banyaknya lentera merah yang tergantung dan huruf "Hoki" yang tertempel, rasanya tidak ada bedanya dengan toko khas Tiongkok. Apalagi barangnya murah sekali, coba lihat, sudah penuh kereta dorong saya ini.

Sebagai kelompok usaha eceran yang terbesar di dunia, di Toko Sistem Anggota Wal-Mart di Beijing tidak saja dipenuhi komoditas khas Tiongkok, tapi juga komoditas beraneka ragam dari berbagai tempat di dunia.

Toko Perabot Rumah Tangga Ikea Swedia sudah masuk ke Tiongkok beberapa tahun yang silam, tampaknya mereka jauh lebih mengenal adat istiadat dan kebiasaan orang Tionghoa selama merayakan Tahun Baru Imlek, maka itu berusaha menciptakan suasana hari raya tradisional Tiongkok itu. Di pintu masuk dan di dalam Toko Khusus Perabot Rumah Tangga Ikea tampak tergantung lentera merah besar. Karyawan Ikea Luo Jianzhong memberitahukan kepada wartawan: Hiasan toko kami itu untuk memeriahkan suasana hari raya, dan kami mengharapkan banyaknya tempat santai yang bisa dikunjungi warga kota Beijing selama Tahun Baru Imlek. Slogan kami pada Tahun Baru Imlek tahun ini adalah Merayakan Tahun Baru Imlek Secara Santai.

Carrefour dari Perancis sudah membuka toko ecerannya di berbagai tempat di Tiongkok dewasa ini. Di Shanghai, kota industri dan perdagangan terbesar di Tiongkok tampak sebuah Toko Carrefour dihiasi khas selama Tahun Baru Imlek. Manajer Humas Carrefour di Shanghai Zhang Lixia mengatakan kepada wartawan:

Toko Carrefour di kota Shanghai ini juga berupaya menghiasi dirinya baik di luar maupun di dalam toko. Dikatakan, Carrefour Shanghai malah membuat pakaian tradisional Tiongkok yang beraneka warna untuk para karyawannya, guna memeriahkan suasana hari raya.

Di samping para pedagang eceran asing menarik para konsumen Tiongkok dengan ketrampilannya masing-masing selama Tahun Baru Imlek, para pedagang makanan asing juga tidak lupa menambah porsi penjualannya, seperti KFC, Mcdonald's dan Pizza Hut.

Sebenarnya perbuatan para pedagang asing yang mengindahkan adat dan kebiasaan itu tidak saja diperlihatkan pada masa Tahun Baru Imlek, mereka sudah memadukan perbuatannya itu ke dalam strategi pengelolaan lokalnya.

Menurut penjelasan, hampir semua pedagang asing di Tiongkok berupaya keras menyesuaikan diri dengan adat dan kebiasaan setempat, sebagian di antara mereka sedapat mungkin memadukan dirinya dengan kekhasan Tiongkok bahkan dalam cara pengelolaan kongkretnya. Misalnya Toko Sistem Anggota Wal-Mart Beijing dengan berbagai cara memadukan budaya perusahaan dengan kebiasaan budaya karyawan lokal.

Para pakar berpendapat, perbuatan para pedagang asing yang mengindahkan adat dan kebiasaan di Tiongkok itu tidak saja dibutuhkan untuk memuaskan selera para konsumen Tiongkok, tetapi juga adalah pilihan tak terelakkan untuk bertumbuh dan berkembang di Tiongkok. Karena belum begitu lama masuk ke Tiongkok, maka bagi para pedagang transnasional tersebut, perpaduan antara ide pengelolaan global dengan cara pengelolaan lokal baru saja dimulai.