Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-03-16 13:45:03    
Wawancara dengan juru bicara pers Jawatan Statistik Negara Tiongkok YaoJingyuan

cri

kami sampaikan wawancara dengan juru bicara pers Jawatan Statistik Negara Tiongkok Yao Jingyuan tentang pengalamandan kesan-kesannya dalam pekerjaan dan kehidupan.

Yao Jingyuan tamat dari sebuah universitas yang terkenal di Tiongkok Timur Laut pada awal tahun 80-an abad yang lalu, dan telah memperoleh gelar master ekonomi. Setelah tamat, Yao Jingyuan pernah bekerja di aparatur negara dan lokal. Ia berpendapat, pengalaman-pengalamannya dalam belajar dan bekerja sangat membantu bagi pekerjaannya sekarang ini.

"Saya merasakan bahwa banyak belajar ilmu pengetahun pada masa muda sungguh-sungguh sangat membantu pada hari ini. Pada masa bekerja di badan ekonomi dalam jangka panjang, termasuk bekerja di aparatur negara dan lokal, pengalaman saya itu telah memainkan peranan amat besar bagi diri sendiri untuk mengenal keadaan negeri dan berputarnya roda ekonomi scara keseluruhan, dan lama kelamaan megenal hukum ekonomi objektif."

Yao Jingyuan mengatakan, sebagai juru bicara pers Jawatan Statistik Negara Tiongkok dan pakar ekonomi utama, tugasnya sangat berat. Untuk meningkatkan lebih lanjut pengetahuann dirinya sendiri, hampir semua waktu senggang telah digunakannya untuk membaca.

Akan tetapi, Yao Jingyuan juga menyatakan sesal karena ia tidak ada kegemaran lain kecuali membaca buku. Ia mengatakan, ketika ia belajar di sekolah dasar dan menengah, Tiongkok tengah berada dalam masa pergolakan politik, ekonomi dan masyarakat pada pertengahan tahun 60-an dan pertengahan 70-an abad lalu, sehingga sangat mempengaruhi suasana belajar, berekreasi dan kegiatan lainnya. Meskipun ia masuk universitas pada masa awal reformasi dan keterbukaan Tiongkok, tetapi sebagian besar waktu digunakannya dalam belajar untuk mengisi kehidupan di masa silam. Hingga sekarang, Yao Jingyuan kurang kemampuannya dalam bidang rekreasi karena tidak mendapat bimbingan dalam rekreasi pada masa bersekolah. Yao Jingyuan mengatakan, sekali ketika minum kopi dengan teman-teman seumurnya di sebuah hotel, mereka menyaksikan sebuah piano terletak di pojok, tapi tidak seorang pun yang bisa memainkannya. Di dalam hatinya, ia merasa sangat menyesal karenanya.

Yao Jingyuan mengatakan, kini ia sedang memelihara kegemarannya yang baru, yaitu berolah raga dengan memanfaatkan waktu masuk dan lepas kerja.

"Sekarang saya sedapat mungkin banyak berolah raga. Misalnya, saya tidak naik bus ketika masuk atau lepas kerja, tapi berjalan kaki. Dari rumah berjalan kaki ke kantor kira-kira mamakan waktu setengah jam. Sangat payah berjalan kaki teristimewa pada musim panas dan musim dingin. Pada musim panas, saya berjalan sambil menghapuskan keringat; pada musim dingin, saya tetap berjalan kaki walaupun hawanya dingin sekali. Oleh karena itu, masuk atau lepas kerja dengan berjalan kaki pada setiap hari juga adalah sejenis olah raga."

Yao Jingyuan berpendapat, sekarang kebanyakan pegawai di aparatur negara dan lembaga sibuk dengan pekerjaannya, oleh karena itu, sedapat mungkin berolahraga melalui kegiatan jasmani dan meningkatkan pemahaman atas budaya melalui belajar dan berekreasi adalah hal yang sangat penting.

Meskipun Yao Jingyuan sibuk dengan pekerjaannya, ia adalah orang yang sangat cinta pada kehidupan. Ia mengatakan, apabila sempat, ia suka memasak untuk memperlihatkan ketrampilannya.

Yao Jingyuan mengatakan, kadang-kadang ia juga mendampingi istrinya berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, sambil mengamati perubahan harga komoditas serta jenis dan jumlah komoditas. Yao Jingyuan berpendapat, itu adalah isi penting kenerja untuk mengetahui seluruh gerak ekonomi Tiongkok.

Yao Jingyuan pandai menganalisa masalah ekonomi penting dari sela-sela penghidupan dan perubahan di pasar karena ia suka memperhatikan dan mengamati hal-hal di sekitarnya. Belum lama berselang, telah timbul fluktuasi harga bahan pangan di pasar Tiongkok, dan terus naiknya harga bahan-bahan produksi. Gejala-gejala tersebut menimbulkan keprihatinan luas para warga dan kalangan ekonomi Tiongkok. Sebagian orang khawatir akan timbulnya inflasi apabila keadaan ini berlarut terus. Mengenai gejala tersebut, Yao Jingyuan berpendapat: "Saya juga memperhatikan timbulnya fluktuasi harga bahan pangan mulai Oktober tahun lalu. Fluktuasi harga bahan pangan disebabkan berkurangnya hasil produksi bahan pangan tahun lalu, sehingga terjadi kesenjangan antara distribusi dan keperluan atas bahan pangan. Akan tetapi, fluktuasi itu mulai mereda pada Desember. Saya berpikir, pada tahun 2004, tidak akan terjadi inflasi di Tiongkok."

Yao Jingyuan menganalisa dengan mengatakan, meskipun hasil produksi bahan pangan pada tahun 2003 menurun, cadangan bahan pangan Tiongkok relatif cukup, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cadangan itu. Yao Jingyuan menunjukkan, ditinjau dari volume perdagangan impor dan ekspor Tiongkok dan nilai total produksi domestik tahun lalu, tingkat ketergantungan pada internasional dalam kegiatan ekonomi Tiongkok dewasa ini sudah mencapai kira-kira 60%. Dan kini ditinjau secara keseluruhan, ekonomi internasional berada dalam keadaan deflasi yang pasti akan berdampak terhadap ekonomi Tiongkok dan di samping itu juga mencegah timbulnya inflasi di Tiongkok.

Yao Jingyuan mengatakan, Tiongkok selanjutnya harus menangani secara baik hubungan antara investasi dan konsumsi, sementara memungkinkan investasi pada persentase yang rasional, juga perlu memperbesar peran penarik konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengenai hal itu, Yao Jingyuan menyatakan keyakinannnya."Saya sendiri berkeyakinan penuh atas pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Sudah 2 tahun berturut-turut Tiongkok mempertahankan laju pertumbuhan ekonominya pada 8% ke atas, hal itu menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok sudah mamasuki masa pertumbuhan yang baru. Karena para warga akan menyadari bahwa taraf peningkatan pendapatannya tetap selaras dengan taraf pertumbuhan ekonomi nasional, maka struktur konsumsinya akan berubah, demikian juga ide konsumsinya."