Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-03-30 17:42:53    
Wisata di Beijing pada musim gugur 

cri

Musim gugur adalah musim wisata yang paling baik di Beijing. Langit biru, udara sejuk. Maka pada masa sekarang ini, banyak sekali wisatawan manca negara berkunjung di Tiongkok, dan sudah tentu Beijing adalah salah satu tujuan favorit. Apalagi pada masa sekitar perayaan Hari Nasional 1 Oktober dan menjelang pembukaan Kongres Nasional Ke-16 Partai Komunis Tiongkok tanggal 8 November mendatang, kota Beijing berdandan lebih indah. Beijing sebagai kota budaya yang bersejarah lama memiliki banyak bangunan peninggalan sejarah dan benda-benda budaya yang indah dan sangat bernilai seperti Tembok Besar, Museum Istana Kuno, Taman Musim Panas, Taman Beihai, Taman Tiantan, Taman Ditan dan lain sebagainya. Juga pada masa menjelang dan sesudah Hari Nasional 1 Oktober, di berbagai teater dan ruang konser digelar pertunjukan-pertunjukan yang sangat menarik dari dalam dan luar negeri, antara lain konser musik ringan James Lasts, resital piano Richard Clayderman, pianis terkenal dari Perancis, tari balet dari rombongan balet Kirov Rusia yang sangat masyur serta pertunjukan-pertunjukan penyanyi terkenal dari dalam negeri serta dari daerah Hongkong dan Taiwan. 

Selain Tembok Besar dan Museum Istana Kuno, taman-taman di Beijing juga sangat patut dikunjungi, karena selama ini, selain bangunan dan benda budaya peninggalan sejarah, banyak taman juga menggelar berbagai pameran masa kini, antara lain pameran lampu yang disebut "ukiran cahaya" di Taman Ditan kota Beijing. Taman ini adalah taman peninggalan sejarah yang dibangun pada zaman dinasti Ming sekitar tahun 1406. Kaisar pada zaman dinasti itu dan dinasti berikutnya yakni dinasti Qing setiap tahun mengadakan sembahyang di taman ini untuk Dewa Bumi atau Dewa Tanah, guna memohon berkah panen makmur. Di taman itu sampai sekarang terdapat bangunan-bangunan zaman dulu yang masih terpelihara dengan baik. Di taman inilah, dari tanggal 28 September sampai 20 Oktober digelar pameran "ukiran cahaya" itu. "Ukiran cahaya" ini adalah buah tangan perancang Italia yang terkenal Valerio Festi, merupakan pameran seni ukir cahaya yang paling besar skalanya di dunia sejauh ini. Dari ukiran cahaya itu, kita akan merasakan gebyar peradaban Barat dan Timur, serta perpaduan teknologi modern dan seni yang bersejarah lama dalam suatu peragaan akbar.

Begitu kabut malam mulai turun, lampu-lampu warna warni yang membentuk bangunan-bangunan indah gaya Italia mulai dinyalakan. Taman ini dalam waktu sekejap seakan menjelma menjadi istana eksotik gaya Baroque yang gemerlapan. Berjalan-jalan di tengahnya seolah dalam mimpi dihanyuatkan oleh belaian cahaya. Begitu pintu taman dibuka, pengunjungpun mulai mengalir masuk, meskipun harga tiketnya terhitung tidak murah bagi orang di sini yakni hampir 4 dolar Amerika. Di antara para pengunjung itu, ada yang datang sekeluarga atau berduaan yang sedang berpacaran. Ada warga Beijing, ada pula yang datang dari kota lain, dan bahkan dari luar negeri. Kebanyakan dari mereka menenteng kamera untuk mengabadikan saat yang indah untuk dikenang itu. Seorang wisatawan dari Changsha, ibukota Provinsi Hunan Tiongkok tengah, bernama Zhang Tao mengatakan kepada wartawan, "Saya datang dari Changsha. Pameran lampu ini sungguh sangat indah, jarang dijumpai di Tiongkok, maksud saya yang bergaya asing seperti ini. Menggunakan liburan Hari Nasional saya datang ke Beijing untuk melihat-lihat perkembangan di ibukota dan menemui teman-teman di sini. Mengetahui ada pameran lampu yang dinamakan 'ukiran cahaya' dari Italia ini digelar di Taman Ditan, saya bersama teman lalu datang untuk menyaksikannya. Sungguh tidak sia-sia datang ke sini. Berjalan-jalan di tengah bangunan yang terbuat dari lampu warna warni gaya Baroque ini, seolah berada dalam dunia impian. Benar-benar mengasyikkan." Demikian kata Zhang Tao dari kota Changsha.

Di sebuah koridor besar sepanjang 130 meter yang terbuat dari 13 bangunan lampu seperti dalam Gereja Katolik Roma, wartawan melihat seorang ibu muda menggandeng ayahnya menikmati keindahan cahaya lampu-lampu di koridor itu. Kepada wartawan ia mengatakan, "Sangat Indah, sungguh sangat indah pameran lampu ini. Menggunakan waktu liburan ini saya mengajak ayah berjalan-jalan menyaksikan pameran lampu. Ayah sudah lanjut usia dan tidak mempunyai banyak hobi. Pada hari-hari biasa, saya sibuk dengan pekerjaan sehingga tak sempat membawanya berjalan-jalan. Ayah senang sekali melihat pameran lampu ini. Saya juga gembira melihat ayah senang dan dapat menikmati hari tua dengan bahagia." Demikian kata ibu benama Wang Yan itu.

Berkat upaya pemerintah kota Beijing selama tahun-tahun terakhir ini untuk membangun kota yang indah dan asri lingkungannya, Beijing berubah dari bulan ke bulan bahkan dari hari ke hari. Tanah-tanah hijau dan taman bermunculan, dan yang ada terus diperindah. Beijing kini semakin cantik dan akan lebih cantik lagi.