Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-03-31 14:47:57    
Amerika Berjalan Di Atas Kawat  Antara Rencana Peta Jalan dan Rencana Aksi Unilateral

cri

Stasion radio pihak militer Israel kemarin melaporkan, Amerika dan Israel mencapai kesepahaman mengneai rencana penarikan secara sepihak dari Gaza yang diajukan Perdana Menteri Sharon. Ini berarti Amerika pada pokoknya menerima Rencana Aksi Unilateral Sharon. Isi konkret kesepahaman tersebut akan dikukuhkan secara definitif pada saat kunjungan Sharon ke Amerika pada pertengahan bulan depan. Opini pada umumnya berpendapat, penilaian positif Amerika terhadap rencana unilateral Sharon itu akan membuat sulit ditebaknya prospek Rencana Peta Jalan perdamaian Timur Tengah yang berada dalam kesulitan itu.

Dilihat dari sikap Amerika dan Israel serta aktivitas pengengahan diplomatic, Rencana Aksi Unilateral tahap sekarang pada kenyataannya telah menggantikan Rencana Peta Jalan, sehingga membuat konsep perdamaian Timur Tengah yang sudah dikesampingkan itu lebih sulit untuk diaktifkan kembali. Sementara itu, Presiden Amerika George W Bush mengharapkan pihak Israel menjadikan Rencana Aksi Unilateral sebagai bagian Rencana Peta Jalan, dan rencana Peta Jalan tetap adalah satu-satunya konsep penyelesaian politik bentrokan Palestina ? Israel. Para analis berpendapat, Amerika bersikap kurang tegas dan bertindak seperti berjalan di atas kawat antara Rencana Peta Jalan dan Rencana Aksi Unilateral, terutama karena beberapa sebab sebagai berikut:

Pertama, antara Rencana Aksi Unilateral dan Rencana Peta Jalan terdapat bagian simpang yang tidak jelas, ini memberikan peluang bagi Amerika untuk mondar-mandir di antara kedua konsep tersebut. Rencana Aksi Unilateral meliputi isi penarikan tentara Israel dari jalur Gaza, pembongkaran tempat permukiman orang Yahudi di tepi barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza. Isi-isi tersebut sesuai dengan ketentuan Rencana Peta Jalan. Amerika bermaksud melalui Rencana Aksi Unilteral, terus memihak dan melingdungi kepentingan Israel.

Kedua, presiden Amerika Bush mencoba melalui Rencana Aksi Uniltateral meredakan tekanan dalam dan luar negeri. Rakyat Amerika dan masyarakat internasional semakin menganggap Bush terlalu banyak mencurahkan tenaga untuk masalah Irak, dan mengabaikan proses perdamaian Timur Tengah. Menjelang pemilihan presiden Amerika, Bush berharap melalui pendukungannya terhadap rencana yang diajukan Sharon menunjukkan upayanya dalam proses perdamaian Timur Tengah.

Yang perlu dicatat yalah , Rencana aksi Unilateral yang diajukan Sharon berbeda secara hakiki dengan Rencana Peta Jalan. Rencana Aksi Unilateral mengesampingkan pola penyelesaian konflik melalui perundingan damai antara Palestina dan Israel dalam proses perdamaian Palestina -Israel, dan mungkin akan membahayakan bagi terwujudnya tujuan pembangunan negara Palestina. Keamanan dan Perdamaian yang diusahakan oleh Pihak Israel dengan melalui Rencana Aksi Unilateral juga sulit tercapai secara definitif.Untuk mewujudkan perdamaian yang benar-benar dalam jangka panjang, Palestina dan Israel haruslah kembali ke meja perundingan.