Menurut stasiun radio pihak militer Israel kemarin, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon baru-baru ini menyatakan, komitmennya kepada AS tentang takkan melukai Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina Yasser Arafat telah tak berlaku lagi, Arafat tetap mungkin menjadi sasaran pembunuhan gelap Isarel.

Dalam wawancara dengan media Isreal kemarin Sharon menyatakan, Israel mungkin akan mengambil tindakan terhadap Arafat. Pernyataan Sharon tersebut ditentang oleh AS, Rusia, Liga Arab dan pihak terkait lainnya.

Selain itu, menurut media Israel kemarin, Sharon dalam wawancara baru-baru ini menyatakan, rencana tindaka sepihak yang diajukannya akan mempersulit terwujudnya tujuan pembentukan negara Palestina.

Sharon mengatakan, rencana tindakan sepihak mungkin akan mengakibatkan Palestina tak dapat mendirikan negaranya dalam banyak tahun mendatang, dan juga akan mencegah masyarakat internasional mengajukan komsep perdamaian lain yang mungkin tidak berfaedah bagi Israel, dan meredakan tekanan internasional yang dihadapi Israel.

Berkenaan dengan sikap Sharon tersebut, wakil pertama Palestina ke perundingan Saeb Erekat mengatakan, seandainya Sharon menghapuskan model perundingan perdamaian pemerintah Israel dan Palestina, berarti Sharon sengaja menunda terwujudnya tujuan pembentukan Negara Palestina.