Pemimpin Muslim Syiah Irak Moqtada al-Sadr kemarin dalam wawancaranya dengan suatu stasiun televisi Libanon menyatakan, ia bersedia mengorbankan jiwa ?raganya demi mengakhiri pendudukan pasukan koalisi atas Irak. Ia mengimbau pula rakyat Irak tidak melepaskan upaya menentang pendudukan Amerika karena kematiannya.
Pernyataan Sadr itu merupakan tanggapan atas ancaman maut yang dikeluarkan tentara Amerika terhadapnya.
Kini, Tentara Al Mahdi sebagai kekuatan bersenjata Sadr sudah mengakhiri pendudukannya atas kantor polisi dan gedung pemerintah di ketiga kota Najaf, Kufa dan Karbala sesuai dengan permintaan tentara Amerika, namun menolak syarat pembubaran Tentara Al Mahdi yang dikemukakan tentara Amerika.
|