Penasehat khusus Sekjen PBB, Lakhdar Brahimi kemarin mengatakan, pemilihan sah Irak yang akan diadakan pada tanggal 31 Januari tahun depan akan merupakan tonggak paling penting dalam proses demokrasi Irak.
Demikian dinyatakan oleh Brahimi dalam jumpa pers yang diadakan di Baghdad kemarin. Ia mengatakan, setelah tentara koalisi menyerahkan kekuasaan kepada Irak pada tanggal 30 Juni mendatang, Dewan Pemerintahan Sementara Irak yang dilantik oleh Amerika hendaknya dibubarkan dan lantas didirikan satu pemerintah demissioner untuk berkuasa sampai diadakannya pemilihan yang sah. Brahimi mengatakan, pemerintah demissioner hendaknya terdiri atas seorang perdana menteri, seorang presiden dan dua wakil presiden. Mereka harus tokoh yang mendapat penghormatan luas di Irak. Dikatakannya pula bahwa Kongres Nasional Transisi yang diusulkan oleh Amerika hendaknya didirikan pula, namun kongres itu seharusnya bukan suatu lembaga legislatif.
Brahimi menyatakan penuh keyakinan terhadap pembentukan pemerintah demissioner dan menyebut bahwa setelah kembali ke markas besar PBB, ia akan mengajukan usul bersangkutan kepada Koffi Anan.
|