Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-04-29 13:58:37    
Mengapa Israel selalu di luar zona bebas nuklir Timur Tengah

cri
Seorang pejabat Israel kemarin mengungkapkan, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional PBB IAEA Mohamed El Baradei akan mengunjungi Israel bulan Juli tahun ini. Ini akan merupakan kunjungan pertama Baradei ke Israel selama 6 tahun ini.

Berita itu memungkinkan masalah senjata nuklir Israel yang sensitive sekali lagi mengundang perhatian umum. Publik meramalkan, kunjungan Baradei itu apakah bertujuan memberikan tekanan kepada Israel dan mendesak Israel mengbongkar gudang senjata nuklirnya.

Rencana pengembangan nuklir Israel dikemukakan Perdana Menteri pertama David Ben-Gurion pada awal 1950-an. Tak lama setelah itu, Israel membangun sebuah pangkalan nuklir rahasia di Dimona bagian selatan Israel untuk secara khusus melakukan penelitian dan pengembangan senjata nuklir. Pada tahun 1986, seorang tehnisi yang bekerja di Dimona mengumumkan bahan intern dan foto pangkalan nuklir itu kepada Harian Thames Inggeris sehingga dunia luar memastikan Israel memiliki senjata nuklir. Tapi sejauh ini, pemerintah Israel selalu bersikap samar pada masalah senjata nuklir, tidak mengakui dan juga tidak menyangkal pihaknya memiliki senjata pemusnah masal.

Israel sangat yakin akan kekuatan ancaman senjata nuklir dan ini adalah sebab utama Israel tidak ingin melepaskan senjata nuklirnya. Pada masalah itu, baik sayap kiri maupun sayap kanan Israel kedua-duanya mempunyai pandangan yang sama. Politisi senior Israel Shimon Peres yang juga pemimpin golongan Merpati yang terkenal justru sponsor aktif rencana pengembangan nuklir, maka dijuluki sebagai Bapak Senjata Nuklir Israel. Walaupun Israel adalah salahsatu dari 16 negara sponsor Badan Tenaga Atom Internasional IAEA, Israel sejauh ini tetap menolak menandatangani Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir. Selain itu, Israel juga bersikap dingin terhadap usul pembentukan Kawasan Bebas Nuklir Timur Tengah. Sehubungan itu, Baradei pernah menunjukkan, ancaman nuklir dan senjata nuklir telah tertanam di hati orang Israel. Pendirian Israel pada masalah nuklir tidak mungkin diubah.

Selain itu, Amerika menerapkan standar ganda pada masalah senjata nuklir dan main tuding pada masalah nuklir Iran dan Korea Utara, sementara bersikap masa bodoh terhadap senjata nuklir Israel sehingga secara obyektif telah memberi hati kepada Israel. Presiden Amerika George W. Bush pada pertengahan bulan ini memberikan janji kepada Perdana Menteri Israel bahwa Amerika akan terus mempertahankan komitmen teguh kepada keamanan Israel yang meliputi dimilikinya perbatasan yang aman dan dapat dipertahankan, pemiliharaan dan peningkatan kemampuan bela diri Israel untuk menghadapi segala ancaman luar. Pernyataan Bush tersebut dijelaskan politisi Israel sebagai pengakuannya terhadap dimilikinya senjata nuklir oleh Israel.

Menghadapi realitas itu, negara-negara Arab berkali-kali menekankan, ancaman senjata nuklir terbesar di kawasan Timur Tengah datang dari Israel. Mereka menghimbau masyarakat internasional memberikan tekanan kepada Israel dan mendesak Israel menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir supaya instalasi nuklir Israel berada di bawah pengawasan IAEA.

IAEA juga selalu menaruh perhatian kepada masalah senjata nuklir Israel, Baradei awal tahun ini ketika mengunjungi Mesir mengatakan, sementara banyak negara berupaya menaati Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir itu, Israel sedang terus meneliti dan mengembangkan senjata nuklir. Pada bulan November tahun lalu, ketika Baradei menemui Menteri Luar Negeri Israel Shalom pernah memberi isyarat bahwa Israel harus menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir dan membuka instalasi nuklirnya kepada badan pemeriksa internasional.

Jurubicara IAEA mengatakan, waktu dan jadwal kegiatan yang kongkret kunjungan Baradei masih belum ditentukan. Tak diragukan, ia akan memanfaatkan kunjungan itu berkonsultasi dengan Israel untuk mencegah penyebar-luasan nuklir dan mendorong pembentukan zona bebas nuklir Timur Tengah, sementara menjajaki kerja sama bilateral di bidang ilmu nuklir dan penerapannya.

Akan tetapi, Israel dengan sekuat tenaga menawarkan kunjungan Baradei. Jurubicara Badan Tenaga Nuklir Israel mengatakan, kunjungan Baradei itu adalah sekali kunjungan rutin. Ada berita yang mengatakan, Israel tidak akan memperkenankan Baradei mengunjungi pangkalan Dimona di padang pasir bagian selatan Israel. Maka tidak begitu optimistis berapa besarnya peranan kunjungan Baradei untuk mendesak Israel.