Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-05-06 11:35:51    
Seniwati Tiongkok yang brilian

cri

Belum lama berselang, beberapa seniwati Tiongkok mengadakan pameran kesenian kaum wanita modern. Karya-karya yang dipamerkan, antara lain, lukisan dan patung yang memanifestasikan kehidupan kaum wanita yang mempunyai kekhususan. Berikut kami perkenalkan karya-karya seniwati tersebut dan kehidupan mereka yang berwarna-warni.

Sejak tahun 1990-an, kaum wanita Tiongkok semakin menarik perhatian berkat hasil yang dicapainya di bidang kesenian. Mereka memandang dunia ini dari sudutnya sendiri dan mengekspresikan perasaan dalam lubuk hati serta pikirannya mengenai kehidupan dan masyarakat dengan karya-karyanya masing-masing.

Para pelukis wanita yang membawa karyanya ke Pameran Kesenian Wanita Modern, semuanya dilahirkan sekitar tahun 1970-an. Mereka kebanyakan tamat dari Akademi Seni Rupa Pusat Tiongkok dan pernah menerima pendidikan kejuruan yang mendalam. Dengan kuas lukis, mereka menyatakan perasaan dalam lubuk hati dan pikirannya mengenai kehidupan, sementara menuntut penyempurnaan dalam karyanya. Tiga di antara seniwati yang kami pekenalakan adalah dosen di akademi kesenian. Dengan meniti karier sebagai dosen, mereka memiliki banyak waktu leluasa setelah lepas kerja. Sedangkan beberapa seniwati lainnya memilih profesi pekerja merdeka, miskin tapi bebas. Mengenai seniwati Tiongkok dewasa ini, Direktur Gedung Seni Rupa Hari Ini Tiongkok Shang Fang mengatakan: "Seniwati Tiongkok sekarang berada pada masa yang sangat aktif. Karya ciptaannya dan cara ekspresinya sangat berbeda dengan cara tradisional. Sebagian di antaranya mempunyai reputasi tinggi di dunia internasional dan sebagai seniman, tak peduli jenis kelaminnya, mereka termasuk terbaik di dunia."

Pelukis wanita Zhou Yan sangat cerdas. Lukisannya semua menampilkan orang kecil dengan bentuk berbeda di dalam botol dan diberi judul: seri Terapung. Dari lukisannya terasa nuansa peka dan lemah. Dikatakannya, lukisannya merupakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan hidup kaum wanita modern. Botol dalam lukisannya adalah botol terapung. Sebagai wanita, mereka memikirkan lebih banyak masalah daripada laki-laki dan juga lebih terikat daripada pria. Seorang wanita mendambakan perlindungan oleh orang lain dari lubuk hatinya dan haus akan seorang sahabat senasib. Namun dunia ini terlalu besar dan terlalu rumit bagi wanita sehingga di lubuk hatinya selalu tertanam rasa tidak aman. Hidup manusia ini seperti laut yang luas dan kehidupan seorang wanita justru seperti botol terapung di laut yang hanyut mengambang ke mana-mana. Sedangkan hati wanita yang peka dan mudah terluka justru berada di dalam botol kaca yang transparan dan mudah pecah itu.

Ye Nan adalah pelukis wanita yang lain. Lukisannya mengandung daya terpa yang hebat dan efek tragis, yang jarang terdapat dalam karya pelukis wanita. Lukisannya penuh dengan pikirannya terhadap kehidupan serta manifestasi terhadap masalah hidup, mati dan kekekalan. Ye Nan pernah menetap di Rusia selama 7 tahun sewaktu Rusia mengalami perubahan sosial mahabesar di mana ia mengalami betapa sulitnya kehidupan pada masa itu. Lukisannya "Sebatang Kara" pernah meraih hadiah Akademi Seni Rupa Rusia dan disimpan oleh Museum Akademi Seni Rupa Rusia.

Wang Peng adalah seorang pematung wanita. Ia menaruh perhatiannya pada setiap tahap kehidupan dari segi wanita yang unik. Ia tidak hanya menaruh perhatiannya pada kelangsungan hidup pemuda, tapi juga memprihatinkan masa depan kanak-kanak dan manusia secara keseluruhan. Karya patung Wang Peng bernuansa bersih, istimewa dan lancar, sementara menunjukkan sikap pemikirannya. Misalnya patung yang berjudul "Kontrol" memanifestasikan hak kekuasaan ibu terhadap anaknya, yaitu ibu memberi tapi juga meminta ketaatan si anak. Sedangkan patung "Wanita Kecil" karyanya, dengan dua mata yang membelalak, "wanita kecil" itu kelihatannya aneh sekali sementara memberi kesan mendalam. Tampaknya "wanita kecil" itu seperti mengatakan sesuatu yang tersembunyi di dalam lubuk hatinya, tapi sulit mengekspresikannya. Wang Peng mengatakan, kaum wanita yang bekerja selalu kelihatan terburu-buru dan sibuk. Dikatakannya, "Saya selalu menjumpai orang yang sibuk bekerja, dengan mengepit anaknya di bawah ketiak. Mereka memperlakukan anaknya seperti anak itu sebuah koper atau barang bawaannya. Mereka biasanya menggendong anak tapi melepaskan pandangannya ke arah yang lain dan benaknya juga memikirkan soal yang lain kecuali anak."

Ia mengatakan, kalau begitu, seseorang akan kehilangan banyak hal yang indah dan penting dalam kehidupan.

Lukisan Wang Tiantian memberi kesan yang sangat santai, tapi bukan semau-maunya. Ambillah karyanya "Jejaka dan Gadis" dan "Hujan Akan Turun" sebagai contoh. Kedua lukisan itu di samping mengandung rasa santai gaya Timur, juga bernuansa modern dan mengusung tren internasional. Wang Tiantian yang pernah menetap di New York Amerika mempunyai perasaan yang rumit terhadap masyarakat modern yang materialnya sangat melimpah. Karyanya yang lain lagi dengan judul "Pakaian" memperlihatkan dunia material seorang wanita yang santai serta barang-barang yang dimiliki seorang wanita: pakaian dalam, rok dan tas. Kemudian, dengan bantuan komputer, ia melukis sebuah lobang hitam, pertanda keinginan yang tak kunjung dipenuhi, juga mewakili kekosongan setelah kebutuhan kebendaannya terpenuhi.

Shen Ling adalah pelukis wanita yang berani dan bergaya pelopor. Lukisan cat karyanya yang berjudul "Pandanglah Aku" memanifestasikan kecintaan dan hubungan harmonis antara pria dan wanita. Warnanya terang dan mencolok. Topik yang diekspresikan dalam lukisan cat itu adalah salah satu topik yang diperhatikannya pada tahun-tahun belakangan ini. Sembilan tahun yang lalu, Shen Ling dikaruniai seorang anak dan sejak itulah kehidupannya dan isi karyanya sama-sama mengalami perubahan. Sebelumnya, ia memantau dan menampilkan kehidupan selaku seorang wanita yang belum punya anak. Setelah menjadi ibu, ia mulai memantau kehidupan dan memperlihatkan pikirannya tentang kehidupan selaku seorang ibu. Ia dengan berani menampilkan pandangan keibuannya dalam karyanya. Ia mengatakan, "Saya kira wanita seharusnya punya kehormatan diri sendiri. Memang apa yang diperhatikan oleh perempuan berbeda dengan apa yang diperhatikan oleh laki-laki. Maka kalau kita menandaskan perbedaan antara wanita dan pria dan menghadapi serta menjamah dunia ini dengan hati wanita, seseorang wanita akan merasakan sesuatu yang berbeda dan ini adalah alasan kehadiran kami, dan juga adalah alasan bagi pria untuk menghormati wanita. Selaku wanita, ia seharusnya jangan melepaskan ciri-ciri yang dimiliki wanita."

Shen Ling seterusnya mengatakan, ia merasa sangat beruntung sebagai wanita modern. Dikatakannya, pengalamannya dalam proses dibesarkan dan belajar menggambar sangat lancar, dan tak pernah mengalami diskriminasi dari lawan jenis. Sebaliknya, sebagai pelukis, ia sangat dihormati di masyarakat.

Zhang Yonghong adalah seorang pelukis wanita yang berperasaan halus. Dengan gaya gembira, ia mengekspresikan anak gadis yang bebas, mengikuti tren dan naif. Ia mengatakan, "Melukis justru seperti melahirkan anak. Kami adalah ibu yang melahirkan karya. Begitu dilahirkan, karya akan dibesarkan dengan pandangan dan pikiran penonton."

Pameran Kesenian Wanita Modern menarik banyak pengunjung, berarti walaupun wanita tetap termasuk kelompok lemah, tapi juga merupakan kelompok yang sangat mengundang perhatian.