Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-05-14 16:33:54    
Mengapa Rumsfeld Kunjungi Baghdad Secara Mendadak

cri

Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld kemarin secara mendadak tiba di Baghdad, memulai kunjungan kilat di Irak, Kepala Staf Gabungan Richard Myers tampak ikut dalam kunjungan tersebut. Setibanya di Baghdad, Rumsfeld segera menemui Panglima Tentara Amerika, Letnan Jenderal Ricardo Sanchez dan komandan front lainnya, dan menginspeksi Penjara Abu Ghraib di Baghdad yang terjadi skandal penganiayaan tentara Amerika terhadap tawanan perang. Para peninjau berpendapat, bahwa kunjungan Rumsfeld berhubungan langsung dengan meredakan skandal penganiayaan.

Rumsfeld mengatakan kepada wartawan di penerbangan menuju ke Baghdad bahwa ia berharap mengetahui pengawasan dan pengelolaan harian terhadap tawanan perang Irak di tempat. Selain itu, Rumsfeld menyangkal kunjungannya itu bertujuan meredakan kritik dalam negeri Amerika dan opini internasional atas skandal penganiayaan tentara Amerika terhadap tawanan Irak. Rumsfeld mencela pemberitaan negatif sebagian media Arab dalam jangka panjang yang mengakibatkan sentimen anti Amerika di dunia Arab. Dalam jumpa pers bersama yang diadakan dengan Myers setelah tiba di Baghdad, Rumsfeld menegaskan kembali bahwa penganiayaan tawanan hanyalah gejala tersendiri, dan adalah perbuatan sejumlah kecil orang yang membelakangi pandangan nilai Amerika, orang-orang itu akan dihukum oleh badan peradilan Amerika.

Para peninjau berpendapat, tugas utama kunjungan Rumsfeld itu adalah mengobarkan semangat tentara Amerika di Irak, guna menahan tekanan dan meneruskan misi tentara Amerika di Irak. Kini, skandal penganiayaan tawanan dari dua segi telah memukul pikiran dan tindakan tentara Amerika, sehingga dengan serius mempengaruhi semangat juang tentara Amerika. Di satu pihak, skandal dengan sepenuhnya menyingkapkan hakiki kepalsuan dan standar ganda Amerika mengenai hak asasi manusia, juga menyebabkan berbagai kalangan Amerika dan serdadu Amerika menyatakan keraguan dan mawas diri atas keagungan usaha mereka di Irak. Di pihak lain, berbagai gejala menunjukkan bahwa penganiayaan adalah gejala umum, kalau hanya menyeret sejumlah kecil serdadu yang melaksanakan perintah penganiayaan ke pengadilan untuk meredakan tekanan pemerintah, maka perbuatannya itu sulit menenangkan hati umum.

Selain itu, tugas lain kunjungan Rumsfeld itu ialah mencegah tentara Amerika berjalan sebaliknya, dengan lebih kejam terhadap orang Irak sehingga tak terkendalikannya situasi Irak.

Salah satu tugas kunjungan Rumsfeld lainnya yalah mencapai kesepakatan dengan komandan garis depan tentara Amerika di Irak untuk menangani pelaku penganiayaan, sedapat mungkin memperkecil dampak negatif akibat peristiwa itu.

Dan yang terakhir, kunjungan Rumsfeld tidak saja untuk meredakan situasi dan membela dirinya, juga mencoba pada saat terakhir berupaya untuk dipilihnya kembali Bush sebagai presiden yang kini tingkat dukungannya tampak kian menurun. Sebagai pemicu perang Irak, Bush dan Rumsfeld dapat dikatakan sebagai sahabat akrab, kini masalah Irak sudah menjadi titik lemah serangan lawan dalam pemilu, sudah sewajarnya Rumsfeld tidak akan berpangku tangan.

Pendek kata, Rumsfeld bertugas berat dalam kunjungannya kali ini, tetapi dapatkah ia mewujudkan keinginannya itu masih merupakan tanda tanya.