|
Kemarin pagi terjadi serangan bom mobil bunuh diri di pintu gerbang markas besar pasukan koalisi untuk Irak di pusat kota Baghdad dan Ketua bergilir Dewan Pemerintahan Sementara Irak untuk bulan ini Izzedin Salim tewas dalam serangan itu. Pembunuhan gelap bertujuan politik itu terjadi pada saat hanya tinggal satu bulan lebih batas waktu terakhir untuk penyerahan kekuasaan kepada Irak oleh pasukan koalisi , sehingga telah menambah variabel baru bagi perkembangan situasi Irak selanjutnya, khususnya proses pembangunan kembali politik.
Izzedin Salim adalah anggota Dewan Pemerintahan Sementara Irak kedua yang tewas dalam serangan sejak didirikannya dewan tersebut pada Juli tahun lalu.Peristiwa itu menimbulkan kegoncangan keras baik di Irak maupun di luar negeri. Pejabat-pejabat Amerika dan Irak berpendapat, serangan tersebut dilakukan atas persekongkolan organisasi Al Qaida dan pendukung Saddam dengan tujuan membuat kekacauan menjelang serah terima kekuasaan dan mensabot proses pembangunan kembali politik di Irak.
Para analis berpendapat, terbunuhnya Izzedin Salim bukanlah peristiwa kebetulan. 25 anggota Dewan Pemerintahan Sementara Irak semuanya diangkat oleh Paul Bremer Kepala Eksekutif Jabatan Sipil Tertinggi Amerika Untuk Urusan Pembangunan Kembali Irak Pasca Perang dan sebagian besar mereka tinggal di luar negeri dalam jangka panjang dan adalah pemimpin golongan oposisi pada masa Saddam berkuasa. Mereka tidak mempunyai pengaruh besar di dalam negeri Irak dan juga tidak mendapat dukungan mayoritas rakyat Irak.
Seiring dengan mendekatnya hari penyerahan kekuasaan yang dijadwalkan tanggal 30 Juni mendatang, siapa yang akan membentuk pemerintah peralihan untuk mengambil alih kekuasaan dan masalah pergi atau tinggal pasukan Amerika setelah penyerahan kekuasaan telah menjadi fokus perhatian berbagai pihak dewasa ini. Beberapa pejabat Amerika menyatakan, pasukan Amerika tidak akan tinggal terus di Irak apabila pemerintah peralihan Irak menghendaki pasukan Amerika ditarik setelah penyerahan kekuasaan. Akan tetapi mereka mengatakan pula, hal tersebut tidak akan terjadi karena mereka yakin pemerintah peralihan Irak tidak akan mengajukan permintaan itu. Sementara itu, sejumlah anggota Dewan Pemerintahan Sementara Irak baru-baru ini dengan terbuka menyatakan harapannya agar pasukan Amerika dapat terus ditempatkan di Irak untuk membantu Irak memelihara keamaan. Pembunuhan terhadap Salim mungkin merupakan peringatan Golongan bersenjata anti Amerika terhadap Dewan Pemerintahan Sementara, pertama, mereka tidak menginginkan anggota Dewan Pemerintahan Sementara masuk ke dalam pemerintah peralihan kelak. Dan kedua, memperingatkan mereka jangan terus bekerja sama dengan orang Amerika , lebih-lebih jangan membiarkan pasukan Amerika tetap tinggal di Irak.
Para analis menunjukkn pula, dalam waktu satu bulan lebih menjelang penyerahan kekuasaan itu, mungkin akan terjadi lebih banyak peristiwa tak terduga di Irak dan situasi Irak akan menjadi lebih kacau dan goncang. Sementara itu peristiwa terbunuhnya Salim juga akan membuat publik curiga dan kawatir apakah bisa terbentuk pemerintah peralihan sesuai jadwal, apakah pemerintah peralihan itu dapat memperoleh sokongan luas rakyat Irak dan dapat mengelola negara dengan efektif serta situsi keamanan setelah penyerahan kekuasaan.
Para analis berpendapat, peristiwan itu tidak akan mempengaruhi Amerika Serikat menyerahkan kekuasaan kepada Irak. Bertolak dari kepentingannya sendiri, pihak Amerika tidak akan dengan avontur menunda jadwal penyerahan kekuasaan.
|