Pertandingan Piala Thomas dan Uber adalah pertandingan beregu putera dan puteri yang mewakili taraf tertinggi di dunia dan diselenggarakan sekali setiap dua tahun. Pertandingan putaran final Piala Thomas dan Piala Uber tahun 2004 yang diselenggarakan di Jakarta dimulai tanggal 7 Mei lalu. Sebelumnya, melalui pertandingan pendahuluan, masing-masing 12 tim putera dan puteri berhasil maju ke pertandingan babak final.

Dalam pertandingan selama 10 hari, tim putera dan puteri Tiongkok melalui pertandingan grup, pertandingan penyisihan, pertandingan perempat final dan semi final, kedua-duanya berhasil maju ke final.

Dalam final Piala Uber hari Sabtu lalu, tim puteri Tiongkok berhasil untuk ke-4 kalinya berturut-turut meraih Piala yang melambangkan taraf tertinggi beregu puteri dunia dengan menaklukkan tim Korea Selatan dengan 3:1.

Padahal, tim Tiongkok lebih mementingkan pertandingan final Piala Thomas yang diadakan hari Minggu lalu, karena tim putera Tiongkok sudah 12 tahun gagal meraih piala tersebut. Tim putera Tiongkok pada tahun 1982 mulai ikut serta dalam pertandingan Piala Thomas dan pada tahun itu juga untuk pertama kali meraih Piala Thomas. Tim Indonesia pada tahun 1984 berhasil merebut Piala Thomas dari tangan tim Tiongkok. Tapi tim putera Tiongkok dari tahun 1986 hingga tahun 1990 berturut-turut 3 kali meraih Piala Thomas dan sempat meniupkan "angin Tiongkok" yang kencang di arena bulutangkis dunia. Tim putera Tiongkok pada tahun 1992 gagal mempertahankan piala tersebut dan sejak itu, tim Tiongkok selalu gagal merebutnya kembali.

Pertandingan final antara tim Tiongkok dan tim Denmark merupakan pertarungan antara Asia dan Eropa. Pertandingan partai tunggal putera yang pertama berlangsung antara pemain Tiongkok Lin Dan, peringkat pertama dunia dan Peter Gade, juara dunia. Lin Dan memenangkan set pertama dengan skor 15:8. Dalam set kedua, pertarungan menjadi lebih seru. Keduanya berkali-kali menyamakan kedudukan. Akhirnya Lin Dan berhasil menutup set kedua dengan skor 15:13. Dengan demikian, Lin Dan berhasil memperoleh satu angka yang sangat berharga bagi tim Tiongkok. Walaupun pasangan ganda Tiongkok gagal dalam pertai kedua, tim Tiongkok akhirnya memenangkan seluruh pertandingan dengan skor 3:1 dengan mengandalkan permainan bagus Bao Chunlai dan pasangan Zheng Bo/Sang Yang.

Usai pertandingan, Pelatih Kepala tim bulutangkis Tiongkok Li Yongbo menyatakan, pemain Tiongkok baik tunggal maupun ganda telah bermain sangat bagus. Dikatakannya,

"Saya merasa sangat senang, bukan hanya karena tim Tiongkok berhasil meraih Piala Thomas dan Piala Uber. Yang lebih menggembirakan yalah pemain-pemain muda kami, khususnya pemain putera sudah tampil matang di lapangan. Saya yakin, melalui pertandingan kali ini, pemain-pemain muda Tiongkok pasti akan membuka suatu permulaan yang baru di arena bulutangkis."

Dalam pertandingan Piala Thomas kali ini, tim putera Tiongkok berturut-turut berhadapan dengan tim Indonesia, Jepang dan Korea Selatan. Di antaranya tim Indonesia sebagai tuan rumah adalah juara bertahan yang sangat kuat. Dalam pertandingan grup, pemain Tiongkok dengan penampilan yang bagus berhasil mengalahkan tim Indoensia dengan 5:0 sehingga telah menambah keyakin mereka untuk meraih Piala Thomas. Setelah itu, tim Tiongkok menaklukkan tim Jepang dan Korea Selatan dengan angka sama 3:0. Penampilan pemain Tiongkok telah memberikan kesan yang mendalam kepada pelatih tim Korea Selatan Kim Joong Soo. Menyinggung pemain tunggal nomor satu Tiongkok Lin Dan yang belum pernah kalah satu setpun, ia mengatakan,

"Lin Dan adalah seorang pemain yang sangat unggul. Ia tidak saja menguasai tehnik yang sangat bagus, juga mempunyai keinginan menang yang lebih kuat dibanding pemain yang lain. Ia adalah seorang pemain yang dapat menunjukkan 100% kekuatannya di lapangan. Pemain-pemainnya selalu mempunyai beban psikologis yang berat ketika bertanding sehingga sering membuat kesalahan dan tidak dapat menunjukkan kekuatannya secara penuh. Lin Dan dapat mengatasi hal itu ketika turun ke lapangan."

Dalam pertandingan-pertandingan yang lalu, salah satu faktor penting kegagalan Tiongkok meraih Piala Thomas yalah lemahnya pasangan ganda Tiongkok. Kedua pasangan ganda Tiongkok yang diturunkan kali ini yaitu Cai Yun/Fu Haifong, Sang Yang/Zheng Bo telah menunjukkan penampilan yang bagus. Mereka berhasil mengalahkan pasangan-pasangan kuat dari Indonesia, Korea Selatan dan Denmark. Menyinggung penampilan mereka, pemimpin tim Denmark Fleming Winberg mengatakan,

"Fu dan Cai pandai melancarkan ofensif dan sangat cerdik, mereka bisa menemukan kelemahan lawan dan dengan sangat baik mengontrol pertandingan, mereka adalah pemain yang sangat baik. Dalam waktu yang tidak terlalu panjang, mereka pasti mempunyai peluang untuk menjadi pasangan peringkat pertama di dunia."

Tokoh-tokoh arena bulutangkis dunia berpendapat, diborongnya Piala Thomas dan Piala Uber oleh tim Tiongkok kali ini menunjukkan taraf bulutangkis Tiongkok unggul secara menyeluruh di arena bulutangkis dunia.

Menyinggung target tim Tiongkok dalam Olimpiade di Athena bulan Agustus mendatang, Pelatih Kepala Tim Bulutangkis Tiongkok Li Yongbo menyatakan, pemain-pemain Tiongkok akan berjuang merebut medali emas di setiap nomor.