Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-06-23 11:33:28    
Pembicaraan Enam Pihak Hadapi Ujian

cri

Wakil-wakil Tiongkok, Korea Utara, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Rusia hari ini bertemu lagi di Beijing dalam rangka pembicaraan 6 pihak putaran ke-3 tentang masalah nuklir Semenanjung Korea. Baru-baru ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhang Qiyue menandaskan, bahwa seiring dengan semakin mendalamnya pembicaraan mengenai masalah hakiki, kesulitan yang dihadapi juga semakin banyak . Bersamaan dengan itu, pihak-pihak lain juga mengambil sikap berhati-hati dan bernada rendah menjelang pembukaan pembicaraan itu. Dari sini dapat diketahui bahwa pembicaraan 6 pihak sudah memasuki tahap yang menentukan yang pelik, apakah pembicaraan dapat merintis situasi baru yang cerah, semua pihak sedang menghadapi ujian keyakinan, kesabaran dan kesungguhan.

 

Sejak pembicaraan putaran pertama berhasil dihidupkan Agustus tahun lalu sampai dicapainya kemajunan mantap pada pembicaraan putara kedua Februari yang lalu, serta diselenggarakannya dua kali pertemuan tim kerja dengan lancar sesudahnya, pembicaraan 6 pihak walaupun belum mencapai terobosan besar yang sensasional, tapi benar-benar telah mencapai serentetan hasil dalam menetapkan prinsip penyelesaian sengketa secara damai , membangun platform dialog politik dan menjajaki jalan pikiran untuk menyelesaikan persengketaan. Akan tetapi, mulai dari pembicaraan putaran kali ini, pihak-pihak peserta pembicaraan tak terelakkan akan menghadapi "inti keras" masalah yakni langkah dan tindakan kongkret untuk menyelesaikan persengketaan. Tak peduli betapa liku-likunya proses pembicaraan itu dan apapun kesulitan yang dihadapi, selama semua pihak mempunyai keyakinan yang teguh terhadap perdamaian, maka kereta pembicaraan enam pihak tidak akan terguling.

Melalui dua kali pertemuan tim kerja, keenam pihak kini sudah mencapai kesepahaman untuk menjadikan pembekuan instalasi nuklir sebagai langkah pertama bagi Korea Utara untuk meninggalkan program nuklirnya, sementara itu, pihak-pihak terkait juga perlu mengambil langkah setimpal yang bersifat kompensasi . Akan tetapi, bagaimana pembekuan dan kompensasi itu dilakukan, akan menjadi fokus pembicaraan kali ini . Berkisar pada topik fokus itu, Amerika dan Korea Utara sebagai pihak-pihak utama yang bertentangan mengenai masalah nuklir Semenanjung Korea berseberangan pendapat. Kedua pihak berselisih pendapat mengenai lingkup pembekuan instalasi nuklir serta langkah setimpal yang akan diambil, dan berseberangan pula mengenai masalah urutan pengambilan tindakan. Dalam pembicaraan kali ini, Amerika dan Korea Utara diperkirakan akan menawarkan rencana konkret masing-masing, dan pihak-pihak lain juga mungkin akan mengajukan usul-usul. Berhubung masalah nuklir Semenanjung Korea sangat rumit dan menyangkut kepentingan negara semua pihak yang terkait , maka ketika menyinggung tindakan nyata, semua pihak pasti sangat berhati-hati, dan berupaya untuk mencapai rencana yang paling menguntungkan pihaknya sementara tidak merusak pembicaraan itu. Dalam pembicaraan tersebut, Tiongkok sebagai tuan rumah akan terus menghimbau semua pihak agar mempunyai kesabaran yang cukup dalam menghadapi perselisihan dan kesulitan . Ini lebih-lebih penting dalam pembicaraan putara ke-3 yang membahas masalah hakiki.

Opini secara merata berpendapat, masalah nuklir Semenanjung Korea menjadi meruncing dan lama tidak terselesaikan, kuncinya ialah kurang ada saling pengertian dan kepercayaan yang elementer antara Amerika dan Korea Utara. Sampai saat ini, Korea Utara menuduh Amerika tidak mau melepaskan niat untuk melancarkan pukulan milite terhadap Korea Utara, sedang Amerika juga menuduh Korea Utara melakukan riset dan pembuatan senjata nuklir sehingga mengancam kepentingan strategisnya di Asia Timur.

Bagaimana menyelesaikan masalah nuklir Semenanjung Korea berkaitan dengan keamanan dan pembangunan Korea Urtara, juga mempengaruhi strategi keamanan Amerika secara keseluruhan. Semakin lama persengketaan itu berlarut-larut, akan semakin tidak menguntungkan bagi Amerika maupun Korea Utara bahkan bagi pihak-pihak lain yang terkait. Pada saat penyelenggaraan pembicaraan 6 pihak putaran ke-3, masyarakat internasional mengharapkan Amerika dan Korea Utara dalam pembicaraan kali ini menunjukkan kesungguhan yang meyakinkan, mengadakan kontak dan dialog langsung yang lebih efektif, dan menciptakan suasana yang lebih harmonis bagi pembicaran tersebut.