Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-06-24 12:20:15    
Pembicaraan Enam Pihak Adakan Pembahasan Substansial[Suara]

cri

Pembicaraan Enam Pihak Putaran Ke-3 tentang Masalah Nuklir Semenanjung Korea kemarin petang telah menyelesaikan agenda hari pertama di Wisma Tamu Negara Diaoyutai Beijing. Meskipun pembicaraan hari pertama hanya berlangsung 3 jam lebih, namun semua pihak peserta sidang secara langsung mengadakan diskusi mengenai masalah substansial. Sementara itu, wakil-wakil dari ke-6 pihak semuanya menunjukkan keinginan keras untuk mendorong maju pembicaraan. Korea Utara, Amerika dan Korea Selatan mengemukakan konsep konkret masing-masing. Berikut laporan wartawan kami.

Sebeum diadakannya Pembicaraan Enam Pihak, opini internasional secara merata berpendapat bahwa pembicaraan itu akan mengalami kesulitan bertubi-tubi dan prospeknya sulit diramalkan. Namun begitu pembicaraan dibuka kemarin sore, terasa seperti ada angin segar terhembus.

Ketua delegasi Tiongkok Wang Yi dalam sambutannya di depan upacara pembukaan menghimbau berbagai pihak menunjukkan keinginan politik yang lebih tegas dan mengambil sikap kerja sama yang lebih luwes di atas dasar kemajuan yang telah dicapai sejauh ini untuk selekasnya mencapai konsep penyelesaian yang praktis sebagai langkah pertama menuju penyelesaian masalah. Menyusul Ketua delegasi Korea Utara Kim Kye-gwan menyampaikan pidato dengan kata-kata pembukaan yang cukup mengejutkan hadirin. Ditandaskan oleh Kim Kye-gwan perlunya pembicaraan kali ini dijadikan kesempatan untuk menerobos jalan buntu antara Korea Utara dan Amerika mengengani masalah nuklir. Sedangkan para ketua delegasi Amerika, Korea Selatan, Jepang dan Rusia dalam pidatonya sedikit banyak juga menunjukkan bahwa sekarang ini adalah saat yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Setelah sidang pleno pertama antara enam pihak berakhir kemarin petang, juru bicara delegasi Tiongkok Zhang Qiyue mengabarkan berita yang menggembirakan kepada wartawan dalam dan luar negeri yang menunggu di pusat penerangan. Zhang Qiyue mengatakan, sidang pleno telah mengadakan diskusi tentang masalah substansial. Para ketua delegasi Korea Utara, Amerika dan Korea Selatan dalam sidang itu telah mengemukakan konsep konkret masing-masing tentang penyelesaian masalah. Ditandaskannya bahwa suasana dalam sidang kemarin sangat sungguh-sungguh dan pragmatis. Semua pihak menunjukkan sikap yang positif dan luwes, dan menyatakan keinginan untuk mengadakan kerja sama untuk memberikan sumbangan kepada kemajuan pembicaraan. Mereka sependapat bahwa pembicaraan putaran kali ini sudah seharusnya mencapai kemajuan tertentu.

Agar keterangan yang diberikan lebih meyakinkan, Zhang Qiyue mengungkapkan pula secara rinci pidato Ketua Delegasi Amerika James Kelly di depan sidang pleno tersebut. Dikatakannya, James Kelly menandaskan bahwa sekarang sudah saatnya melewati pemaparan pendirian secara umum untuk mencapai sementara kemajuan mengenai sejumlah masalah substansial. Selain itu, wartawan mencatat bahwa dalam keterangan Zhang Qiyue tentang pidato ketua delegasi-delegasi Korea Utara dan Korea Selatan kerap terdengar kata-kata seperti "kemajuan" dan "substansial".

Zhang Qiyue mengatakan pula, delegasi-delegasi Korea Utara, Amerika dan Korea Selatan dalam sidang pleno hari pertama telah mengajukan konsep konkret tentang penyelesaian masalah nuklir. Menurut informasi yang diperoleh menjelang pembukaan pembicaraan kali ini, ketiga konsep itu kemungkinan sekali berupa usul tentang tindakan konkret bagaimana Korea Utara membekukan program nuklirnya dan bagaimana pihak-pihak lain mengambil "langkah-langkah setimpal". Namun Zhang Qiyue tidak mengungkapkan isi konkret tentang ketiga konsep itu. Tapi ia menyatakan, setiap konsep mengandung banyak isi dan semuanya menunjukkan sikap positif untuk mengunsahakan peneyelesaian masalah. Berikutnya, semua pihak akan dengan sungguh-sungguh memikirkan dan mempelajari ketiga konsep itu.

Walaupun putaran ketiga pembicaraan enam pihak baru saja dimulai dan masih sulit diramalkan perkembangannya pada hari-hari yang akan datang, tapi dibanding dengan pembicaraan dua putaran yang lalu, pembicaraan kali ini terasa diliputi suasana "mendesak" dan "pragmatis". Mudah-mudahan pembicaraan kali ini dapat mencapai hasil hakiki mengenai masalah-masalah substansial.