|
Perdana Menteri Israel Ariel Sharon kemarin menyatakan, Mesir dapat memainkan peranan yang penting dalam membantu Israel melaksanakan Rencana Aksi Sepihak , akan tetapi, ia menentang Mesir menjadi penengah bagi perundingan perdagangan Palestina-Israel .Sementara hubungan Israel-Mesir telah dipulihkan baru-baru ini, dan kerja sama kedua pihak dalam melaksanakan Rencana Aksi Sepihak akan dimulai, perkataan Sharon tersebut telah mengundang perhatian umum.
Menurut rencana yang diungkapkan oleh Mesir pada akhir bulan Mei yang lalu, Mesir akan mengirim 200 orang pakar militer ke Jalur Gaza untuk membantu melatih 30 ribu orang personil pasukan keamanan Palestina. Setelah Israel ditarik dari Jalur Gaza, Mesir akan memikul tanggung jawab untuk keamanan daerah perbatasan Mesir-Jalur Gaza. Israel pada dasarnya merasa puas terhadap rencana Mesir tersebut.
Akan tetapi, Hari Senin lalu, Kantor Berita Timur Tengah Mesir mengungkapkan lebih banyak isi konsep baru Mesir,diantaranya termasuk membangun kembali pelabuhan dan lapangan terbang Gaza, menempatkan pasukan multinasional untuk membantu menjaga keamanan Gaza dan lain-lainnya.
Tindakan Mesir tersebut nyata sekali sudah di luar dugaan Sharon. Oleh karena itu,sebelum kunjungan Kepala Biro Intelijen Mesir Omar Suleiman ke Israel kemarin , Sharon secara mendesak memanggil Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom, Menteri Pertahanan Shaul Mofaz dan pejabat senior pihak militer untuk menyelaraskan pendirian terhadap konsep baru Mesir, serta menandaskan menentang Mesir mengajukan pemulihan perundingan perdamaian Palestina-Israel.
Mengapa Sharon menentang Mesir menjadi penengah perundingan perdamaian Palestina-Israel?
Pertama, tujuan Mesir mencoba menjadi penengah bagi Palestina dan Israel adalah untuk mendorong pemulihan perundingan perdamaian Palestina-Israel, ini bearti, Mesir tetap menganggap Palestina sebagai sasaran dalam perundingan itu. Hal tersebut ditentang oleh Sharon.
Ke-2, tujuan Sharon mengambil aksi sepihak adalah untuk menolak perundingan perdamaian. Hakikat Rencana Aksi Sepihak ialah menyangkal perundingan perdamaian , dan menyelesaikan persengketaan Palestina-Israel melalui aksi sepihak Israel, tujuannya ialah merampas hak suara Palestina, dan kesemua hal itu diputuskan oleh pihak Israel, dan selanjutnya secara maksimal merealisasi kepentingan Israel . Sedang upaya yang diadakan Mesir untuk pemulihan perundingan perdamaian itu nyata sekali bertentangan dengan tujuan asli Sharon.
Ke-3, Sharon hanya ingin Mesir dalpat memainkan peranan secara selektif dalam urusan Palestina-Israel.
Dari kesemua hal tersebut dapat diketahui, Sharon tidak hanya menentang Mesir menjadi penengah bagi perundingan perdamaian Palestina-Israel . Pada kenyataannya, tak perduli siapapun yang mengajukan pemulihan perundingan perdamaian , Sharon juga tidak menyetujuinya. Oleh karena itu ,sedikitnya untuk dewasa ini , Sharon hanya ingin mengambil aksi sepihak, dan tidak bermaksud mengadakan perundingan dengan Palestina .
|