Menurut Kantor Berita Xinhua, Pemerintah Pilipina kemarin mengakhiri perundingan perdamaian babak baru selama 3 hari dengan kekuatan bersenjata anti pemerintah Front Demokratis Nasional Pilipina di Oslo, ibu kota Norwegia, perundingan itu gagal mencapai kemajuan mengenai masalah yang dibahas.
Wakil perunding Pemerintah Pilipina dan Kekuatan Bersenjata Anti Pemerintah dalam konferensi pers bersama seusai pembicaraan mengatakan, agenda utama perundingan itu ialah memperjuangkan agar AS dan Uni Eropa tidak mencantumkan Partai Komunis Pilipina dan Tentara Rakyat Baru yang dipimpinnya sebagai organisasi teror, membebaskan tahanan politik dan menuntut ganti rugi untuk para korban pada masa pemerintahan mantan Presiden Ferdinand Marcos. Akan tetapi kedua pihak gagal mencapai kesepakatan mengenai masalah-masalah itu.
|