Saudara pendengar, bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juni lalu, wartawan CRI mengadakan liputan di Provinsi Yunnan Tiongkok barat daya, di ia mana sempat mengunjungi sebuah panti rehabilitasi pencandu narkotika yang paling dulu didirikan di Tiongkok dan berskala paling besar di Asia. Laporan yang berjudul Mendekati Panti Rehabilitasi pencandu Narkotika Kunming itu akan kami bagi menjadi 2 bagian. Dalam acara kali ini kami sampaikan bagian pertama.
Saudara pendengar, daerah " Segi Tiga Emas" yang berlokasi di daerah perbatasan 3 negara yaitu Myanmar, Thailand dan Laos itu sejak dulu sudah terkenal dengan tempat penghasil heroin yang paling besar di dunia. Sejak tahun 1990-an abad yang lalu, terdorong oleh untung besar, banyak penyelundup narkotika melakukan kegiatannya melalui jalur daerah perbatasan Yunnan Tiongkok yang berdekatan dengan " Segi Tiga Emas" sehingga Yunnan menjadi daerah bencana narkotika, dan selama beberapa tahun belakangan ini, penyelundup narkotika bahkan mengulurkan cakarnya ke pedalaman Tiongkok melalui jalur perbatasan Yunnan.
Di Tiongkok kegiatan penyelundupan narkotika adalah tindak kejahatan dan pencandu obat bius juga melanggar hukum. Pencandu narkotika setelah ditangkap polisi akan diantar ke Panti rehabilitasi pencandu narkotika, di mana mereka dipaksa berhenti menggunakan narkotika. Panti Rehabilitasi Pencandu Narkotika Kunming yang dikunjungi wartawan CRI itu paling terkenal di Tiongkok.
Saudara pendengar, lagu yang kami perdengarkan itu berjudul " Ibu menantikan kembalinya anak" diciptakan dan dipertunjukkan penghuni panti itu.
Panti Rehabilitasi Pencandu Narkotika Kunming terletak di kota kecil Anningtaiping 23 kilometer sebelah barat dari Kunming ibu kota Yunnan. Bangunan itu berdiri di atas areal seluas 210 hektar dan setiap tahun menerima 7000 pengidap narkotik. Sementara itu panti itu juga berperan sebagai balai riset obat-obatan untuk penghentian pemakaian narkotik yang satu-satunya di Tiongkok.
Kompleks panti itu berada dalam lingkungan seperti sebuah taman asri dengan tumbuh-tumbuhan subtropik yang rimbun, kolam berair jernih dan jembatan kecil berbentuk indah. Sungguh di luar dugaan orang yang biasanya membayangkan panti rehabilitasi pencandu narkotika seperti penjara dengan dinding yang tingi-tinggi dan pagar kawat berlistrik dan jendela besi. Di situ sedikit pun tidak terasa suasana pemaksaan.
Ketika wartawan berkunjung di bagian rehabilitasi untuk pengidap narkotik wanita, menyaksikan mereka sedang membuat barang kerajinan tangan dalam suasana santai. Direktur Bagian Pendidikan menerangkan kepada wartawan:" Hubungan antara saya dengan para pengidap sama derajat. Meskipun kami menjalankan penghentian pemakaian narkotika secara paksa terhadap pengidap, tetapi cara pengelolaan kami adalah manusiawi".
Di dalam kompleks panti, beberapa gedung bertingkat 5 adalah asrama pengidap. Setiap kamar ditinggali 8 orang, sama seperti asrama biasa mahasiswa.
Di panti rehabilitasi pencandu narkotika itu 60% pengidap bebas ongkos, ini tertujang oleh pendapatan kerja ringan mereka sendiri di panti itu. Sementara itu ada juga pengidap yang dengan sukarela menerima pengobatan penghentian ketagihan narkotika di panti itu karena terkenal namanya.Nona Wang yang sudah 2 bulan diobati di panti itu adalah salah satu di antara mereka. Dikatakannya: " Saya masuk ke panti itu pada tanggal 2 Maret tahun ini. Disini lingkungan kompleksnya nyaman dan pengelolaannya baik. Pagi hari setelah bangun kami berlari untuk berlatih badan, kemudian ikut kerja badan sederhana, karena kerja badan sangat penting bagi rehabilitasi kesehatan fisik. Waktu saya baru masuk, berat badan saya tidak sampai 30 kilo gram, sekarang bertambah sampai 48 kilogram dan juga lebih bersemangat daripada sebelumnya.
Dibanding dengan beberapa gedung besar kompleks rehabilitasi pengidap, dua gedung kecil bertingkat 2 yang dijadikan kantor pengelola ternyata sederhana saja. Kantor Komisaris Politik panti itu adalah sebuah kamar yang tidak sampai 9 meter persegi. Sebuah patung Lin Zexu pahlawan pemberantas candu Dinasti Qing Tiongkok ditempatkan di posisi utama kantornya. Dan sebuah buku tentang obat Tionghou zaman kuno dan majalah-majalah kedokteran bertaruh di atas meja.
Komisaris politik panti itu yang bernama Zhang Yuzu adalah pencipta obat kapsul penghentian ketagihan narkotika "626" yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan obat Tiongkok. Ia pernah menjadi dokter militer dan kepala biro keamanan umum.
Saudara pendengar, demikian tadi telah kami sampaikan laporan tentang Panti Rehabilitasi Pencandu Narkotika Kunming bagian pertama. Dengan ini selesailah Ruangan Kehidupan Sosial Tiongkok untuk edisi ini. Bagian kedua laporan itu akan kami sampaikan pada minggu depan dalam acara yang sama.
|