Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berjalan-jalan di kota Guangzhou sambil menikmati makanan lezat Guangzhou yang tersohor, dari kudapan sampai hidangan di restoran.

Guangzhou terkenal dengan makanannya yang khas. Tentang makanan di kota itu, Ye Jie'e, pemandu wisata dari sebuah biro perjalanan di Guangzhou mengatakan, makanan di Guangzhou mengkombinasikan 8 aliran masakan di Tiongkok dan hidangan lezat di dunia. Ciri masakan Guangzhou tidak terlalu banyak menggunakan bumbu yang keras cita rasanya, mengutamakan warna, harum, cita rasa dan bentuk hidangan. Sementara itu, masakan Guangzhou juga menyerap inti sari masakan negeri-negeri lain seperti Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Amerika dan Perancis.

Warga Guangzhou mempunyai cara makan yang khas yakni banyak jenis makanannya, banyak pula cara memakannya dan panjang waktu makannya. Banyak warga Guangzhou sudah sarapan ketika hari masih belum terang, dan masih menikmati hidangan malam pada dini hari menjelang subuh. Sudah tentu, kebiasaan makan masyarakat Guangzhou itu juga karena saking banyaknya kudapan dan jajan.

Di jalan dan gang-gang di kota Guangzhou terdapat banyak restoran dan warung makanan yang menjual mi, pangsit dan lain sebagainya. Hidangan-hidangan itu enak rasanya dan murah harganya.

Selain kudapan dan jajan, hidangan banyak restoran tua yang terkenal dan restoran khusus di Guangzhou juga patut dikunjungi. Di antaranya restoran ala taman sangat terkenal, dekorasinya memiliki ciri tersendiri, ada yang mewah gemerlapan, ada yang sunyi dan tenang, ada yang bergaya klasik, ada pula yang modern. Misalnya, Restoran Banxi dan Restoran Nanyuan adalah tempat menikmati makanan yang sangat indah lingkungannya. Selain itu, setiap restoran mempunyai hidangannya sendiri yang khas, misalnya Restoran Guangzhou dengan hidangan Ayam Wenchang dan Lobster Triwarna-nya; Restoran Banxi dengan Babi Guling Naga Kencana yang renyah kulitnya serta Sup Dalam Kundur-nya adalah hidangan-hidangan lezat yang terkenal.

Selain makanan lezat setempat, di Guangzhou kita dapat menikmati pula makanan enak dari tempat lain di Tiongkok bahkan negara-negara di dunia.

Di Restoran Daun Pisang adalah restoran gaya Thai, di sana kita dapat mencicipi hidangan ala Asia Tenggara antara lain pisang kapok dan durian serta merasakan suasana di negeri itu seperti patung Buddha, ceruk tempat berhala...... bahkan ada buaya, gajah dan lain sebagainya. Restoran itu memakai nama daun pisang karena di Thailand banyak makanan dibungkus dengan daun pisang antara lain ikan bakar dengan daun pisang, ayam bungkus daun pisang dan lain sebagainya.

Doktor Huang Jingbo dari Amerika adalah pelanggan restoran itu. Ia mengatakan, suasana restoran ini sangat bagus, tapi saya lebih suka makanan yang dihidangkan restoran ini, khas cita rasanya, antara lain kare kepiting, kerupuk pisang dan salad, cita rasanya berbeda dengan masakan Guangdong, Sichuan dan Shanghai. Saya sangat menyukainya. Demikian kata Doktor Huang Jingbo.

Berkunjung di restoran-restoran itu seolah kita berada di negeri lain, dan pelayannya pun mengenakan pakaian nasionalnya dengan warna yang cerah, ada pakaian Hawai, ada pakaian Thailand, ada pula pakaian India, sehingga menjadi tempat pertemuan budaya Tiongkok dan asing.

Para tamu bisa menikmati hidangan yang lezat sambil menyaksikan pertunjukan aktris dari Thailand, Filipina dan negara-negara lain. Seorang penyanyi dari Filipina setelah membawakan lagu Filipina menyanyikan pula lagu Tiongkok sehingga mengundang sambutan tepuk tangan yang riuh.

Allen Burch dari Afrika Selatan sangat gemar makanan Guangzhou. Ia mengatakan, masakan di Guangzhou banyak jenis ragamnya dan enak cita rasanya. Kehidupan masyarakat di sini cukup modern, dekorasi restoran juga sangat khas. Ia senang dapat berkunjung di Guangzhou untuk mengetahui keadaan sosial budaya di sini. Demikian kata Allen Burch dari Afrika Selatan.