Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-07-26 14:10:08    
Cabai-Bank Merah Kaum Tani

cri

Di Propinsi-Propinsi Sichuan, Guizhou dan Hunan di daerah Tiongkok barat daya, makanan penduduk setempat tak terpisahkan dari cabai yang berwarna kemerah-merahan. Bagi penduduk setempat, cabai adalah benda berharga yang tidak saja banyak mengandung vitamin dan dapat mengurangi lemak dalam darah serta berguna untuk merawat kecantikan muka, tapi juga berfungsi melangsingkan tubuh. Sedangkan bagi 1 juta 300 ribu kaum tani yang menanam cabai di Kabupaten Zunyi di Propinsi Guizhou, cabai kemerah-merahan itu mendatangkan pendapatan yang lumayan, dan dianggap sebagai bank merah. Dalam acara tetap Ruangan Fokus Ekonomi edisi ini akan kami perkenalkan keadaan penanaman cabai di Zunyi.

Penanaman cabai di Kabupaten Zunyi sudah bersejarah puluhan tahun. Berkat iklim yang cocok bagi pertumbuhan cabai, maka cabai yang dihasilkan berbentuk bulat, berwarna merah segar, dan rasanya pedas, merupakan hasil bumi yang terkenal. Cabai yang dihasilkan Kabupaten Zunyi tidak saja digemari orang Tiongkok sendiri, tetapi juga disukai konsumen di Nepal, India, Myanmar, Thailand, Jepang, Rusia dan AS, jadi jumlah ekspor cabai setiap tahun sangat besar.

Karena luasnya pasar cabai, kaum tani berupaya mengembangkan industri cabai di bawah dukungan pemerintah lokal, penanaman cabai berangsur-angsur menjadi industri utama di kabupaten itu. Untuk membimbing dengan baik pengembangan industri cabai, di Kabupaten Zunyi khusus didirikan kantor industri cabai. Sebagai kepala kantor itu, Chen Weisu memaparkan kepada wartawan perkembangan industri cabai di Kabupaten Zunyi. Ia mengatakan: "Produksi cabai di Kabupaten Zunyi sudah mencapai skala tertentu, areal penanaman cabai tercatat 20 ribu hektar. Kaum tani telah mengubah kondisi mereka baik di bidang produksi maupun di bidang kehidupan dengan melalui penanaman cabai. Kaum tani menggunakan hasil penjualan cabai untuk membayar anak mereka bersekolah atau membangun rumah, jadi cabai dianggap kaum tani sebagai bank merah."

Seiring dengan perkembangan terus industri cabai, di Kabupaten Zunyi dibangun pula sebuah pasar perkulakan cabai. Menurut penjelasan, jumlah transaksi setiap tahun di pasar perkulakan itu tercatat kira-kira 60 ribu ton dengan nilai transaksi 400 juta yuan RMB mata uang Tiongkok atau kurang lebih 48 juta dolar Amerika.

Karean semakin membesarnya skala bisnis cabai, sehingga pangsa pasarnya juga terus membesar. Sebagian petani yang dulu menanam cabai kini menjadi pedagang perantara yang khusus membeli cabai dari kaum tani dan menjual ke propinsi-propinsi lainnya. Yang Xiaoyong justru salah seorang pedagang ulung yang terkenal di tempatnya. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan pindah rumah, dari rumah tanah yang rendah pindah ke gedung bertingkat yang luas, perubahan kehidupan ini berkat bank merah yakni cabai. Ia mengatakan:" "Selama 10 tahun terakhir sejak mengusahakan bisnis cabai, telah terjadi perubahan amat besar di tempat kami ini. Dulu di kota kecil kami ini hanya terdapat sebuah jalan, tapi kini bertambah menjadi 10 jalan. Sekarang kehidupan penduduk sudah cukup sejahtera."

Yang Xiaoyong memulai bisnis cabai pada tahun 1985. Untuk menguasai informasi pasar, ia memasang komputer, mencari informasi di Situs Cabai Tiongkok yang diselenggarakan pemerintah lokal atau memperoleh informasi yang diumumkan di pasar.

Untuk lebih memperlancar penyaluran informasi pasar dan menyediakan syarat bisnis yang lebih baik bagi para pedagang cabai, pemerintah lokal tidak saja setiap hari mengumumkan informasi jual beli dan keadaan harga cabai seluruh negeri, tetapi membangun pula instalasi pelengkap seperti pusat pemeriksaan mutu produk pertanian. Untuk itu, telah didirikan tim pelayanan profesional yang beranggotakan 200 orang lebih, dengan memberi serangkaian pelayanan bagi pedagang di bidang-bidang pengolahan, pembungkusan dan pengangkutan. Pelayanan tersebut membawa manfaat besar bagi Yang Xioayong dan pedagang-pedagang lainnya. Yang Xiaoyong mengatakan: "Dulu, kalau saya mau menjual cabai ke kota Chengdu Propinsi Sichuan, harus membawa uang tunai karena tidak ada bank internet ketika itu, jadi saya tegang sekali dan tak bisa tidur sepanjang malam di kereta api."

Pasar cabai mengglindingkan roda perkembangan industri cabai. Pasar di Kabupaten Zunyi kini sudah menjadi salah satu basis cabai di Tiongkok, pedagang dalam maupun luar negeri yang datang ke pasar itu kian bertambah. Banyak perusahaan pengolahan cabai terkenal di dalam negeri berturut-turut membangun pabrik di Kabupaten Zunyi karena bahan mentah yang bermutu tinggi yang dapat menghasilkan produk cabai dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Bupati Kabupaten Zunyi Deng Rengang menyatakan bahwa selanjutnya kabupatennya akan meningkatkan pengembangan industri cabai, memperkuat daya pengolahan mendalam, dan menyelenggarakan dengan semakin baik bank merah ini. Ia mengatakan: "Selanjutnya kami terutama mengembangkan penanaman cabai secara normatif, mengutamakan penghasilan tinggi dan promosi, mengembangkan keunggulan yang ada sekarang ini. Kami juga akan menyediakan syarat investasi yang unggul, menyambut investor dalam dan luar negeri datang meninjau, menanam modal dan membangun pabrik untuk mengembangkan industri cabai."