Dalam hubungannya dengan masyarakat Beijing sendiri, bahasa Esperanto memiliki tempat tersendiri dan teristimewa bagi kota ini. Di mana beberapa tahun silam di Beijing pernah diadakan Kongres Internasional ke 71 bahasa Esperanto untuk pertama kalinya. Seiring dengan perkembangan negerinya tersebut, maka warga Tiongkok, khususnya di berbagai kota besar seperti Beijing, sangat antusias untuk mempelajari bahasa Esperanto dan bahasa-bahasa dunia lainnya, karena adanya pemahaman yang tinggi bahwa pentingnya membina persahabatan antar bangsa-bangsa di dunia untuk mencapai perkembangan bangsa dan negara lewat bahasa yang dikenal sebagai suatu cara yang ideal untuk membina persahabatan dengan pengertian yang tinggi, karena sekuat apapun negara dan bangsa tersebut tidak terlepas dari dukungan bangsa dan rakyatnya sendiri serta bangsa-bangsa lain di dunia. Keberhasilan akan terciptanya suatu negara yang kuat dan diterima baik di seluruh dunia merupakan salah satu cita-cita dan harapan terbaik dari negeri Tiongkok yang mana merupakan salah satu sifat dasar rakyat Tiongkok yang senang menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dewasa ini. Demikian pula dengan tahun ini, Kongres Internasional ke-89 Esperanto juga diadakan di Beijing dengan mengambil tema " Persamaan Derajat Bahasa Dalam Hubungan Internasional," yang dihadiri sekitar dua ribu orang ahli dan sarjana serta penggemar Esperanto dari 50 negara dan daerah. Dengan diadakannya kongres internasional ini di Beijing terutama bertujuan untuk membantu semua orang atau masyarakat internasional mengenal dan memahami negara dan rakyat Tiongkok di bawah asas pengertian yang merupakan landasan atau dasar bagi pembinaan persahabatan dan perdamaian. Karena menurut pandangan masyarakat Tiongkok, dengan adanya pengertian maka terciptalah suatu persahabatan dan perdamaian diantara sesama warga di dunia, dengan demikian maka akan tercipta pula suatu dunia yang indah tanpa ada pertikain dan peperangan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Komite Tetap KRN Tiongkok, Wu Bangguo, mengatakan, "kongres kali ini akan mendatangkan dampak yang dalam bagi perkembangan Esperanto, mendorong terciptanya sikap saling pengertian dan persahabatan antar rakyat berbagai negara, memelihara perdamaian dunia, dan mendorong kemajuan bersama umat manusia.
Di samping itu pula, Kepala Direktorat Kementerian Pendidikan Tiongkok, Yang Guang, turut mengeluarkan imbauan untuk memperhatikan dan meningkatkan upaya perlindungan dan penyelamatan bahasa-bahasa yang terancam punah di bawah latar belakang semakin menonjolnya kecenderungan globalisasi.
Dalam pidatonya di depan Konferensi Esperanto Internasional di Beijing kemarin, Yang Guang mengatakan, kesetaraan bahasa dan budaya merupakan landasan kesetaraan negara dan bangsa, dan erat kaitannya dengan kedaulatan negara dan kehormatan bangsa.
Dalam situasi di mana ekonomi berbagai negara semakin bergantung antara satu sama lain, globalisasi ekonomi dan keaneka ragaman budaya harus mencapai perkembangan yang seragam dan harmonis. Ia mengimbau negara-negara di dunia untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam bidang perlindungan bahasa lemah.
Oleh sebab itu tidak mengherankan jika pemerintah Tiongkok terus mendukung secara positif keberadaan dan perkembangan bahasa Esperanto ini, yang dirasakan bahwa bahasa Esperanto memiliki suatu kelebihan dan kekayaan yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan-harapan dari berbagai bangsa yang datang dari berbagai macam perbedaan budaya, adat-istiadat, bahasa, negara, agama, dan lain sebagainya. Lewat bahasa Esperanto hal-hal tersebut tidak akan dijadikan suatu masalah bagi pembinaan hubungan persahabatan internasional melalui keseragaman bahasa tadi, di mana Beijing akhir-akhir telah mengalami banyak perkembangan di berbagai bidang antara lain, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Dengan adanya perkembangan tersebut, merupakan salah satu kunci untuk dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara di dunia, di mana dirasakan Beijing harus mampu untuk maju dengan mengandalkan berbagai macam potensi yang dimiliki oleh kota ini sekaligus memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan demikian maka akan terciptalah suatu emperium dunia kecil milik Tiongkok dengan berbagai macam pesona dan keunikannya, sehingga kehadiran Tiongkok kini sangat diperhitungkan di mata dunia.
Melalui pikiran bijak, dengan mendukung dan menerima baik kehadiran bahasa Esperanto di bumi Tiongkok ini adalah salah satu cerminan bahwa memanglah Tiongkok kini telah berhasil melakukan reformasi di dalam negerinya sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan bereformasi telah menciptakan suatu keterbukaan berbangsa dan bernegara dengan pikiran-pikiran yang bijak dan dewasa dalam bersikap, bertindak, berpikir, dan memandang berbagai macam persoalan dalam dan luar negeri, karena sebelumnya Tiongkok dikenal sebagai negara dan bangsa tertutup dari berbagai macam kehidupan dunia luar. Hal ini merupakan salah satu perkembangan yang luar biasa dari negara ini, siapa sangka Tiongkok akan bisa cepat berubah dan berkembang dengan pesatnya.
Beijing, 27 Juli 2004
-------------------------
Beby Mahyuni
|