Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-08-18 15:18:15    
Danau Qinghai

cri

Danau Qinghai adalah danau air asin di daratan yang paling luas di Tiongkok. Di sudut barat laut danau itu terdapat dua pulau yang berbeda bentuknya, satu di sisi timur dan yang lain di sisi barat, dari jauh tampak seperti saudara kembar yang sedang memandang ke arah jauh. Setiap tahun terdapat sejumlah besar wisatawan manca negara datang ke sini menyaksikan pemandangan indah danau tersebut. Yang menarik bagi wisatawan selain pemandangan Danau Qinghai, juga dua pulau kecil di danau itu yang dinamakan Pulau Burung. Kalau anda datang pada saat yang tepat, anda akan disambut oleh ratusan ribu burung yang berhamburan mengepakkan sayap.

Danau Qinghai terletak di bagian timur laut Provinsi Qinghai, sekitar 150 kilometer dari ibukota Xining. Danau itu dapat dicapai dengan mobil dari Xining selama dua jam lebih di atas jalan yang cukup mulus dan melintasi Gunung Bulan Bintang setinggi 3.500 meter di atas permukaan laut.  

Di kalangan rakyat ada dongeng yang indah tentang Danau Qinghai. Konon pada zaman Dinasti Tang sekitar 1.300 tahun lebih yang silam, seorang putri raja di daerah Tiongkok bagian tengah dinikahkan ke Tibet. Ketika melalui tempat ini, ia rindu akan kampung halaman dan melemparkan cermin yang dibawanya ke udara. Cermin itu setelah jatuh ke tanah berubah menjadi danau yang indah, itulah Danau Qinghai. Maka, di hati rakyat etnis Tibet, Danau Qinghai adalah sebuah danau yang suci dan sakti. Selang beberapa tahun, mereka akan mengadakan kegiatan sembahyang yang meriah di tepi danau tersebut.

Dari danau yang bening airnya itu tampak gunung-gunung hijau di kejauhan dan bayangan gunung salju terpantul di permukaan air. Di sekitar danau adalah lapangan peternakan yang subur. Pada musim panas, padang rumput bagai permadani hijau dengan bunga sawi kembang yang kuning keemas-emasan, dan tenda-tenda penggembala bertaburan di tepi danau bagai bintang di langit membentuk pemandangan yang indah bagai pigura, apalagi disaat matahari terbit dan terbenam, sungguh indah luar biasa.

Saudara pendengar, Pulau Burung yang akan kita kunjungi terletak di tengah danau yang indah itu.

Dinamakan Pulau Burung karena pulau-pulau itu dihuni oleh sejumlah besar burung, malah nama sebenarnya jarang diketahui orang. Pulau yang berada di sebelah barat nama aslinya adalah Haixishan, bentuknya mirip punuk unta, luasnya sekitar 0,3 kilometer persegi. Yang di sebelah timur dinamakan pulau Haixipi, luasnya 4,6 km persegi. Kedua pulau itu agak datar dan subur vegetasinya. Setiap bulan Maret dan April adalah saat berbagai macam burung berdatangan. Begitu tiba, burung-burung itu segera sibuk mencari bahan untuk membangun sarang. Kala itu, kita dapat menyaksikan kesibukan burung-burung itu. Ratusan ribu burung dari pagi sampai malam terbang kian kemari, dan tak lama kemudian, pulau-pulau itu akan penuh dengan sarang burung. Sejak saat itu sampai bulan Oktober ketika udara menjadi dingin, pulau-pulau itu menjadi sorga burung.

Kami datang ke Pulau Burung pada bulan Mei, ketika itu burung-burung sedang sibuk mengerami telurnya menantikan kelahiran anak mereka. Yang paling ramai ialah kelompok burung belibis, beribu-ribu bahkan sampai 10 ribu berhimpitan di tempat yang sempit, sebentar-sebentar tampak ada yang bertarung memperebutkan tempat berteduh, ada pula yang sedang asyik membereskan bulu, tampak seperti senang dan bahagia.

Kami menginjakkan kaki di Pulau Burung, tampak di mana-mana sarang burung dan telur burung. Kita harus berhati-hati menjauhinya, kalau tidak, burung-burung yang terbang di atas akan beramai-ramai menyerang kita bagai pesawat pembom.

Burung-burung di pulau itu kadang terbang serentak sampai menutup langit dengan mengeluarkan bunyi yang kedengaran sangat merdu. Wisatawan dari Beijing, Cui Jing mengatakan,

Danau Qinghai sangat indah, burungnya begitu banyak. Di Pulau Burung, kami menyaksikan banyak burung sangat dekat dengan manusia. Kami telah membuat banyak foto untuk merekam pemandangan indah danau itu.

Saudara pendengar, Pulau Burung menjadi habitat yang ideal bagi burung terutama karena kondisi geografi dan lingkungan alamnya yang khas. Tanah di sini datar, udara hangat, dikelilingi danau, suasana sepi, tanah subur dan banyak ikannya. Sesuai dengan kebiasaan dan kegemarannya, burung-burung itu memilih tempat yang cocok di sini untuk membangun rumahnya.

Untuk melindungi lingkungan Pulau Burung itu, para pekerja pelestarian lingkungan daerah Danau Qinghai telah mencurahkan banyak tenaga dan pikiran. Berhubung perubahan lingkungan iklim global sejak tahun 1960-an, tinggi air Danau Qinghai turun rata-rata 10 sampai 20 sentimeter setiap tahun sehingga sangat mengancam kelangsungan hidup burung-burung di sini. Untuk melindungi sorga burung tersebut, pemerintah telah mendirikan pusat perlindungan pulau burung di Danau Qinghai. Tak lama kemudian, daerah itu dinyatakan sebagai cagar alam. Kepala pusat perlindungan pulau burung, Jie Lianming yang sudah 14 tahun bekerja di sana mengatakan,

Kami telah membangun 4 pusat perlindungan di sekeliling danau. Kami menggunakan waktu setengah bulan mengelilingi danau ini untuk menyelidiki keadaan penyebaran burung-burung di setiap muara sungai yang masuk ke danau.

Pulau Burung Danau Qinghai adalah sorga burung dan pemandangan khas yang menarik di Dataran Qinghai-Tibet. Selama bertahun-tahun ini, pemandangan alam dan burung-burung yang indah itu telah menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Di sini, wisatawan dapat menyaksikan keadaan asli habitat burung, dan dapat pula merasakan keharmonisan hubungan antara manusia dan burung.