Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-08-19 16:21:00    
Dinasti Song

cri

Pada tahun 960 Masehi, Zhao Kuangyin yang disebut sebagai Kaisar Songtaizu setelah naik tkhta mendirikan Dinasti Song melalui suatu kudeta dan berakhirlah situasi terpecah belahnya Tiongkok. Dinasti Song berkuasa selama 319 tahun dalam sejarah sebelum diruntuhkan oleh Dinasti Yuan pada tahun 1279 Masehi. Dinasti Song terbagi menjadi Song Utara dan Song Selatan. Pada masa berkuasanya Dinasti Song Utara, Etnis Qidan di bagian utara Tiongkok mendirikan Negara Liao yang berkuasa antara tahun 947 dan tahun 1125 Masehi. Sedangkan Etnis Dangxiang mendirikan Negara Xixia (1038-1227) di bagian barat laut Tiongkok. Pada tahun 1115 Masehi, Etnis Nuzhen di bagian utara Tiongkok mendirikan negara Jin yang berkuasa antara tahun 1115 dan 1234 Masehi. Negara Jin yang didirikan Etnis Nuzhen membasmi Negara Liao Etnis Qidan pada tahun 1125 dan pada tahun 1127 menginvasi ke Kaifeng, ibu kota Dinasti Song dengan membajak dua kaisar Dinasti Song, yaitu Kaisar Songhui dan Kaisar Songqin. Invasi pasukan Negara Jin itu menandaskan berakhirnya Dinasti Song Utara. Setelah itu, Kaisar Song Gaozong naik takhta di Yingtianfu (Shangqiu, Propinsi Henan, Tiongkok Tengah sekarang). Kemudian ia melarikan diri ke Lin'an (Hangzhou sekarang) untuk mendirikan Dinasti Song Selatan. Zaman Dinasti Song Utara adalah masa berkonfrontasi melawan Negara Liao, Xia dan Jin, tiga pemerintahan etnis minoritas di bagian utara; sedangkan Dinasti Song Selatan merupakan masa melesat dan dinasti tersebut setelah berpindah ibu kota ke bagian selatan Tiongkok.

Setelah Dinasti Song Utara menyatukan bagian utara, Tiongkok mengalami perkembangan sangat besar di bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan. Perdagangan Tiongkok dengan luar negeri pada waktu itu juga sangat makmur. Pada Dinasti Song Utara diadakan reformasi politik oleh sebagian pejabat, namun reformasi itu gagal membantu pemerintah Dinasti Song Utara memelihara kemakmuran dalam jangka panjang biarpun berhasil menyelesaikan sejumlah kontradiksi yang terdapat pada masa itu. Pemberontakan kaum tani yang dipimpin oleh Fang La dan Song Jiang sempat menggoyahkan kekuasaan bobrok pemerintah Kaisar Song Huizong. Setelah Negara Jin Etnis Nuzhen menggulingkan pemerintah Dinasti Song Utara, pemerintah Dinasti Song yang berkuasa di bagian selatan Tiongkok sudah kehilangan ambisi untuk menyatukan kembali bagian utara. Bersamaan itu, orang Qidan di bagian utara Tiongkok mendirikan Negara Liao (947-1125 Masehi); Etnis Dangxiang mendirikan Negara Xixia (1038-1227 Masehi) di bagian barat laut Dinasti Song. Dengan demikian, terbentuklah konfigurasi berkonfrontasi antara tiga negara, yaitu Dinasti Song, Negara Liao dan Negara Xixia. Pada tahun 1115, Etnis Nuzhen mendirikan Negara Jin di bagian utara Tiongkok. Negara Jin membasmi Negara Liao pada tahun 125 dan pada tahun 1127 menyerbu masuk ke Kaifeng, ibu kota Dinasti Song dengan membajak Kaisar Song Huizong dan Kaisar Song Qin, berakhirlah pemerintah Dinasti Song Utara. Setelah itu Kaisar Song Gaozu bernama Zhao Gou naik takhta di Yingtianfu, Nanjing (Shangqiu, Propinsi Henan sekarang), kemudian melarikan diri ke Ling'an (Hangzhou sekarang). Aksi militer melawan pasukan Negara Jin yang dipimpin oleh jenderal terkenal Yue Fei dalam pandangan mata pihak penguasa hanya merupakan aksi untuk mempertahankan kekuasaannya. 

Pada masa itu berkuasanya Dinasti Song, Tiongkok mencapai banyak prestasi di bidang iptek. Teknologi kompas dan cetak serta pembuatan mesiu yang merupakan tiga penemuan besar dalam sejarah diwarisi dan dikembangkan terus pada zaman itu. Di antaranya, penemuan teknologi cetak dengan huruf lepas yang diciptakan oleh Bi Sheng 400 tahun lebih awal daripada penemuan teknologi cetak huruf lepas Eropa. Su Song telah menciptakan jam astronomi yang pertama di dunia. Buku "Mengxibitan" karya Shen Kuo mempunyai kedudukan tinggi dalam sejarah iptek dunia. Kegiatan kebudayaan pada waktu itu juga sangat makmur. Agama Dao, agama Budha dan agama lainnya yang berasal dari luar negeri sangat populer pada masa itu. Sedangkan kitab sejarah "Xintangshu" yang disunting oleh Ouyang Xiu pada Zaman Dinasti Song Utara memberikan sumbangan sangat besar terhadap catatan sejarah Dinasti Tang. Kitab "Zizhi Tongjian" yang disusun oleh Sima Guang lebih-lebih adalah teladan buku kronologi. Di bidang kesusasteraan, pada masa itu muncul pengarang prosa yang terkemuka, antara lain, Ouyang Xiu dan Sushi. Sajak Songci yang muncul pada waktu itu merupakan masa emas perkembangan kesusasteraan zaman tersebut, di mana muncul banyak penyair terkenal, antara lain, Yan Shu, Liu Yong, Li Qingzhao dan Xin Qiji. Pada Zaman Dinasti Song dan Dinasti Jin kemudian, opera juga mengalami perkembangan yang sangat besar. Masa itu juga terkenal dengan lukisan yang mengutamakan isi pemandangan alam, burung dan bunga. Lukisan Qingming Shanghetu yang dari Zhang Zeduan adalah karya lukisan abadi dalam sejarah lukisan Tiongkok.