Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-08-19 17:19:56    
Hadapi Pertandingan Dengan Tersenyum

cri

Pertandingan Olimpiade Athena sedang berlangsung dengan seru. Menghadapi hasil pertandingan yang kecam, ada orang merasa gemetar dan ada orang pula berani menghadapinya. Lebih mengagumkan orang-orang yang berani maju terus walaupun tahun jalannya tidak akan rata. Dalam acara tetap Ruangan Olahraga edisi kali ini, akan kami perkenalkan pemain bulutangkis Belanda Mia Audina dan petinju Indonesia Wonix.

Bagi penggemar bulutangkis barangkali tidak ada yang tidak mengenal nama Mia Audina. Tahun 1994, Mia yang berumur belum sampai 15 tahun mewakili tim Indoensia berhasil merebut Piala Uber dengan mengalahkan tim Tiongkok 3-2. Dua tahun kemudian, Mia yang berada di puncak karier profesionalnya merebut medali perak tunggal puteri di Olimpiade Athena. Kini, ia berada di peringkat empat tunggal puteri dunia dan menjadi salahsatu lawan tangguh pemian Tiongkok. Dalam wawancaranya dengan wartawan CRI, Mia menyatakan bahwa ia kin iberada pada kondisi yang sangat baik. Asal bisa tampil secara normal, ia yakin dapat merebut medali emas tunggal puteri.

Kepada wartawan, Mia mengatakan, saya mulai main bulutangkis sejak umur 13 tahun dan sekarang saya sudah berumur hampir 25 tahun. Begitu banyak pertandingan yang saya ikuti termasuk Olimpiade tahun 1996 dan tahun 2000. Di Olimpiade tahun 1996, saya memperoleh medali perak tunggal puteri, tapi penampilan di Olimpiade Sidney tahun 2000 kurang bagus. Tahun 1999 saya menjadi warga negara Belanda dan hanya tinggal dua bulan menjelang pembukaan Olimpiade. Waktu itu, saya baru mendapat kabar dari pihak Indonesia bahwa saya boleh ikut Olimpiade, tapi sudah terlambat mempersiapkan diri. Olimpiade Sidney adalah pengalaman paling pahit bagi saya. Olimpiade Beijing tahun 2008 akan merupakan Olimpiade terakhir yang saya ikuti, maka dalam Olimpiade kali ini saya akan berjuang habis-habisan untuk mencapai hasil yang terbaik.

Pertandingan tunggal puteri bulutangkis Olimpiade Athena telah dimulai di Gedung Olahraga Goudi hari Sabtu lalu. Mia menyatakan bahwa kondisinya belum pernah sebaik sekarang ini. Ia yakin dapat mematahkan dominasi pemain tunggal Tiongkok dan merebut medali emas. Ia mengatakan,

Rekaman

"Meski pemain Tiongkok sangat kuat, tapi saya mempunyai keyakinan untuk mengalahkan mereka. Tahun ini saya pernah berhadapan dengan pemain-pemain Tiongkok. Di Swis Terhbuka, saya mengalahkan Zhang Ning,dan di Jepang Terbuka saya mengalahkan Gong Ruina dan Zhou Mi. Saya berharap sejarah bisa terulang. Sudah tentu saya akan berhadapan dengan Martin Camila dari Denmark di perdelapan final. Ini akan merupakan pertandingan yang berat karena Martin Camila juga pemain yang sangat tangguh. Tapi di Kejuaraan Eropa, Camila juga kalah di tangan saya. Saya akan berbuat paling baik, mudah-mudahan bisa mengalahkan semua lawan. Dengan kata Mia Audina.

Tanggal 24 Agustus adalah hari ulangtahun ke-25 Mia. Dengah penuh rasa bahagia ia mengatakan kepada wartawan bahwa dalam Olimpiade kali ini, suaminya Tylio Lobman yang kini sedang berada di Belanda juga akan datang ke Athena. Nanti, ketika Mia bertanding melawan Martin Camila, suaminya akan menyaksikan pertandingan di lapangan. Mia mengatakan,

Rekaman

"Saya akan bermain lebih baik kalau ia ikut menyaksikan. Mudah-mudahan hari ulangtahun ini lain dengan yang lain dan akan memberikan kejutan yang lebih besar. Saya senang sekali tidak perlu bertanding pada hari ulangtahun saya. Dengan kata pemain bulutangkis terkenal Mia Audina.

Wartawan pertama kali menemui petinju Indonesia Wonix di sebuah terminal bus di depan tempat kediaman Kontingen Indonesia di Kampung Olimpiade. Wonix mengenakan baju sport Addidas dan sunglass, sambil jalan sambil bersenandung lagu West Life. Sesudah mengetahui wartawan datang dari Beijing dan bisa berbahasa Indonesia, ia merasa sangat senang dan obrol terus seperti ketemu dengan sahabat yang sudah lama berpisah.

Wonix adalah petinju kelas 51 kilogram Indonesia dan tahun ini berumur 22 tahun. Menyinggung pertandingan yang akan dimulai tak lama lagi, ia mengatakan,

Rekaman

"Harapan saya tidak begitu besar. Karena ini adalah pertandingan Olimpiade yang diikuti petinju berbagai negara. Semuanya berupaya keras untuk mencapai prestasi baik. Walaupun demikian, saya tetap yakin diri. Saya orang optimistis. Saya percaya, asal berjuang keras dan menunjukkan penampilan baik, saya pasti dapat mencapai prestasi baik dalam Olimpiade kali ini."

Ketika menganalisa situasi, Wonix mengatakan,

Rekaman 2

"Seluruhnya 37 negara mengirim petinju ke Olimpiade. Yang paling kuat sewajarnya petinju Kuba. Kemudian petunju Rusia.Di Asia, petinju Korea Selatan juga lumayan bagus. Petinju Thailand dan Filipina juga pernah mencapai prestasi baik. Akan tetapi, Wonix tidak putus asa karenanya. Ia bercanda, kalau-kalau Tuhan lagi mengantuk, saya juga kemungkinan meraih medali emas. Ia mengatakan, untuk pertama kali ikut serta dalam Olimpiade ia merasa sangat bangga diri dan gembira. Tapi sedikit tegang kalau tampil di depan seluruh dunia.

Olimpiade tahun 2008 akan diselenggarakan di Beijing. Wonix mengatakan, ia sangat ingin bertanding dalam Olimpiade Beijing, Jadi atau tidak harus mengandalkan kekuatan. Kalau dapat lolos dalam pertandingan seleksi, akan jumpa kembali di Beijing lagi.