Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-08-25 09:53:24    
Kampung Etnis di Yunnan

cri

Kunming adalah ibukota Provinsi Yunnan yang terletak di Tiongkok barat daya. Kota yang udaranya sejuk sepanjang tahun itu dinamakan kota musim semi. Kota ini memiliki banyak obyek wisata, salah satu di antaranya adalah Kampung Etnis yang menarik minat semakin banyak wisatawan manca negara dengan pesonanya yang khas.

Kampung Etnis Yunnan terletak tidak jauh di sebelah selatan kota Kunming, di sebelah baratnya adalah daerah pemandangan Gunung Xishan yang terkenal dengan danau dan gunungnya yang indah.

Etnis-etnis minoritas di Yunnan adalah masyarakat yang sangat ramah. Setiap pagi, di depan pintu gerbang Kampung Etnis Yunnan dilangsungkan upacara buka kampung yang meriah untuk menyambut kedatangan tamu-tamu dari segala penjuru. Pada upacara itu, warga etnis minoritas di kampung itu akan menyuguhkan secangkir arak manis sebagai pernyataan salam bahagia.

Di dalam Kampung Etnis itu terdapat taman dan dusun yang beraneka ragam sehinggaa wisatawan dapat menyaksikan adat dan budaya etnis-etnis minoritas di Yunnan serta keadaan mereka sekarang ini.

Pejabat kampung itu yang bernama keluarga Zhang mengatakan,"Yunnan adalah sebuah provinsi yang dihuni 26 etnis, 25 di antaranya adalah etnis minoritas, dan 14 etnis minoritas di antaranya adalah etnis yang hanya terdapat di provinsi ini. Kampung Etnis adalah miniatur permukiman etnis-etnis tersebut."

Dusun etnis Bai adalah yang pertama dikunjungi begitu memasuki Kampung Etnis. Di sini paling banyak dan paling ramai atraksi pertunjukannya. Dusun ini mengambil tempat lebih 40 hektar. Kuil utama dan bangunan-bangunan lain seperti "Tiga Pagoda Kuil Chongsheng" Dali yang dibangun dengan perbandingan skala seperempatnya bangunan asli, sangat indah dan megah, rumah-rumah warga dusun yang luas berjajar rapi. Sebuah jalan yang menjual barang-barang seni kerajinan membentang di dusun itu, menawarkan tenunan batik etnis, barang anyaman dari rumput, perhiasan batu permata dan giok, ukiran kayu dan batu, dan lain sebagainya.

Di dusun ini kita dapat menyaksikan gadis-gadis etnis Bai yang mengenakan pakaian tradisional. Hiasan warna warni di kepala mereka sangat menarik perhatian. Seorang gadis di antaranya mengatkan,"Hiasan kepala ini menggambarkan pemandangan kota Dali, ada bunga, angin, salju dan bulan yang merupakan ciri kampung halaman kami."

Di dusun ini terdapat sanggar kerajinan batu pualam dan pameran spesimen kupu-kupu yang sangat indah, refleksi daripada ciri khas etnis dan konotasi budaya etnis Bai yang tipikal.

Etnis Bai memiliki budaya dan sejarah yang panjang. "Jalan Bulan Tiga" dan "Menyambut Pengantin Baru" merupakan kegiatan perayaan tradisional mereka. Dan "Suguhan Teh Tiga Kali" adalah salah satu budaya yang khas dari etnis Bai. Teh yang dihidangkan tiga kali itu menggunakan daun teh pilihan dan disuguhkan dalam suasana yang anggun dipadati konotasi budaya etnis yang khas.

Dusun Etnis Dai yang terletak kira-kira 500 meter dari Dusun Etnis Bai mengambil tempat seluas hampir dua hektar. Dusun ini dikelilingi sungai dan danau di tiga penjuru. Rumah-rumah panggung dari bambu yang berlindung di balik kerimbunan pohon adalah tempat tinggal warga etnis Dai, dihubungkan dengan Kuil Dai yang khitmad dengan jalan setapak yang berkelok-kelok terbuat dari batu kerikil warna merah. Pagoda warna putih yang megah, jembatan yang mungil tapi cantik, serta punjung peranginan, sumur air dan bangunan-bangunan lainnya sangat kental bergaya kampung etnis Dai.

Peragaan budaya yang khas di sini adalah Festival Simbur Air yang digelar sekali setiap tahun serta Tari Gendang Kaki Gajah yang riang dan lincah. Selain itu terdapat pula pertunjukan upacara perkawinan etnis Dai, lomba perahu naga dan kegiatan-kegiatan tradisional lainnya yang sangat ramai.

Pejabat kampung etnis mengatakan,"Kampung Etnis Yunnan ini diresmikan pada bulan Februari tahun 1992, Dusun Etnis Dai dan Dusun Etnis Bai adalah yang paling awal selesai dibangun, kemudian diikuti dusun-dusun lainnya. Dengan penghasilan dari wisata budaya etnis ini, pembangunan kampung etnis terus diperluas."

Di Kampung Etnis ini, wisatawan dapat mengenal gaya bangunan, pakaian tradisional, budaya dan adat istiadat berbagai etnis minoritas di Yunnan. Selain itu dapat pula menikmati pertunjukan tari dan nyanyi etnis minoritas serta tarian gajah. Bagi yang gemar mencicipi makanan khas dan berbelanja, di sini tersedia bebagai makanan kecil bercita rasa khas etnis minoritas dan barang-barang kerajinan tradisional etnis. Gadis-gadis pemandu wisata yang mengenakan pakaian tradisional etnis akan menceritakan budaya dan adat istiadat berbagai etnis minoritas. Di kampung etnis ini juga sering digelar kegiatan perayaan etnis seperti "Jalan Bulan Tiga" dari etnis Bai, Festival Simbur Air dari etnis Dai, Festival Obor dari etnis Yi, lomba nyanyi dari etnis Jingpo dan acara-acara menarik lainnya dari etnis-etnis Lishu, Naxi dan lain-lain.

Pejabat Kampung Etnis Yunnan, Pak Zhang mengatakan, "Kampung Etnis Yunnan telah menerima wisatawan dari lebih 60 negara dan daerah di dunia, sebagian cukup besar di antaranya adalah wisatawan dari Asia Tenggara. Kampung etnis juga dikunjungi oleh pemimpin banyak negara."

(Nansa)