Menurut Kantor Berita Xinhua, Direktur Biro Intelejensi Nasional Indonesia Hendroburiono hari ini menekankan, berdasarkan pengakuan elemen kekuatan bersenjata muslim yang tertangkap, organisasi terorisme selalu merencanakan serangan terhadap Selat Malaka yang mempunyai arti strategis penting.
Hendroburiono dalam artikelnya yang dimuat Jakarta Post menunjukkan, Malaysia, Indonesia dan Singapura sebagai negara pesisir Selat Malaka,semestinya mempertimbangkan kerja sama dengan AS untuk menjamin keamanan di perairan tersebut.
Akan tetapi, sejumlah pejabat dan perwira angkatan laut TNI menganggap ancaman teroris terhadap Selat Malaka dibesar-besarkan, mereka berpendapat kaum teroris sama sekali tidak mungkin merusak jalur pengangkutan di Selat Malaka, sementara mengkritik AS mencoba melalui pengontrolan terhadap jalur tersebut menginfiltrasi ke Asia Tenggara.
|