Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-08-26 15:08:14    
Kuil Langit

cri

Kuil Langit di Beijing merupakan kompleks bangunan untuk upacara ritual atau sembahyang yang terpelihara paling utuh dan paling besar skalanya di Tiongkok, juga mewakili taraf tertinggi arsitektur zaman kuno Tiongkok. Kaisar dinasti-dinasti manapun dalam sejarah Tiongkok setiap tahun tentu mengadakan upacara ritual untuk memuja dewa-dewa langit, bumi, mata hari, bulan, gunung dan sungai, khususnya dewa langit agar memberkati rakyatnya cuaca yang baik dan kehidupan yang tenteram. Kaisar Tiongkok menyebut diri sebagai "Tianzi", atau "putra langit". Kaisar menyelenggarakan negara selaku "Tianzi". Sedangkan pemujaan langit juga merupakan hak istimewa mereka yang tidak boleh dimiliki oleh rakyat jelata.

Kuil Langit dibangun pada tahun 1420, merupakan tempat pemujaan langit bagi kaisar-kaisar pada Dinasti Ming dan Qing, dua dinasti terakihir dalam sejarah Tiongkok, yaitu antara tahun 1368 sampai 1911. Kuil Langit terletak di sebelah selatan Kota Terlarang atau Istana Kuno Beijing. Luasnya 4 kali lipat Kota Terlarang. Tembok selatan Kuil Langit berbentuk persegi untuk menandakan bumi. Sedangkan tembok utara berbentuk lengkung melambungkan langit. Perancangan itu berasal dari pikiran zaman kuno bahwa "langit berbentuk bundar dan bumi berbentuk persegi".

Kuil Langit terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kuil Dalam dan Kuil Luar. Bangunan utama di Kuil Langit kebanyakan berada di ujung selatan dan utara poros tengah. Dari arah selatan ke utara, bangunan-bangunan itu masing-masing adalah Altar Bundar, Kuil Huangqiongyu dan Istana Doa Panen. Altar Bundar adalah pelataran bundar bertingkat tiga terbuat dari marmar putih, dan setiap tingkat terdapat tiang langkan dari batu. Altar Bundar adalah tempat utama upacara pemujaan langit yang diadakan setiap tahun.

Upacara pemujaan langit diadakan dengan mengikuti berbagai tata cara ritual yang ketat dan biasanya diadakan sebelum fajar merekah pada hari Dongzhi atau sekitar tanggal 22 bulan 12 menurut penanggalan Imlek. Upacara itu dipimpin sendiri oleh sang kaisar. Ketika berlangsung upacara, di depan altar itu tergantung lampion-lampion besar dengan lilin sepanjang satu meter dinyalakan di dalamnya. Di bagian tenggara Altar Bundar terdapat sederet tungku khusus untuk membakar sesajian seperti ternak, giok, kain sutera dan sebagainya. Dalam proses pemujaan langit, suasana sangat khidmat dan serius.

Kuil Huangqiongyu di sebelah utara Altar Bundar adalah sebuah istana kecil bertingkat satu yang berbentuk bundar. Di istana itu terdapat papan-papan nama dewa langit untuk disembahyangi. Kuil Huangqiongyu dilingkari pagar tembok bundar, yang disebut sebagai Huiyinbi atau Dinding Gema. Kalau anda berbicara dengan suara rendah di suatu sisi tembok itu, suara anda akan terdengar jelas di sisi lain yang cukup jauh, karena pagar tembok itu dibangun dengan menggunakan teknik akustik.

Qiniandian atau Istana Doa Panen adalah bangunan sembahyang di bagian utara. Istana beratap tiga lapis dan berbentuk bundar itu dibangun di atas landasan bundar bertingkat tiga. Dari nama istna itu dapat kita ketahui bahwa Istana Doa Panen adalah tempat di mana kaisar setiap musim panas mendoakan penen makmur. Maka arsitektur Istana Doa Panen juga berhubungan dengan budaya pertanian. Misalnya, di dalam istana itu terdapat 4 tiang besar yang melambangkan 4 musim, yaitu musim semi, panas, rontok dan dingin. Orang zaman kuno Tiongkok membagi satu hari menjadi 12 waktu, satu waktu sama dengan dua jam, maka 12 tiang yang menunjang atap lapis pertama menandakan 12 waktu, sedangkan 12 tiang yang menunjang atap lapisan tengah melambangkan 12 bulan dalam satu tahun. Ke-24 tiang itu menandakan 24 kala musim pertanian menurut penanggalan Imlek.

Para tukang di zaman kuno Tiongkok sangat kreatif dalam membangun Kuil Langit. Misalnya dari pilihan warna bangunan dapat terlihat terobosan yang cukup besar. Bangunan istana kaisar di Tiongkok kebanyakan menggunakan genting batu tembikar glasir berwarna kuning, yang melambangkan kekuasaan kaisar. Namun bangunan-bagunan di Kuli Langit menggunakan warna biru untuk menandakan langit. Misalnya atap-atap Dinding Gema, atap Kuil Huangqiongyu dan Istana Doa Panen serta balai-balai pelengkap untuk kedua istana itu semuanya memakai genting glasir warna biru.

Tahun 1998 Kuli Langit dicantumkan ke dalam daftar Warisan Sejarah Dunia. Komite Warisan Dunia menilai Kuil Langit sebagai kelompok bangunan sembahyang zaman kuno paling besar yang ada di Tiongkok sekarang. Kuil Langit terkenal di dunia dengan tata ruangnya yang rapi dan struktur bangunannya yang istimewa serta dekorasinya yang indah. Kuil itu tidak saja menempati posisi penting dalam sejarah bangunan di Tiongkok, tapi juga merupakan warisan seni arsitektur yang berharga di dunia.