Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-09-08 14:41:58    
Kota Wenzhou

cri

Kota Wenzhou di Provinsi Zhejiang Tiongkok timur adalah sebuah kota dagang yang bersejarah lebih 1.300 tahun dan berkembang ekonominya sejak zaman dahulu kala. Dalam waktu 20 tahun terakhir sejak Tiongkok melaksanakan kebijakan reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar, warga Wenzhou yang berjiwa dagang telah mengembangkan bakatnya dan menjadikan industri kerajinan kota itu tersohor di seluruh negeri. Produk mereka terjual ke segala pelosok seantero negeri dan Wenzhou pun menjadi salah satu kota yang paling kaya di Tiongkok.

Kalau kita berjalan menyusuri jalan dan lorong di kota Wenzhou akan terasa begitu kental napas kota dagang ini dengan papan-papan nama toko dan iklan yang terpampang di mana-mana. Seperti kota-kota lain di Tiongkok, sementara mencapai kemajuan ekonomi, wajah kota Wenzhou juga mengalami perubahan sangat besar, gedung-gedung pencakar langit tumbuh bagai cendawan di musim hujan, jalan bebas hambatan menjurus ke segala penjuru, bangunan-bangunan pelambang seperti Hotel Victoria, Plaza Century, Museum Wenzhou dan lain-lain menghias kota ini gebyar gemerlapan.

Di balik modernitas kota metropolitan ini, kita dapat merasakan pula sisi kota ini yang antik serta sejarah dan nuansa budayanya yang kental. Di Jalan Wuma yang terletak di daerah paling ramai pusat kota Wenzhou terdapat bangunan-bangunan lama gaya Eropa yang sudah berusia sekitar satu abad namun masih mempesona. Kalau kita memasuki gang-gang di kota ini, kita akan menyaksikan banyak bengkel kerajinan yang mempertahankan cara kerja tradisional. Sekala produksi tidak besar, tapi hasil kerajinannya sangat bermutu dan harganya murah.

Justru bengkel-bengkel kecil itulah yang mewakili ciri khas Wenzhou sehingga kota ini dijuluki sebagai "kampung kerajinan", di antaranya sulaman sutra dan ukiran kayu adalah barang seni kerajinan yang paling berciri khas di kota ini dan sangat digemari wisatawan manca negara.

Sulaman sutra Wenzhou terkenal sebagai salah satu dari 6 sulaman paling terkenal di Tiongkok. Sulaman Wenzhou motifnya ringkas, sulamannya rapi, warnanya cerah, kental bercirikan budaya setempat. Jauh pada abad ke-17, di Wenzhou sudah terdapat kedai sulam, dan pada masa jayanya, jumlah buruh penyulam mencapai 800 orang.

Motif sulaman Wenzhou, selain bunga, burung, wanita cantik, kuda sigap dan lain-lain, juga terdapat lukisan terkenal dan bangunan negara-negara Barat. Barang-barang kerajinan sulaman yang indah itu dapat dibeli di jalan-jalan perdagangan yang utama di kota ini.

Selain sulaman, ukiran kayu Wenzhou juga sangat tersohor di Tiongkok. Ukiran kayu di kota ini menggunakan bahan kayu yang sangat langka, maka jumlah barang jadi tidak banyak. Ahli pahat Ye Xiaoquan mengatakan,"Terbatas oleh bahan yang sulit dicari, karya ukiran kami kebanyakan kecil mungil. Sampai tahun 1980-an, setelah kami mendapatkan kayu bahan dari daerah lain, barulah ada karya ukiran yang agak besar."

Di toko-toko ukiran kayu Wenzhou sekarang ini, kita dapat menemukan karya ukiran dalam dua macam gaya yang berlainan. Yang satu ukirannya sangat halus, permukaannya licin, goresan-goresan yang sangat cermat dan hidup adalah karya ukiran kayu tradisional. Yang lain bergaya lepas bebas, tidak mengejar kecermatan, citra tokoh cenderung hiperbol. Ahli ukir Gao Gongbo mengatakan,"Karya ukiran kayu sekarang ini perlahan-lahan berkembang dari ukiran tradisional yang halus ke ukiran kayu modern yang mengekspresikan bahan alamnya, caranya ialah membelah batangan kayu untuk mencari sesuatu yang indah dari garis-garis belahannya. Cara ini sinkronis dengan kesenian kontemporer."

Setelah melihat-lihat toko dan kedai yang berciri khas Wenzhou, marilah kita keluar dari daerah kota yang ramai untuk menyaksikan pemandangan gunung dan sungai di kota ini.

Di Kabupaten Yongjia, 20 kilometer lebih dari Wenzhou ada sebuah sungai yang jernih melintas, itulah Sungai Nanxi, daerah pemandangan alam yang terkenal di Wenzhou. Obyek wisata yang paling representatif adalah 200 lebih desa kuno yang tersebar di kelua sungai Nanxi. Di desa-desa itu terdapat banyak bangunan kuno peninggalan zaman Dinasti Ming dan Qing yang menyimpan konotasi budaya sangat kaya. Desa Yantou adalah salah satu di antaranya yang paling besar.

Memasuki Desa Yantou bak memasuki sebuah taman gaya Tiongkok selatan yang klasik. Saluran-saluran air di desa itu meskipun sudah berusia lebih 500 tahun, namun masih tetap mengalir dengan airnya yang jernih. Di antara desa-desa di kedua tepi Sungai Nanxi, Yantou adalah satu-satunya desa yang memiliki toko pada zaman kuno. Di sini, kami melihat ada sebuah jalan yang tidak lebar, namun khusus dibuatkan koridor panjang yang dapat dijadikan tempat berteduh maun untuk mencari kesejukan di musim panas, inilah jalan perbelanjaan Yantou. Konon pada zaman dahulu kala, jalan ini sangat ramai. Seorang warga desa, Jin Kecun mengatakan,"Jalan ini semula adalah jalan yang pasti dilalui dari kota-kota sepanjang pantai tenggara menuju Wenzhou. Pada masa antara akhir Dinasti Ming dan awal Dinasti Qing, karena banyak saudagar yang lalu lalang, maka jalan ini diubah menjadi jalan perdagangan dan digunakan sampai sekarang."

Desa Yantou yang memiliki pemandangan indah dan budaya perdagangan yang khas menarik minat banyak wisatawan. Seorang wisatawan dari Amerika Davis mengatakan,"Pemandangan di sini sangat bagus dan pelestarian dilakukan dengan baik. Orang-orang yang tinggal di kota ingin datang ke sini untuk melihat bagaimana kehidupan masyarakat di sini. Bagi Tiongkok, ini adalah cara yang baik untuk melestarikan warisan budaya."

(Nansa)