Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-09-20 13:21:22    
Propinsi Zhejiang Bina Sistem Jaminan Sosial Untuk Petani Kehilangan Lahan

cri

Selama tahun-tahun terakhir ini, perkembangan ekonomi Tiongkok menyebabkan terus membesarnya permintaan atas lahan, sehingga sejumlah petani di banyak tempat kehilangan lahannya dan ini menjadi topik penting bagi pemerintah. Baru-baru ini wartawan kami berkunjung ke Propinsi Zhejiang, Tiongkok timur dan mengetahui bahwa Propinsi Zhejiang berhasil mengatasi problem kehidupan kaum tani yang kehilangan lahannya.

Selama tahun-tahun terakhir ini, kecepatan perkembangan ekonomi Propinsi Zhejiang selalu menempati urutan pertama di seluruh negeri. Namun, karena membesarnya skala kota dan dibangunnya sejumlah proyek besar, maka banyak lahan di pedesaan direkuisisi oleh negara. Perkembangan ekonomi membutuhkan lahan, demikian juga kaum tani tak terpisahkan dengan lahan, kontradiksinya kian menonjol.

Desa Meishu yang berpenduduk puluhan ribu orang, berdekatan dengan Kota Kabupaten Shaoxing. Mulai dari tahun 1992, seiring dengan meluasnya kota kabupaten, lahan di desa itu direkuisisi setiap tahun. Pemerintah menunjang 80 ribu yuan RMB untuk setiap hektar lahan dalam rekuisisi lahan kaum tani, namun para petani tetap mengkhawatirkan kehidupannya meskipun bagi para petani tunjangan itu terbilang tidak sedikit. Seorang petani yang bernama Qi Chuanbing mengatakan: "Kami sudah lanjut usia dan tidak akan berbuat apa-apa kecuali menggarap tanah. Nanti saya tidak ada lagi andalan jika lahan saya itu dijual."

Bagi kaum tani, kehilangan lahan berarti kehilangan andalan, apalalgi tunjangan sekali itu tidak dapat menjamin sepenuhnya kehidupan mereka. Masalah itu sangat menyulitkan badan terkait pemerintah Kabupaten Shaoxing. Pada tahun 2001, Jawatan Sumber Daya Pertanahan Negara Kabupaten Shaoxing mengadakan penyelidikan terhadap lahan kaum tani yang direkuisisi di seluruh kabupaten. Penanggung jawab jawatan itu Shi Baofu mengatakan, hasil penyelidikan menunjukkan, masalah jaminan hidup kaum tani yang direkuisisi lahan sangat menonjol.

Dengan melalui penyelidikan itu, kami menyedari perlu membina mekanisme jaminan hidup yang berjangka panjang dan efektif untuk kaum tani yang kehilangan lahannya. Pada kenyataannya, menyelesaikan masalah mekanisme itu berarti mengatasi kekhawatiran kaum tani yang kehilangan lahannya.

Melalui penyelidikan mendalam selama satu tahun lebih, Pemerintah Propinsi Zhejiang mengemukakan, mulai dari tahun 2003, di seluruh propinsi akan dibina sistem jaminan hidup pokok kaum tani yang kehilangan lahan. Sistem jaminan itu sama seperti sistem asuransi lanjut usia, yaitu para petani jika menyerahkan iuran tertentu dapat memperoleh uang asuransi lanjut usia secara berkala setelah mencapai umur tertentu. Setelah diterapkannya sistem itu, semua penduduk Desa Meishu secara suka rela ikut asuransi dan kini 400 orang lebih mulai menikmati uang asuransi lanjut usia.

Petani yang bernama Qi Chuanbing yang kami sebut tadi menyatakan, setelah diterapkannya sistem jaminan hidup pokok, ia tidak lagi mengkhawatirkan kehidupan masa selanjutnya. "Kami suami isteri sama-sama ikut asuransi lanjut usia. Kini, kami merasa tenang di hati karena setiap bulan kami memperoleh uang asuransi 440 yuan RMB."

Wartawan kami menyaksikan, kaum tani yang memperoleh iuran asuransi lanjut usia merasa paling puas terhadap sistem tersebut, tetapi bagi kaum tani yang baru saja memperoleh uang asuransi lanjut usia belasan tahun bahkan puluhan tahun kemudian, kehidupan mereka tetap menjadi persoalan. Mereka untuk sementara sulit mendapat pekerjaan yang layak karena mereka pada umumnya kurang ketrampilan. Untuk menyelesaikan persoalan itu, Kabupaten Shaoxing mengadakan penataran profesional untuk para petani itu, sedangkan pemerintah menanggung biayanya dan menganjurkan mereka mendirikan badan penataran profesional. Bagi setiap petani yang menerima penataran, Jawatan Perburuhan dan Jaminan Sosial Kabupaten membayar ongkos 200 yuan RMB kepada pusat penataran. Seorang petani yang bernama Fan Yaosheng mengatakan bahwa kaum tani pada pokoknya mendapat pekerjaan setelah melalui penataran. "Pada tahun lalu, 117 petani setelah melalui penataran, seratus persen telah mendapat pekerjaan. Saya sendiri sudah menarik keuntungan di samping menyelesaikan masalah sosial."

Kini, berbagai daerah di Propinsi Zhejiang sama seperti Kabupaten Shaoxing sedang dengan sekuat tenaga menerapkan sistem jaminan hidup pokok tersebut. Sampai pada tahun akhir 2003, dana jaminan hidup pokok di Propinsi Zhejiang tercatat 3 miliar yuan RMB, 3,3 juta petani yang direkuisisi lahannya ambil bagian dalam asuransi, di antaranya 100 ribu orang sudah mulai memperoleh uang jaminan hidup pokok. Direktur Jawatan Perburuhan dan Jaminan Sosial Propinsi Zhejiang Chen Xiao'en menyatakan, yang lebih penting ialah berupaya menjamin pelaksanaan praktis sistem tersebut. "Ditinjau secara keseluruhan, pelaksanaan sistem itu di Propinsi Zhejiang kini masih berada pada tahap permulaan, sedangkan untuk berjalannya sistem itu sendiri masih diperlukan suatu proses, khususnya masalah pengumpulan dana jaminan, masalah tingkat jaminan dan masalah bagaimana mengintensifkan penataran terhadap kaum tani yang kehilangan lahan. Selanjutnya kami akan mempelajari dan menyempurnakannya lebih lanjut."