Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-09-20 14:52:17    
Sepasang Suami-Istri Korea Selatan Yang Hidup Di Kota Hangzhou

cri

Sebutan Kota Huangzhou ibu kota Provinsi Zhejiang Tiongkok Tenggara sebagai "surga di bumi" tidak berkelebihan karena daerah yang subur itu tidak saja mempunyai pemandangan yang mempesona, makanan yang lezat, tetapi juga suasana budayanya yang kental. Seiring dengan keterbukaan Tiongkok yang berkembang terus, kian hari kian banyak warga asing bekerja dan belajar bahkan menetap di Provinsi Zhejiang dan Hangzhou, bahkan ada yang ingin melewatkan hari tuanya di sana. Saudara pendengar, dalam acara kali ini mari kita bersama-sama kunjungi sepasang suami istri Korea Selatan yang menetap di Kota Hangzhou.

Suami istri itu bernama Kim Gyeong Seok dan Hue Jung Suk. Lima tahun yang lalu mereka membawa dua anak perempuan yang masih kecil datang di Hangzhou. Kim Gyeong Seok yang tinggi kurus dan rambutnya berkepang di belakang kepala adalah seorang seniman dan tidak lama berselang, ia mendapat gelar Magister Jurusan Keseniaan Tembikar Akademi Seni Rupa Tongkok. Istrinya Hue Jung Suk mengurus rumah tangga dan baru-baru ini ia sibuk membantu suaminya mengurus pameran tamatan. Mereka semua bisa berbicara bahasa Tionghoa dengan fasih. Ia mengatakan:" Sudah 8 tahun kami sekeluarga datang di Tiongkok. Dulu kami di Kota Tianjin, kemudian pindah ke Kota Hangzhou. Karena suami saya melakukan pekerjaan kesenian, saya juga gemar akan budaya, maka itu Kota Hangzhou adalah tempat yang paling cocok bagi keluarga kami".

Berbicara tentang Kota Hangzhou, suami istri Kim Gyeong Seok nampaknya gembira dan ingin berbicara banyak. Kata mereka, pada permulaannya karena sangat berminat pada budaya Tiongkok dan mendalami kesenian, Kim Gyeong Seok memilih melanjutkan pelajarannya di Universitas Tienjing untuk belajar bahasa mandarin setelah tamat dari universitas di Korea Selatan. Istrinya tak ragu-ragu ikut mendampingi suaminya ke Tiongkok dengan membawa dua puterinya yang kecil. Kim Gyeong Seok mengatakan, untunglah dan patut digembirakan mereka memilih Kota Hangzhou, karena mereka sekeluarga sudah sejak dulu cinta akan kota tersebut dan ingin berbaur dalam kota yang indah permai itu. Ia mengatakan:" Kota Hangzhou bagaikan lukisan tradisional Tiongkok, sangat romantik. Khususnya kampus saya dekat danau Xihu. Pemandangan seperti ini tak dapat disaksikan di Korea Selatan. Saya suka pula akan irama kehidupan kota itu yang bersantai-santai tidak seperti Korea Selatan yang terburu-buru."

Begitu berkontak dengan Hue Jung Suk berkontak sudah bisa tahu ia adalah seorang istri yang berbudi dan ibu yang pengasih. Bicaranya selalu disertai senyum lemah lembut. Sekalipun ia seorang wanita rumah tangga, tetapi ia aktif pula mengikuti berbagai macam kegiatan masyarakat. Misalnya ia menyelenggarakan kursus bahasa Korea untuk penduduk setempat dan mengorganisasi kegiatan pertukaran budaya Korea Selatan. Dikatakannya, hidup di Tiongkok berarti juga menikmati kebudayaan Tiongkok, sementara itu ia berharap membawa kebudayaan Korea Selatan ke Tiongkok sebagai suatu pertukaran.

Hue Jung Suk bertutur terus: " Saya pernah menyelenggarakan suatu pekan pertukaran kebudayaan Tiongkok dan Korea Selatan di sebuah sekolah dasar Kota Hangzhou, di mana saya mengajar para murid membuat asinan, memperkenalkan pakaian dan perhiasan serta adat istiadat Korea Selatan. Akhirnya para murid membawa asinan yang dibuatnya sendiri pulang ke rumah dan makan bersama orang tuanya.Mereka mendapat pujian ayah dan ibu, katakan enak sekali asinan Korea Selatan." Demikian Hue Jung Suk bertutur dengan gembira.

Suami Istri Kim Gyeong Seok dan Hue Jung Suk mempunyai sepasang putri, yang besar berusia 13 tahun dan yang kecil 12 tahun. Mereka belajar di sekolah dasar Kota Hangzhou dan tidak berlainan dengan anak Tiongkok. Kalau di sekolah mereka berbahasa Tionghoa dan pulang ke rumah berbahasa Korea juga bercampur dengan bahasa Tionghoa. Dikatakan ibunya, dua puterinya sama-sama belajar instrumen musik Tiongkok, mereka sekeluarga sangat mementingkan studi budaya Tiongkok.

Bagi keluarga Korea Selatan itu, menurut Hue Jung Suk, yang paling menggembirakan adalah seusai makan malam sekeluarga berjalan-jalan di tepi Danao Xihu seperti warga biasa kota itu, rasanaya nikmat sekali.

Hue Jung Suk mengatakan, ia mementingkan pergaulan, mempunyai banyak sahabat yang dikenalnya dalam berbagai macam kegiatan, ini sangat penting baginya. Teknik masakannya juga mendapat pujian dalam kalangan sahabatnya. Selain sinan Korea Selatan, ia juga belajar masakan Tiongkok. Justru karena kehangatan dan keramahannya dan teknik masakan yang tidak biasa, rumahnya juga menjadi suatu tempat berkumpul sahabat.

Kim Gyeong Seok mengatakan, ia akan membuka sebuah studio di Kota Hangzhou setelah tamat program master dan akan terus melanjutkan kuliah untuk memperoleh gelar doktor serta terus membuat sesuatu untuk pertukaran kesenian antara Tiongkok dan Korea Selatan. Sedangkan istri dan anaknya juga akan terus tinggal di Hangzhou hidup bersama dengannya. Kota Hangzhou sudah menjadi kampung halaman yang membawa kehidupan gembira bagi mereka.