Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2004-11-03 10:41:12    
Sangri-la

cri

Nama Sangri-la sudah banyak dikenal masyarakat, namun di mana sesungguhnya tempat itu berada, tidak semua orang mengetahuinya. Dengan dijadikannya daerah itu sebagai obyek wisata ekologi, kini Sangri-la menjadi tempat yang semakin banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Dari sebuah foto hitam putih yang dibuat seorang Perancis pada abad ke-19 dapat kita lihat bahwa pemandangan dataran tinggi daerah etnis Tibet yang terletak di Tiongkok barat daya itu tidak banyak berbeda dengan panorama daerah itu sekarang ini di mana sang waktu sudah beredar lebih seratus tahun lamanya. Kini, ekologi primitif daerah itu masih terpelihara utuh dengan menyuguhkan panorama yang unik seperti gunung salju, danau, padang rumpuh, hutan serta tumbuhan dan binatang liar dataran tinggi. Daerah wisata ekologi Sangri-la mencakup Keresidenan Ganzhi, Keresidenan Liangshan dan Panzhihua di Provinsi Sichuan; Keresidenan-keresidenan Diqing, Dali, Nujiang dan Lijiang di Provinsi Yunnan serta keresidenan-keresidenan Changdu dan Linzhi di Tibet. Sejumlah wisatawan asing mengatakan, daerah wisata ekologi itu memberi kesan seperti gunung Alpen di Eropa.

Keresidenan Ganzhi, Provinsi Sichuan yang termasuk dalam daerah wisata ekologi Sangri-la terkesan seperti lelaki Kangba yang dinyanyikan dalam lagu ini. Lelaki Kangba disebut sebagai Cowboy di Tiongkok barat yang berperawakan tinggi besar, kekar, warna kulit yang terbakar matahari, kedua mata yang berbinar-binar dengan mengenakan hiasan emas dan perak serta golok di pinggang. Sedang wanita Kangba yang bertubuh semampai tampak sangat sehat, kuncir yang panjang diberi hiasan seuntai karang merah. Perhiasan emas dan perak yang gemerlapan serta tawanya yang nyaring, jauh-jauh menarik perhatian orang.

Di sepanjang perjalanan, tampak rumah-rumah penduduk Tibet warna merah dan putih di tengah hamparan ladang yang kuning keemas-emasan dengan latar langit yang biru jernih, seakan itu adalah sebuah dunia yang lain.

Wakil Gubernur Provinsi Sichuan, Wang Huaichen mengatakan, sumber daya wisata Sangri-la memiliki nilai apresiasi yang cukup tinggi. Dikatakannya,"Budaya etnis Tibet yang misterius, adat istiadat Kangba, etnis Yi dan Mousuo yang bersejarah lama dan polos berbaur harmonis dengan bangunan etnis yang khas serta pemandangan alam yang megah dan indah, menjadi sumber daya wisata kelas dunia yang bermutu tinggi. Kini, pembangunan infrastruktur sedang digalakkan untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke daerah wisata tersebut."

Linzhi di Tibet serta 4 keresidenan di Yunnan yang termasuk dalam daerah wisata ekologi Sangrila mempunyai pemandangan alam yang asli dan indah.

Meski Lijiang semakin tebal bernapas komersial, namun dari lagu-lagu tentang Sangri-la yang berkumandang, kita masih dapat merasakan rahasia tentang Sangri-la yang terkandung di dalamnya.

Mengemangkan dan membangun daerah wisata ekologi Sangri-la adalah untuk mengintegrasikan sumber daya wisata di daerah Tiongkok barat daya, meningkatkan daya tarik dan daya saing daerah itu, menambah kesempatan kerja, memperluas keterbukaan terhadap dunia luar dan membantu masyarakat etnis minoritas setempat untuk melepaskan diri dari kemiskinan serta mendorong perkembangan ekonomi dan sosial setempat.

Provinsi-provinsi Sichuan dan Yunnan serta Daerah Otonom Tibet akan menggunakan waktu 10 tahun dengan menanamkan modal 10 miliar dolar Amerika untuk mengembangkan pariwisata di daerah wisata ekologi Sangri-la sesuai dengan standar internasional dan dengan prasyarat melindungi kelestarian sumber daya ekologi daerah itu.

(Nansa)