
Menurut Kantor Berita Xinhua, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Chong Quan kemarin di depan jumpa pers Ekspo Tiongkok-ASEAN yang pertama mengatakan, bahwa kawasan ASEAN adalah dareah titik berat Tiongkok dalam rangka strategi " melangkah keluar" . Potensi perusahaan Tiongkok dalam kerjasama investasi untuk proyek ASEAN sangata besar.
Chong Quan mengatakan, dibanding dengan nilai investasi perusahaan ASEAN di Tiongkok, nilai mutlak investasi perusahaan Tiongkok di negara-negara ASEAN relatif kecil. Akan tetapi ASEAN yang memiliki sumber daya melimpah dapat saling melengkapi di bidang ekonomi dengan Tiongkok, dan seiring dengan pelaksanaan lebih lanjut strategi Tiongkok untuk "melangkah keluar", dan percepatan proses pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, dipercaya akan terdapat semakin banyak perusahaan Tiongkok mengadakan kerjasama investasi di negara-negara ASEAN.
Dikatakan oleh juru bicara itu, Ekspo Tiongkok-ASEAN pertama akan mendorong proses pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN ( CAFTA ). Dalam konferensi tingkat menteri ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN 4 September lalu,, kedua pihak telah mencapai persetujuan prinsipal mengenai persetujuan perdagangan barang yang merupakan isi paling penting mengenai CAFTA. Tanggal 20 Oktober lalu, kedua pihak di Beijing akhirnya mencapai kesepakatan mengenai persetujuan perdagangan barang, dan mecapai kesepahaman mengenai persetujuan mekanisme penyelesaian persengketaan, dan akan menandatangani persetujuan tersebut dalam pertemuan pemimpin Tiongkok-ASEAN bulan ini. Tahun 2005, pembangunan CAFTA akan dihidupkan secara menyeluruh menurut rencana.
Dikatakannya, pembangunan CAFTA akan meningkatkan kerjasama kedua pihak di bidang perdagangan, investasi, ekonomi dan teknologi ke suatu taraf baru. Sampai akhir Juni yang lalu, nilai investasi negara-negara ASEAN di Tiongkok mencapai 34 milyar dolar AS, menduduki 6% nilai total pemanfaatan riil modal asing oleh Tiongkok. Nilai investasi perusahaan Tiongkok di 10 negara ASEAN berdasarkan persetujuan hampir mencapai 1 milyar dolar AS, menyangkut bidang-bidang konstruksi, perhotelan, elektronik, pertambangan, dan trasportasi.
Chong Quan mengatakan, Tiongkok dan ASEAN perlu meningkatkan kerjasama antar perusahaan menengah dan kecil. Kementerian Perdagangan menaruh perhatian sangat besar untuk mengembangkan peran perusahaan menengah dan kecil, khususnya perusahaan non pemerintah dalam kerjasama ekonomi internasional. Kini, kementerian tersebut sedang menyusun serangkaian tindakan untuk membantu dan mendorong kerjasama antar perusahaan menengah dan kecil kedua pihak.
Dikatakannya, mendorong kerjasama ekonomi dan perdagangan bilateral adalah salah satu tujuan utama pembangunan CAFTA. Perusahaan adalah pelaku ekonomi, jumlah dan kelas perusahaan yang ambil bagian dalam ekspo merupakan salah satu indikator utama untuk menilai berhasil atau tidaknya Ekspo Tiongkok-ASEAN kali ini. Perusahaan besar dunia yang ambil bagian dalam ekspo tersebut tidak banyak jumlahnya, maka terasa lebih perlu meningkatkan kerjasama antar perusahaan menengah dan kecil Tiongkok-ASEAN. Ekspo kali ini akan memainkan peran lebih besar dalam mendorong kerjasama di bidang-bidang terkait.

|